Seorang anak dapat terlihat bagaimana proses tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal, umumnya melalui pertumbuhan fisik. Misalnya, dia tumbuh tinggi, berat badannya naik sesuai harapan, dan tingkat kecerdasannya meningkat. Namun, bilamana pertumbuhan fisik anak terganggu, maka perlu diketahui lebih lanjut mungkin saja ia mengalami growth faltering. Oleh karenanya, saya akan mengajak kamu untuk sama-sama membahas tentang Growth Faltering: Pengertian, Penyebab, dan Penjelasan Lengkapnya.
Apa Itu Growth Faltering?
Weight faltering atau growth faltering adalah kondisi yang menggambarkan pertumbuhan fisik seorang anak (atau bayi) yang tidak berkembang sesuai dengan standar berat/tinggi tubuh ideal menurut WHO (World Health Organization). Atau dapat dikatakan “gagal tumbuh”. Hal ini dapat berpengaruh pada kualitas hidup, perkembangan fisik dan kognitif si anak bila tidak ditangani dengan baik.
Apa Penyebab Growth Faltering?
Penyebab growth faltering bisa dari berbagai hal, umumnya dari faktor seperti:
1. Asupan Nutrisi yang Kurang
Nutrisi yang kurang dapat menjadi penyebab growth faltering, terutama kekurangan protein, kalori, dan mikronutrien penting seperti zat besi, vitamin A, atau seng.
Kekurangan nutrisi ini dapat memungkinkan terjadi, ketika masa kehamilan ibu mengalami depresi atau gangguan kesehatan lainnya. Begitupun ketika momen mengASIhi juga dapat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI.
2. Memiliki Gangguan Kesehatan
Hal yang perlu diperhatikan pada anak yang mengalami growth faltering adalah adanya gangguan kesehatan seperti infeksi kronis, gangguan pencernaan atau penyakit celiac, dan gangguan metabolisme yang dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi.
3. Faktor Genetik
Faktor keturunan bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Terjadinya petumbuhan yang lambat pada seorang anak, bisa disebabkan kecenderungan genetik, meski pada sisi lain si anak tidak mengalami gangguan medis ataupun tidak kekurangan gizi.
4. Faktor Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan di sekitar tempat tinggal, atau sekolah dapat mempengaruhi perkembangan anak. Terlebih bila di dalam rumah, lingkungannya penuh dengan stres keluarga alias si anak tidak mendapat perhatian dari orangtuanya, maka dapat berimbas kepada mental si anak.
Baca Juga: Ini Perbedaan Ahli Farmasi dengan Apoteker
Cara Mengatasi Growth Faltering
Masa depan anak bergantung pada bagaimana keluarga menyiapkannya dengan baik. Bila si anak sudah mengalami tanda-tanda gagal tumbuh seperti berat badan tidak sesuai harapan, lebih sering menangis, tidur lebih lama dari yang diharapkan dan tidak berinteraksi dengan orang lain (misalnya meniru orang dewasa), maka penting untuk cepat mengatasinya dengan:
1. Pemberian Nutrisi yang Cukup
Pemberian nutrisi yang cukup dari makanan bergizi seimbang terutama protein, karbohidrat, lemak sehat sebagai asupan kalori, vitamin, dan mineral. Khusus untuk usia bayi di bawah 6 bulan, penting mendapat ASI eksklusif agar mendapat banyak nutrisi penting.
2. Lakukan Pemeriksaan Medis
Apabila growth faltering terjadi karena masalah medis, keluarga diharapkan membawa si anak ke fasilitas kesehatan agar mendapat perawatan medis yang tepat. Lakukan juga pemeriksaan rutin oleh dokter anak, sehingga bisa mengantisipasi dan mendeteksi masalah sejak dini. Bahkan bila diperlukan, dapat berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi guna merancang rencana pemulihan gizi yang tepat untuk si anak.
3. Tingkatkan Stimulasi Bersama Keluarga
Stimulasi yang positif bagi anak bisa diberikan oleh keluarga dalam bentuk perhatian dan kasih sayang. Ajak bermain bersama, bisa mendukung stimulasi motorik dan kognitif untuk pertumbuhan mereka lebih baik.
4. Pantau Secara Berkala
Jangan lupa untuk memantau perkembangan fisik anak, baik itu tinggi maupun berat badannya, guna memastikan mereka mendapatkan pertumbuhan yang sehat dan sesuai harapan.
5. Ciptakan Lingkungan Sehat
Ciptakan lingkungan yang kondusif dan lebih sehat dapat mendukung pertumbuhan anak dari segi fisik maupun emosional. Usahakan pula, di dalam rumah mengurangi stres dan lakukan interaksi positif antara anak dan keluarga.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatur Pola Makan Teratur
Penutup
Pentingnya keluarga, dalam hal ini orangtua, untuk memahami apa saja tanda-tanda kekurangan nutrisi yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Pasalnya, bila dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan kondisi bertambah buruk. Dengan cara penanganan yang tepat, pemenuhan gizi seimbang, dan dukungan lingkungan yang sehat, anak-anak yang mengalami growth faltering dapat pulih dan tumbuh dengan baik. Serta pencegahannya bisa dilakukan sejak dini.
Agak terkejut pas baca Growth Faltering bisa disebabkan karena faktor genetik, yg anak tersebut sebenarnya tidak kekurangan gizi. Berarti, orang tua mesti rajin memantau dan cek ke dokter ya. Jika genetik penyebabnya, apakah masih bisa ditangani?
BalasHapusGrowth Faltering adalah kondisi seriuss yang wajib diwaspadai ya
BalasHapusAgar anak tak gagal tumbuh, peran keluarga sangat penting dalam menghadapi growth Faltering ini
Masalah tumbuh kembang anak, ini stress sih kalo ngalamin sendiri. Contohnya aku ya mba. Anakku yg suku terbilang kecil di usianya. Tp ga ada masalah Ama kecerdasan dalam belajar. Cuma kurang fokus aja, tinggal dilatih sih itu.
BalasHapusTapi memang utk pertumbuhan badan aku sendiri udh coba banyak cara, dari KSH makan sedikit tapi sering, banyakin protein, buah, ttp aja badan ga tumbuh sesuai usia. Ntahlah apa Krn gen, Krn aku sendiri juga termasuk kecil sih.
Cuma aku pasti usahain lagi, utk terus kasih nutrisi yg lebih baik ke si adek. Dan membiasakan dia utk olahraga yg mungkin bisa memicu perkembangan badannya . Kayak renang, bola atau basket
Kasihan juga ya kalo ada anak yang mengalami growth faltering ini. Dan benar sih, peran orangtua penting banget, harus gerak cepat mencari penyebabnya supaya bisa cepat juga ditangani dengan tepat, sehingga anaknya bisa tumbuh sehat lagi.
BalasHapusKasihan juga ya kalo ada anak yang mengalami growth faltering ini. Dan benar sih, peran orangtua penting banget, harus gerak cepat mencari penyebabnya supaya bisa cepat juga ditangani dengan tepat, agar anaknya bisa tumbuh sehat lagi.
BalasHapusDuh ngeri ya kalau growth faltering ini terjadi pada anak di usia tumbuh kembang. Efeknya bakal luar biasa. Tak hanya terlihat secara visual tapi juga pada kemampuan berpikir dan kondisi fisiknya di masa yang akan datang. Keknya perlu perhatian serius ini sih. Baik dari keluarga dan negara.
BalasHapusMbak anak keduaku sempat mengalami ini, jadi kita sering ke ahli gizi buat menunjang perkembangannya. Sedihnya banget ini setelah dianalisis yang pertemuan ke 4,ketemu penyebab utamanya karena asap rokok yang bikin daya tahan tubuh anak gampang menurun. Ya Allah sedih banget, padahal udah usaha soal asupan makan, pola tidur dan asuh. kalah sama asap rokok. Alhasil sekarang bener-bener menjauhi asap rokok. Alhamdulillah banget udah bisa naik kurvanya.
BalasHapus3 tahun pertama anak selalu jadi masa deg-deg plas untuk saya
BalasHapusAnak harus kecukupan gizi sementara kalo sakit otomatis mereka GTM
Segala macam digunakan, termasuk mencampur biscuit khusus bayi ke dalam susu mereka
Walau belum punya anak, tapi aku punya keponakan yang ngerasa ikutan memantau tumbuh kembang mereka. Jadi, selain momok stunting, ada pula momok Faltering growth (weight faltering) ini ya. Dan faktornya ternyata banyak.
BalasHapusAku setuju pernikahan harus disiapkan segala sesuatunya, sebab weight faltering ini sudah harus dicegah ketika ibu mengandung. Begitu melahirkan PRnya semakin besar lagi. Jangan sampai abai terhadap kesehatan anak, karena ini efeknya sangat besar di kemudian hari.
Memantau tumbuh kembang anak ini memang wajib ya, tidak bisa disepelekan. Apalagi dg asupan nutrisi yg belum tentu terpenuhi tiap harinya. Harus banyak edukasi lagi tentang pentingnya memantau tumbuh kembang anak agar tidak terjadi gagal tumbuh.
BalasHapusGrowth faltering ini apakah sama dengan stunting? Dua-duanya sama-sama ada masalah dalam tumbuh kembang ya...
BalasHapusEmang perlu perjuangan dari seluruh keluarga sih mengatasi masalah gagal tumbuh ini, engga cuma diserahkan ke Ibu aja...
Paling banyak terjadi, itu dari orang tuanya memang kurang edukasi ya. Jadi cenderung abai dan ngasih makanan ke anak tuh nggak dikontrol. Entah jadinya malah kebanyakan ngasih susu formula doang, atau makanannya tuh kurang bergizi macem seblak, kerupuk dll
BalasHapusHarus diedukasi sih
Kembali menjadi alasan kuat pertumbuhan anak tidak saja dengan bagaimana asupan nutrisi tapi lebih bagaimana orang tua dan orang terdekat mendukung proses pertumbuhannya.
BalasHapusPerkara asupan/Nutrisi sudah mudah sekali mendapatkannya apalagi adanya Susu premium.
Semoga semakin banyak orang tua perduli akan tumbuh kembang anak dengan baik dan melihat bahwa masa akan datang itu sangat berharga untuk diperjuangkan.
tumbuh kembang anak tuh butuh dipantau dengan seksama ya, biar ga jadi penghambat di masa depannya.
BalasHapusAda istilah baru nih.
BalasHapusSelama ini, yg ngetren stunting yah.
semoga para ortu aware tentang hal ini ya
Jangan sampai anak terkena hal2 karena ortu abai masalah tumbuh kembang
Growth faltering sama dengan stunting kah? Sedih banget kalo ada anak kecil yg begini gara2 orang tuanya abai. Padahal termasuk mampu. Atau dari kecil dikasih kopi item dengan alasan mencegah step padahal kopi bisa menghambat penyerapan kalsium, jadi anaknya pendek.
BalasHapusSaladin jelang remaja malah kelihatan kurus padahal makannya banyak. Karena dia terlalu aktif jadi kalori yg masuk langsung keluar lagi.
Pemeriksaan medis terhadap bayi dan balita secara berkala ke posyandu atau ke dokter anak memang sangat direkomendasikan agar kita sebagai orang tua paham apakah anak tumbuh dengan baik atau jangan-jangan mengalami growth faltering. Pun jika demikian, jika terdeteksi lebih awal maka kita pun dapat melakukan proses mengatasinya agar tidak lebih buruk lagi
BalasHapusSaya pernah mengalami hal serupa dengan anak saya. Setelah membaca artikel ini, saya jadi lebih memahami kondisi anak saya. Ternyata banyak faktor yang bisa menyebabkan growth faltering. Semoga artikel ini bisa membantu banyak orang tua lainnya.
BalasHapusgrowth faltering ini jadi mirip kayak stunting ya mbak? orang tuanya perlu ke dokter gizi nih buat konsultasi.
BalasHapusOrang tua pun harus bisa jeli ya mbak terhadap pertumbuhan anak, misal ada yang tidak beres ya segera dibawa ke dokter spesialis. Gizi seimbang dan juga dukungan keluarga itu penting demi tumbuh kembang anak
BalasHapusMasalah tumbuh kembang anak ini memang akan jadi masalah serius bagi para orang tua. Makanya penting sekali para orang tua memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Kapan mulai ada kendala, misalnya tinggi tubuh tidak bertambah sesuai bertambahnya usia, harus segera segera dilakukan tindakan.
BalasHapusTapi memang, kuncinya ini selama ibu hamil dan jabang bayi dalam kandungan. Gizi ibu dan anak harus terpenuhi dengan baik.
Duh, kalo masalah tumbuh kembang anak selalu bikin deg2an. Apa lagi 3 dari 7 anak saya bermasalah soal makan. Mereka gak mau makan selain bubur susu sampai usia 3 tahun. Dan jelas banget bikin tumbuh kembang nya terhambat. Alhamdulillah setelah 3 tahun, bisa ngejar keterlambatan.
BalasHapusMomen tumbuh kembang anak ini bener² harus dipelajari. Soalnya kalau salah bisa menyesal seumur hidup. Mana lingkungan anak kan susah dikontrol juga. Itu sih yang tantangan paling beratnya
BalasHapusSering dibagian desa atau kampung alami ini. Mulai dari cacat bayi dan sejenisnya. Mungkin itu takdir tuhan yang dikasihnya seperti itu. Moga aja kuat bagi yg mengalaminya....
BalasHapusNewsartstory
Falthering Growth ini apa seperti stunting kak, kok kayak mirip2 gejalanya. Pertumbuhan anak di usia batita sangat pentinf, tapi biasanya anak umur segitu lagi susah makannya. Jadi kita sebagai orang tua juga harus bisa mencari ide atau mengakali agar anak gampang makan, hingga asupan nutrisi terpenuhi.
BalasHapusMemperhatikan dengan serius terkait pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting banget ya kak. Aku meski belum punya anak, akan tetapi punya keponakan nah di sini aku suka merhatiin dan cari tau serta belajar banyak hal. Termasuk pemenuhan nutrisi yang mumpuni supaya anak tidak mengalami masalah pertumbuhan dan ia bisa tumbuh optimal, serta cerdas sehingga akan lebih mudah menjadi pribadi percaya diri serta berprestasi.
BalasHapusSemabgat, yuk mari jadi orangtua yang terus cari tahu dan solusikan kendala yang dihadapi sama anak. Supaya anak bisa tumbuh dengan optimal.
Saya pernah membantu anak saudara yang mengalami masalah growth-faltering ini. walaupun anak makan banyak, orang tua harus teredukasi dan aware dengan gizi seimbang anak. semua harus bermanfaat dan memberi semua yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang
BalasHapusPR buat orangtua adalah memberikan asupan gizi yang baik untuk anak-anak, lingkungan yang mendukung dan saling support.
BalasHapusKejadian kasus gizi buruk di Indonesia mendapat perhatian serius dari pemerintah, mungkin ini juga yang menjadi pertimbangan pemerintah, kalau kondisi gizi buruk harus diatasi tuntas.
Hal ini pastinya berpengaruh sama tumbuh kembang anak-anak dan juga pola pikir, karena otak juga perlu asupan gizi yang bagus
Kadang was was sama anak sendiri
BalasHapusSoalnya yang satu pilih pilih makanan
Satunya lagi malas makan
Rasanya tuh pengen jadi peri supaya anak mau makan apa saja tanpa pilih yang penting ada nutrisinya
Orangtua harus mengetahui tentang hal ini. Tetapi, ada baiknya juga didampingi nakes yang ahli di bidang ini. Karena terkadang sebagai orangtua suka jadi bingung kalau udah dipengaruhi sana-sini. Apalagi kalau baru menjadi orang tua.
BalasHapusbaru tadi pagi saya ke tempat buah langganan, yang layanin kebetulan ibunya, biasanya bapaknya tiap ke sana dan lagi gendong anaknya yang usianya sudha 7 bulan tapi masih kecil, saya baru ngeh istilanya ini ternyata mba Fen, dan semoga anak ibu itu sehat lagi dan sedang alam proses perawatan
BalasHapusGunanya posyandu untuk bayi dan balita ya seperti ini ya memantau tumbuh kembang anak jadi bisa tahu terlambat atau pas tumbuhnya
BalasHapusGrowth faltering tuh berarti bisa jadi penyebab stunting juga ya? Miris banget kalau masih ada anak-anak Indonesia yang mengalami growth faltering
BalasHapusJujur baru tahu istilah growth faltering ini, dan ternyata penyebabnya bukan cuma dari faktor dna atau keturunan saja ya? ada faktor lingkungan juga.
BalasHapusKadang-kadang memikirkan tumbuh kembang anak ini kaya uda yang normal, tapi karena lingkungan zaman sekarang anak pada tumbuh cepet dan tinggi tinggi pissaan, aku jadi ngerasa standar tumbang anak jadi ikutan berkembang, apa yaa..??
BalasHapusBadan anak kelas 6 zaman skarang tuh mashaAllaa.. uda kaya anak SMA. Tinggi dan besar. Huhuhu, berasa anakku sendiri yang mungils.. padahal di zaman aku, itu normal.
Memang masalah utama pada anak biasanya adalah masalah nutrisi dan lingkungan ya mbak, aku pun concern banget soal ini pada anak2ku, istilah gagal tumbuh ini apakah sama dengan stunting ya maknanya?
BalasHapusJadi perhatian banget nih soal tumbuh kembang. Apalagi anakku yang terakhir kan belum satu tahun, jadi ya diawasin betul apakah pertumbuhannya sudah sesuai bulannya atau tidak. Ilmu bagus buat saya sebagai Bapak nih.
BalasHapusAku ngalamin ini nih di anak pertama aku. Pengetahuan masih terbatas banget, jadi gak bisa memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup untuk dia. Walaupun memang secara kognitif dan kecerdasan Alhamdulillah masih sesuai, tapi fisiknya jadi lebih kecil dibanding anak seusianya.
BalasHapusAdiknya yang beda 4 tahun jadi suka dikira cuma beda 2 atau 1 tahun aja. Berhubung kondisi adiknya Alhamdulillah lebih baik dan pertumbuhannya lebih sesuai, jadinya gak terlalu berbeda jauh kalau dilihat sekilas saja.
Dulu sampai konsultasi ke dokter gizi dan sampai bikin menu yang double protein gitu lah untuk mengatasinya. Alhamdulillah sekarang sih anaknya udah SMP, makan juga sudah mau apa saja, jadi pelan-pelan pertumbuhannya mulai baik.
Tantangan penangan terbesar mungkin kalo faktor genetik ya. Klo nutrisi misal ada intervensi pemerintah dapat tertangani
BalasHapusGrow faltering ini sama gak ya dengan stunting? Soalnya gejalanya mirip, apalagi sama-sama gagal tumbuh. Penting banget ya edukasi nutrisi untuk orangtua terutama yang baru menikah, supaya tidak ada yang salah lagi memberikan asupan kepada anak-anak agar generasi kita tetap sehat, cerdas dan tidak termasuk anak-anak bermasalah gizi
BalasHapusSebagai orang tua, mengetahui tanda-tanda growth-faltering sangat penting. Saya setuju bahwa berkonsultasi dengan dokter adalah langkah pertama yang tepat. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi anak.
BalasHapusKarena ini juga yaa yang membuat para orang tua harus membawa anaknya ke posyandu untuk dilakukan pemeriksaan dan melihat tumbuh kembang si anak...
BalasHapusSekarang, alhamdulillah masalah tumbuh kembang juga diperhatikan oleh fasilitas kesehatan tinggat satu atau faskes 1. Di puskesmas rutin pemeriksaan bulanan, mulai dari masa hamil hingga anak balita. Tinggal kita mau atau nggak rutin ke puskesmas.
BalasHapusKalau yang sibuk, biasanya ke dokter anak yang jam bukanya bisa sore atau kapan saja. Kalau puskesmas kan pagi hingga jam 12an.
Baru tahu dengan istilah Growth Faltering ternyata berkaitan dengan pertumbuhan anak, ya. Tumbuh kembang anak memang harus dipantau, salah satunya dengan memberikan makanan bergizi dan bernutrisi.
BalasHapusBaru tahu dengan istilah Growth Faltering ternyata berkaitan dengan pertumbuhan anak, ya. Tumbuh kembang anak memang harus dipantau, salah satunya dengan memberikan makanan bergizi dan bernutrisi.
BalasHapusSedih ya kalau ada anak yang gagal tumbuh. Memang orang tua harus aware dengan tumbuh dan kembang anak untuk mendeteksi secara dini jika ada indikasi growth faltering. Terima kasih sudah berbagi, Kak.
BalasHapusMbak ini sama dg stunting ya. Aku bacanya mirip sebenre ini aku baru tahu istilah ink. Menarik sekali. Dan aku merasa hal ini baik untuk edukasi bagi para ortu agar lebiba wars ttg ini ya mbak
BalasHapusSebagai orang tua memang wajib banget aware soal tumbuh kembang anak karena ini memang sangat penting. Makanya, jangan sampai skip buat kasih pencegahan awal di posyandu, memperhatikan makanannya lebih bergizi lagi
BalasHapusgrowth faltering ini mirip sama stunting ya? Ternyata memberi nutrisi pada anak nggak hanya saat mereka sudah lahir tapi bahkan sebelum lahir atau saat masih di dalam kandungan. Memang menjadi orang tua terutama ibu itu berat sekali ya.
BalasHapusgrowth faltering ini bisa salah satunya stunting kan ya? aku pernah ngalamain anakku di indikasikan stunting karena BB dibawah garis normal. tapi setelah konsultasi dengan dokter anak, anakku gak stunting hanya karena bb dibawah rata-rata, emang genetik. karena anakku sehat, gizi tercukupi, ceria dan aktif.
BalasHapusMasalah pertumbuhan anak ini memang ngeri-ngeri sedap. Aku sekarang lagi mikir kenapa udah dua bulan bayiku BB nya stuck. Tapi dia sehat-sehat aja. Emang sempat pilek tapi nggak sampai berobat udah sembuh. Setiap mau nimbang pasti deg-degan.
BalasHapusMoga gagal tumbuh bisa hilang dari bumi pertiwi ini. Biarkan generasi emas indonesia bisa tumbuh dengan baik, sehat jasmani dan rohaninya
BalasHapusMasalah tumbuh kembang anak ini jadi hal utama setiap saat. Dan ada temenku yang mengalaminya, anaknya seperti ini. Anaknya udah 2 tahun tapi berat badan gak naik-naik. Sudah dibawa ke dokter anak, dirujuk, sampai konsultasi dengan ahli gizi, tapi tetep aja.
BalasHapusPernah mengalami ini dan masih dalam proses intip perkembangan anak. Sebagai seorang ayah, bikin degdegan juga, khususnya untuk anak terakhir, karena pernah mengalami gangguan pada parunya, sampai akhirnya dianggap kurang gizi, tapi alhamdulillah setelah lewat dua tahun mulai terlihat pertumbuhannya. Ini artikelnya sangat bermanfaat memberikan informasi yang detail terkait dengan tumbuh kembang anak ya....
BalasHapusgrowth faltering ini apakah sama dengan stunting? masalah tumbuh kembang anak ini memang bikin ibu pusing sih yaa. pengennya anak tumbuh dengan maksimal tapi makannya susah banget karena picky eater dan lain sebagainya yang membuat anak beresiko gagal tumbuh maksimal
BalasHapusbicara soal tumbuh kembang anak, saya banyak banget baca artikel bahkan cuplikan video. walaupun belum punya anak karena belum menikah. tapi saya suka belajar dengan melihat tumbuh kembang ponakan atau anak-anak lainnya. sebagai edukasi diri biar ga kaget dan setidaknya tau solusi yang harus dihadapi kedepannya
BalasHapusbaca2 komen di sini ternyata baru tahu klo Asap rokok juga bisa jadi penyebab growth faltering. kita sbg ortu mesti bener2 perhatiin gizi anak2 dong ya..
BalasHapusPenjelasan mengenai growth faltering ini sangat informatif, Mbak Fenni. Saya jadi lebih memahami tentang kondisi ini dan pentingnya memantau tumbuh kembang anak. Terima kasih sudah mengedukasi kita semua dengan artikel yang bermanfaat. _BangYossi
BalasHapusAda anak Bu Tetangga yg kek gini. Bukan krn ortunya gak mampu tapi krn ibunya menganggap kash makan anak semaunya itu baik, yg penting anaknya lincah tapi kerdil
BalasHapusBaru tahu istilah Growth Faltering. Apa ini sama kaya stunting ya? Karena kan ya sama² kekurangan makanan yang kaya nutrisi. Makin ke sini makin ati² banget dengan asupan si bocil. ❤️❤️
BalasHapussaya baru tau istilah ini. mirip stunting gitu ya? terima kasih infonya mba. semoga anak-anak ku kelak ga ada yang kena ini. aamiin
BalasHapusGrowth faltering ini sama seperti stunting kah?
BalasHapusPunya anak memang beneran se-ekstra itu perhatian dan pemeriksaan juga pengasuhan yang baik agar baik fisik maupun mental bisa sama-sama tumbuh sehat.
Growth faltering ini memang perlu perhatian khusus, ya, Mba. Jangan hanya karena kurang fokus pada satu hal bisa membuat keadaan ini terjadi pada buah hati.
BalasHapussiapapun pasti bakal sedih banget kalau anaknya mengalami growth faltering. fisiknya lebih kecil dari teman-temannya, lama-lama bisa minder juga anaknya. semoga ibu-ibu banyak yang baca artikel ini ya supaya paham dan bisa meningkatkan asupan gizi yang cukup untuk si kecil
BalasHapus