Blog dan bloger menjadi dua hal yang tidak terpisahkan. Blog adalah media untuk seorang blogger menuliskan cerita baik itu hasil reportase, berbagi manfaat dari sebuah produk, maupun informasi berita terkini. Sedangkan bloger adalah orang atau subyeknya yang memiliki blog.
Tidak akan mudah seseorang untuk bisa konsisten berkutat dengan blog. Pasti ada pasang surutnya. Ada momen ketika semangat membara yang menyala hingga mengalahkan api olimpiade. Bahkan ada pula saatnya, enggan untuk menulis. Boro-boro mau untuk login dan memeriksa komentar di blog, ingat saja pun tidak, heheh.
Yups, kedua hal di atas pernah fennibungsu rasakan. Mungkin juga kamu pembaca blog yang penuh #SemangatCiee ini. Itu adalah hal yang lumrah. Sebab bukan dengan blog saja, pekerja kantoran pun juga bakalan ada rasa stuck in a moment and you can't get out of it. (bacanya jangan sambil nyanyi ya, hehe). Oleh karenanya, perlunya mengingat waktu lalu kemudian mencari cara agar bisa menguatkan tekad kembali, akar kita menjadi bloger itu karena apa.
Isilah Blog dengan yang Disukai
Akar menjadi blogger yang saya ingat untuk blog ini yang pertama adalah menuliskan sesuatu yang jarang orang lain angkat. Aneh, ya? Tapi ya memang begitu adanya, hehe. Saya menulis tentang artikel program TV, di mana jarang yang membahas soal itu. Hasilnya, memang memuaskan, karena mendatangkan page view yang memukau. Padahal saat itu, saya belum mengerti dengan yang namanya teknik SEO.
Akar yang kedua dengan blog ini adalah, menulis sesuatu yang disukai. Sekitar tahun 2012, saya sedang demen-demennya dengan Moto GP dan Valentino Rossi. Supaya ada jejaknya tentang pembalap motor itu, jadilah usai tamat membaca buku Biografi Valentino Rossi saya menuliskan apa saja tentang buku itu. Istilah kerennya resensi gitu.
Ketika Rossi bertanding, entah kalah karena Marc Marquez maupun Jorge Lorenzo, ya saya tulis juga, hehe. Hingga bertambah lagi dengan tulisan tentang sepakbola. Pokoknya yang saya sukai, saya tuliskan.
Tak dinyana, dari tulisan tentang olahraga, mendatangkan rejeki yaitu job blog. Untuk satu artikelnya dibayar Rp 75.000, dan syukurnya blog saya yang masih belum TLD bisa mendapatkan peluang itu. Rasa senang membahana, hingga semangat juang pun bergelora dan mengantarkan pada bergabungnya saya dengan komunitas blogger pertama yaitu Komunitas Bloggercrony Indonesia.
Kok bisa kenalan?
Sebelum kenalan dengan Bloggercrony alias BCC, saya lebih dulu join sebagai Kompasianer. Ada satu acara, namanya Nangkring Kompasiana, kebetulan saya ikutan. Dari situ, saya cek satu per satu media sosial facebook yang pada ikutan acara itu, dan add friend langsung dong. Dari stalking medsos mereka, muncullah grup facebook Bloggercrony. Mungkin secara algoritmanya facebook muncul nama Bloggercrony.
Tak dinyana, BCC mengadakan bloggerday selama 2 hari di Kampoeng Wisata. Kalau tidak salah ingat ini bekerja sama dengan SoMan (multivitamin). Udah ketebak dong, saya gabung BCC tahun berapa? Nanti diuraikan lebih lanjut di paragraf selanjutnya Bloggerday-nya tahun berapa aja.
Hanya saja saat itu, saya tidak langsung mendaftar bloggerday, alasannya karena malu masih belum paham dengan komunitas blogger, di mana saya ini harus ngapain dan berbuat apa, hehe. Apalagi blog yang belum TLD, fix makin insecure.
Namun, seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan mantau medsos BCC barulah pada tahun berikutnya bloggerday di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, saya berani mendaftar, meski blognya masih belum TLD juga, wkwkwk. Alhamdulillah-nya, bisa menuliskan kegiatan bloggerday di blog kompasiana.
Blogger Semestinya Ber-AKAR
Setelah blog menjadi TLD pada Juni 2018, semangat untuk menulis makin saya tingkatkan. Walau ya pernah juga sesekali ada rasa malas buat menulis. Apalagi buat menata template blog yang wuaah sesuatu banget. Namun, agar ukiran jejak digital makin ciamik sehingga menjadi warisan yang berharga, sebagai blogger minimal harus ber-AKAR, yaitu:
- Aktif untuk upgrade skill, baik tentang update ilmu kepenulisan, mempelajari update algoritma media sosial dan mesin telusur, bagaimana menampilkan ilustrasi di blog lebih menarik, dan pengetahuan tentang SEO.
- Kreatif untuk menyajikan konten yang memiliki keunikan tersendiri. Artinya, ketika kita memublikasikan konten tersebut, orang-orang sudah tahu, “Oh itu si Fenni Bungsu, karena kontennya sesuatu dan punya hestek mendunia yaitu #SemangatCiee heheh”
- Adaptif untuk bisa lekas menyesuaikan diri baik dalam hal pekerjaan maupun networking, khususnya ketika bergabung dengan Komunitas Blogger Indonesia, salah satunya adalah Bloggercrony. Belajar untuk memahami bahwa tiap komunitas memiliki rules-nya tersendiri.
- Relevan untuk membuat ulasan ataupun konten yang sesuai dengan pengalaman kita atau orang lain, kondisi keadaan saat konten itu dibuat, maupun ketika mengerjakan task relevan dengan apa yang menjadi ketentuannya.
Dengan ber-AKAR ini, bisa menjadi gmaps agar blogger bisa terus semangat menghidupkan blog-nya. Hal ini selaras dengan tema BloggerDay 2025 yaitu AKAR (Aktif, Kreatif, Adaptif, Relevan), Mengukir Jejak Digital.
Alhamdulillah di BloggerDay 2025 jadi keempat kalinya saya berpartisipasi di milad-nya Bloggercrony. Meski tidak bisa mengikuti secara langsung alias offline, seperti kala BloggerDay 2024 dan 2018, saya bisa ikutan acaranya secara online pada waktu BloggerDay 2021.
Ada momen yang menyesakkan, ketika BloggerDay2019 dan 2020. Waktu yang tahun 2019, saya tidak bisa ikutan, karena persis bersamaan dengan terpilihnya saya sebagai salah satu finalis di acara lomba blog BINetifest. Sedangkan pada tahun 2020 qadarullah saat itu saya sedang sakit. Walau saat 2019 itu saya belum jadi juara lomba blog tersebut, tapi alhamdulillah terbuka peluang menang lomba blog lainnya.
Semangat BloggerDay 2025
Tema AKAR yang diusung di BloggerDay 2025 memberikan semangat makin menyala karena banyak dukungan dari BloggerPreneur seperti:
- Bukufaridapane yang menyediakan koleksi novel dari berbagai genre
- Zindo Mart Toko yang menyediakan aneka kurma, madu, dan oleh-oleh haji & umroh,
- Milla Vanilla Hand Made Product yang menyediakan spray deodoran tawas kalium,
- Serta Kamiya Project yang menghadirkan produk dekorasi dinding, totebag, tumbler, gelas, dan pernak-pernik menarik lainnya.
Acara yang mempertemukan 100 blogger ini berlangsung di Yayasan Indah Berbagi. Lembaga nonprofit ini memiliki tujuan mulia untuk melahirkan ekosistem akan pemberdayaan warga setempat melalui program di bidang Pendidikan, Keagamaan, Ekonomi, Lingkungan, Sosial dan Budaya.
Yayasan sosial di kabupaten Bogor ini, memiliki beberapa unit usaha ekonomi mandiri yang mendukung BloggerDay yaitu Saung Kampung Sawah yang menyediakan fasilitas menginap dan meeting room. Sedangkan Warkop Boy yang menyediakan fasilitas makan dan minum.
Baca Juga: Jangan Hanya Menjadi Blogger Ala Kadarnya
Semoga kegiatan BloggerDay dapat terus berkelanjutan, meski kedepannya tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya yang setiap tahun ada, karena BLoggerDay inshaAllah akan berlanjut tiga tahun mendatang di tahun 2028. Sehat-sehat selalu untuk kita semua. Tetaplah menulis dan hidupkan blog kita!
Posting Komentar