Mungkin kita bertanya-tanya, apakah perlu pelembab di musim hujan? Soalnya kan kalau dilihat kondisi cuaca, ketika musim hujan kan dingin, sejuk, tidak gerah, bebas panas dari sinar matahari, sehingga muncul rasa malas untuk menggunakan pelembab.
Padahal musim hujan menjadi waktu yang cocok memberikan kelembaban alami pada kulit. Hal ini karena pemikiran kita bahwa tingkat kelembapan udara yang tinggi saat musim hujan. Hanya saja, kita tidak menyadari bahwa meski cuaca tampak lebih lembap, kulit tubuh tetap memerlukan perhatian ekstra, termasuk mengaplikasikan pelembab. Sehingga kita perlu menggunakan pelembab di musim hujan. Walaupun memungkinkan, pelembab yang kita gunakan saat musim hujan, bakal berbeda dari saat musim panas.
Alasan Mengapa Pelembab Tetap Dibutuhkan di Musim Hujan
Walau tingkat kelembapan udara lebih tinggi saat musim hujan, tetapi masalah dehidrasi tidak melihat kondisi cuaca. Entah panas maupun dingin, dehidrasi bisa datang kapan saja. Adanya perbedaan antara suhu udara di luar dan suhu di dalam ruangan (baik yang menggunakan pendingin udara/AC ataupun kipas angin), dapat membuat kulit hilang kelembapannya.
Bukan itu saja, faktor seperti polusi udara dan radikal bebas, perubahan suhu yang mendadak, dan kebiasaan mandi air hangat yang jadi lebih sering dilakukan ketika musim hujan, juga bisa menjadi penyebab kulit menjadi lebih kering. Oleh karenanya, meski kelembapan udara tinggi saat musim hujan/dingin, penting menjaga hidrasi yang cukup untuk tubuh.
Jenis Pelembab yang Dibutuhkan di Musim Hujan
Saat musim hujan, kita bisa memilih pelembab yang ringan dan efektif menjaga kelembapan kulit. Berikut beberapa jenis pelembab yang cocok kita digunakan di musim hujan:
1. Pelembab Berbahan Dasar Air
Pelembab berbahan dasar air adalah pilihan yang cocok untuk kulit di musim hujan. Pelembab jenis ini, teksturnya cepat meresap, dan ringan, sehingga tatkala diaplikasikan ke wajah, tidak membuat kulit terasa berat dan bebas lengket, tanpa memunculkan minyak berlebih.
2. Pakai Pelembab Berbahan Humektan
Humektan adalah bahan yang dapat menarik air ke dalam kulit (mengikatnya) dan menjaga hidrasi. Bahan humektan ini dapat kita temukan pada skincare yang mengandung seperti gliserin dan hyaluronic acid (hialuronat). Skincare yang mengandung bahan humektan ini dapat mendukung kulit mempertahankan kelembapannya sepanjang hari.
3. Pelembab dengan Sun Protection Factor (SPF)
Pastinya kita amat familiar dengan SPF, dan umumnya dikenakan untuk memproteksi dari sinar UV. Hanya saja, pemakaiannya kerap dilakukan ketika musim kemarau saja. Padahal, saat musim hujan atau ketika cuaca mendung, radiasi sinar UV tetap ada, meski mungkin kadarnya lebih rendah. Maka, pentingnya tetap menggunakan pelembab dengan SPF di musim hujan, karena manfaatnya yang baik untuk melindungi dari menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, walau di musim hujan.
4. Pelembab Berbahan Dasar Gel
Pelembab berbahan dasar gel (contohnya seperti krim ringan) bisa membantu menghidrasi kulit tanpa memberikan efek berminyak. Pasalnya gel pelembab memiliki kandungan air yang terbilang banyak, sehingga dapat memberikan efek dingin yang menyegarkan ketika diaplikasikan ke kulit.
5. Pelembab yang Mengandung Antioksidan
Paparan polusi yang tak terelakkan oleh kita, perlu ditangkis dengan pelembab yang mengandung antioksidan, seperti pada Vitamin C dan E, aloe vera, dan chamomile, sehingga bisa menenangkan dan melindungi kulit yang memungkinkan teriritasi (atau rasa kaget) akibat perubahan cuaca atau paparan polusi, serta dapat membantu menenangkan kulit yang sensitif.
Cara Menggunakan Pelembab di Musim Hujan
Penggunaan pelembab di musim hujan, harus #SemangatCiee kita lakukan secara rutin, caranya dengan:
1. Pakai Pelembab setelah Mandi
Setelah mandi (apalagi yang menggunakan air hangat) kulit dapat kehilangan kelembapannya. Pakai pelembab setelah mandi, di mana keadaan kulit masih sedikit lembap dapat membantu mengunci kelembapan agar tidak kering.
2. Pilih Pelembab Sesuai Jenis Kulit
Penggunaan pelembab sesuai jenis kulit, dapat menjaga kulit tetap segar dan sehat. Untuk kulit berminyak, kita bisa memilih pelembab yang ringan dengan berbahan dasar air. Sedangkan untuk kulit kering, kita dapat memilih krim yang lebih kaya kelembababnnya agar hidrasi kulit lebih intens.
3. Perhatikan Kelembapan di Dalam Ruangan
Cuaca yang dingin, dapat membuat kita betah berada di dalam ruangan. Penggunaan pemanas ruangan, AC, maupun kipas angin bisa menjadikan udara di dalam ruangan menjadi kering. Menggunakan pelembab ruangan atau humidifier bisa untuk menjaga kelembapan udara sehingga kulit tetap terhidrasi.
Jadi, Apakah Musim Hujan Membuat Kulit Kering?
Terjadinya suhu yang berubah dan terpapar air hujan, memudahkan kulit jadi lebih kering, bahkan lebih dari saat musim kemarau. Tak pelak, kulit akan jadi kering dan kusam. Maka dari itu, menggunakan pelembab yang tepat di musim hujan (disesuaikan dengan jenis dan kondisi kulit), dapat membantu kulit kita lebih sehat terawat. Jangan lupa asupan bergizi dan minum air putih ya, sehingga kulit terhidrasi dengan baik, dan terlindungi sepanjang musim hujan.
18 komentar
newsartstory
Palingan aku baru ganti pelembab kalo sedang liburan winter. Karena cuaca minus beda lagi pelembab yg dipakai. Ga cukup Ama skincare yg dari negara sendiri. Krn Indonesia cendrung tropis.
Biasanya aku akalin dengan beli skincare di negara asal. Pelembab nya aja yg penting. Lain2nya ga usah, aku msh pake punyaku sendiri. Krn skincare dj negara winter biasanya udh disesuaikan Ama kulit orang sana. Supaya ga kering walo winter. Ngeriii kalo udh terlalu dingin suhunya. Aku ngerasain banget kulit super kering jadinya
Bagiku yg udh 30+ apalagiii butuh pelembap biar kulit tetap halus.
Saya sendiri engga rutin sih pakai pelembab, tapi nanti mau kasih tahu isteri ah.. jadi biar tetep seger :D