Dunia blogging untuk Fenni Bungsu masih terbilang baru. Belum lama dan belum gereget dengan apa-apanya. Dibilang berprestasi, nggak juga. Ya bisa dicek lah, kalau ada pengumuman lomba blog, jarang ada nama saya, hahah.
Tulisan ini memang bukan buat pamer prestasi. Bukan pula buat pamer DA, DR, BR, PA, atau apa aja dah namanya. Namun, sebagai album kenangan terhadap hal-hal yang saya dapatkan dan rasakan selama ngeblog. Ecieee, pengalaman? Hemmm, lanjut baca dulu aja perjalanan ngeblog saya, siapa tahu jadi inspirasi kamu yang ingin berkiprah lebih lanjut dalam dunia blogging.
Mulai Pertama Isian Blog
Ngeblog ini, bisa diartikan dua hal buat saya. Pertama, ngeblog yang berarti seseorang mulai menulis di blog sebagai medianya. Atau yang kedua, Ngeblog yang berarti seseorang tak hanya menulis saja tetapi sudah mendapatkan penghasilan dari tulisannya di blog tersebut. Kalau saya lebih mengarah kepada pengertian Ngeblog yang pertama, yaitu pertama kalinya menulis di blog.
Perkenalan pertama saya dengan blog sekitar tahun 2012. Waktu itu gara-gara mencari kunci jawaban games tebak gambar di google, ternyata gak banyak yang membuatnya. Terlintas untuk membuat kunci jawaban tersebut dan memublikasikannya di blog dengan platform blogspot. Pilihan blogspot ini juga gara-gara terinspirasi sama blog yang saya lihat pertama kali membahas kunci jawaban games tebak gambar tersebut, hehe.
Tak disangka, banyak yang berkunjung ke postingan saya tersebut. View-nya mantap eui. Hanya saja seiring berjalannya waktu saya berubah pikiran, hendak mengisi blog dengan postingan buku-buku antologi, lomba menulis, dan curcolan dengan alasan daripada menuliskannya di media sosial, lebih baik kan di blog bisa panjang x lebar.
Saya hapus blog www.fennibungsu.blogspot.com yang berisikan kunci jawaban tebak gambar, dan membuat blog baru www.fennibungsu86.blogspot.com. Dari blog non TLD (Top Level Domain) ini, berkelanjutan hingga berubah menjadi TLD pada tahun 2018.
Ngeblog yang Menohok
Makin asik belajar menulis di blog dan berkenalan dengan fitur-fitur blogspot, saya pun menjalankan tugas sebagai tutor di salah satu bimbingan belajar. Sambil menelaah platform blog ini, saya ceki-ceki media sosial dan google, bertemulah dengan website (yang dulu namanya apa saya lupa) kalau sekarang itu namanya Sosiago, sebagai debut pertama dapat cuan dari blog. Kemudian bergabung dengan berbagai komunitas blogger.
Lagi senangnya mengikuti kegiatan sebagai blogger sambil mengajar, pernah pas di suatu kesempatan saya sedang menunggu jadwal masuk kelas di ruang tunggu. Tak disangka ada salah satu wali murid yang bertanya kepada saya (kurang lebihnya seperti ini percakapannya):
“Miss, mengajar apa?” Tanya Bapak wali murid itu dengan sopan, sesuai dengan penampilannya yang memang agak necis.
“Ngajar IPA untuk siswa kelas 6.” Jawab saya.
“Selain ngajar di sini, ngajar di mana?” tanya Bapak itu lagi masih sopan.
“Ndak ada, Pak. Saya mengajar di sini saja.”
“Oh..ada kegiatan lain?”
“Ada, Pak. Saya jadi blogger,” jawab saya yang menimbulkan tanda tanya pada Bapak itu.
“Memang jadi blogger dapat duit ya?” ekspresi wajah beliau yang menyiratkan antara percaya gak percaya dengan jawaban saya.
“Dapat Pak,” jawab saya disertai senyuman tapi beliau seakan tidak percaya, padahal saat itu saya baru dapat 1x job dari ngeblog. Syukurnya obrolan pun berakhir ketika terdengar bunyi bel.
Sampai sekarang, kadang kalau saya ingat-ingat percakapan itu, seperti antara ingin tertawa, sedih, hingga melonjak kegirangan bahwa apa yang saya katakan benar adanya, memang ngeblog bisa dapat cuan.
Walau gak melulu tentang pendapatan, karena urusan nominal rejeki relatif ukurannya. Namun, bukan berarti kita seakan “merendahkan atau meniadakan” kegiatan yang dilakukan seseorang yang ukurannya adalah uang.
Yah mungkin salahnya saya ya, kenapa juga jadi pengajar bimbel digandeng sebagai blogger. Harusnya pengajar bimbel bergandengan dengan menjadi guru di sekolah, hehe. Padahal namanya rejeki tidak ada yang bisa memprediksinya, bukan?
Serba-serbi Warna yang Dirasakan sebagai Blogger
Lalu apa yang didapat selama berkutat dengan dunia ngeblog?
Banyak hal sih karena umumnya dirasakan juga oleh banyak blogger. Mungkin kalau dikupas dalam satu artikel bisa panjang. Mari kita persingkat saja, hehe.
Bila melihatnya dari sisi menjadikan blog sebagai media kerja, alias kitanya sebagai blogger. Ini sama aja dengan di mana pun bekerja dan profesinya pasti akan bertemu dengan hal-hal seperti dapat banyak pengalaman, dapat transferan, teman alias networking, ada yang ngomongin kita di belakang, ada yang menjilat, ada sekadarnya saja, ada yang akrab di dunia maya tapi pas ketemu malah ngomong: anda ini siapa? Dan hal lainnya yang begitulah bumbu-bumbu manis dalam dunia pekerjaan.
Jadi jangan kaget atau sampai patah arang ya buat kamu yang pembaca blog Fenni Bungsu yang ingin melebarkan sayap sebagai blogger. Hadapi saja dengan enjoy, karena dunia ini pasti plus dan minus, serta kita kan tidak bisa membuat semua orang pro atau menyukai kita. Anggap aja itu pariwara yang cepat berlalu, dan inget harus #SemangatCiee yak untuk berkarya.
Sedangkan dari sisi ngeblog-nya sendiri, kitanya akan mendapatkan:
- Rasa bangga karena bisa membantu lewat tulisan kita yang mencerahkan orang-orang yang mencari jawaban.
- Ada kebahagiaan tatkala memenangkan lomba blog, dan rasa sedih tapi selalu penasaran ingin terus mencoba walau endingnya kalah gak masalah.
- Rasa panik saat ingin mendaftar job blog ternyata diminta DA setinggi awan, PV yang mencakar langit, dan DR yang menjuntai di angkasa.
- Jantung berdetak makin kencang tatkala deadline tulisan yang harus dipublikasikan berbarengan dengan job blog lainnya.
- Hal baru yang hanya profesi blogger saja yang bisa lebih dulu mencobanya. Entah itu produk baru, film baru, wahana baru, tempat-tempat baru maupun tempat yang aksesnya terbatas.
Perangkat NgeBlog ala Fenni Bungsu
Dari tadi bahasnya tentang blog dan blogger saja nih, tapi si Fenni Bungsu belum menceritakan perangkat ngeblognya itu pakai apa sih?
Perangkat pertama saya ngeblog adalah tablet. Hanya saja tidak berapa lama kemudian saya pun berganti menggunakan ponsel. Inginnya memang pakai laptop, karena pernah gara-gara gak punya laptop saya gagal, tidak bisa ikutan belajar tentang blog lebih mendalam.
Gak perlu lama sedihnya, karena lewat ponsel 4G pertama saya si ASUS Zenfone (yang pertama muncul) saya mulai merangkak berkiprah sebagai blogger lebih dalam di tahun 2018. Lalu berlanjut punya pengalaman menyenangkan, salah satunya masuk menjadi finalis BINetifest 2019 dan 2020 (Sayang beberapa tahun belakangan ini program ini belum lanjut lagi).
Nulisnya pakai ponsel?
Iya.
Sampai sekarang?
Masih pakai ponsel, walau ponselnya udah beda. Inginnya suatu saat, saya bisa punya laptop ASUS yang tak hanya untuk menulis blog dan membuat infografis saja, tetapi juga makin mendalami tentang perdalaman blog.
Pasalnya, dukungan yang diberikan ASUS mantap terhadap perjalanan komunitas blogger di Indonesia. Baik dengan mengadakan event online maupun offline yang sudah dimulai sejak tahun 2015.
Nah laptop impian saya itu ASUS Vivobook S 15 OLED (S5507) yang pakai prosesor ciamik Snapdragon® X Elite X1E 78 100 Processor 3.4GHz. Layarnya yang besar 15,6inch bisa puas menatap layar untuk ngoprek perdalaman blog, khususnya bagian template html sehingga tidak akan keblinger. Doakan ya, agar ada yang menghadiahkan ASUS Vivobook S 15 OLED untuk Fenni Bungsu, aamiin.
#SemangatCiee Ngeblog Kini dan Kemudian
Pernah ada yang bertanya, apakah ngeblog masih relevan untuk saat ini, mengingat persaingan bukanlah sesama platform blog, tetapi dengan media sosial?
Menurut saya, masih relevan. Meski memang akan terasa dengan page view yang menurun. Bukan karena kitanya tidak update karya di blog, tetapi bisa karena perubahan algoritma google, dan kecenderungan orang-orang yang menyukai video pendek ketimbang membaca artikel, sehingga perlu kemantapan kitanya untuk bisa mengatasi perubahan tersebut.
Kemantapan di sini adalah bagaimana konsistensi kitanya tetap ngeblog, karena tidak perlu merasa stres tatkala pengunjung blog yang menurun atau mungkin tidak ada yang baca, dan tak perlu merasa diri gagal ketika mengikuti lomba blog. Teruslah menebar inspirasi positif melalui blog, baik dengan tulisan organik, paid post (postingan berbayar), maupun tulisan lomba.
Jangan bersedih ketika sebuah karya belum ada yang menanggapinya, tetapi bersedihlah saat tidak produktif menghasilkan sebuah karya. #SemangatCiee untuk tetap menulis di blog, kan bayar domain tiap tahun kan jangan dianggurin, eh wkwkwk ~ fennibungsu.com
Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel
2 komentar
Memang susah mbak di dunia dimana segala sesuatu diukur dari sudut pandang materi dan status, profesi blogger ga akan dipandang sebelah mata. Cuma, bagi kita sendiri ga seharusnya juga terlalu berpikir tentang uang ketika ngeblog dan juga jangan pedulikan juga pandangan meremehkan.
Jalani saja yang kita sukai dan yakini. Dengan begitu kita bisa nikmatin jalan tersebut dan bukan menjadi tertekan karena sekedar ngikutin omongan orang.
Semangat terus Mbak Fenni.. salut saya bisa ngeblog berbasiskan hape.. Biar secanggih apapun hape, ukurannya itu yang bikin mata saya ga sanggup. Sekarang saya juga sudah mulai kembali ngeblog pakai tablet karena untuk memanfaatkan waktu di kereta daripada terbuang percuma.
Walaupun begitu, memang yang terbaik pakai kompi atau laptop sih.. setuju banget, cuma kan nggak bisa dipake ngeblog di kereta. Hahahah..
Eniwe sekali lagi, semangat terus ngeblognya ya mbak.. keep on writing keep on inspiring