Seorang anak dapat terlihat bagaimana proses tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal, umumnya melalui pertumbuhan fisik. Misalnya, dia tumbuh tinggi, berat badannya naik sesuai harapan, dan tingkat kecerdasannya meningkat. Namun, bilamana pertumbuhan fisik anak terganggu, maka perlu diketahui lebih lanjut mungkin saja ia mengalami growth faltering. Oleh karenanya, saya akan mengajak kamu untuk sama-sama membahas tentang Growth Faltering: Pengertian, Penyebab, dan Penjelasan Lengkapnya.
Apa Itu Growth Faltering?
Weight faltering atau growth faltering adalah kondisi yang menggambarkan pertumbuhan fisik seorang anak (atau bayi) yang tidak berkembang sesuai dengan standar berat/tinggi tubuh ideal menurut WHO (World Health Organization). Atau dapat dikatakan “gagal tumbuh”. Hal ini dapat berpengaruh pada kualitas hidup, perkembangan fisik dan kognitif si anak bila tidak ditangani dengan baik.
Apa Penyebab Growth Faltering?
Penyebab growth faltering bisa dari berbagai hal, umumnya dari faktor seperti:
1. Asupan Nutrisi yang Kurang
Nutrisi yang kurang dapat menjadi penyebab growth faltering, terutama kekurangan protein, kalori, dan mikronutrien penting seperti zat besi, vitamin A, atau seng.
Kekurangan nutrisi ini dapat memungkinkan terjadi, ketika masa kehamilan ibu mengalami depresi atau gangguan kesehatan lainnya. Begitupun ketika momen mengASIhi juga dapat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI.
2. Memiliki Gangguan Kesehatan
Hal yang perlu diperhatikan pada anak yang mengalami growth faltering adalah adanya gangguan kesehatan seperti infeksi kronis, gangguan pencernaan atau penyakit celiac, dan gangguan metabolisme yang dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi.
3. Faktor Genetik
Faktor keturunan bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Terjadinya petumbuhan yang lambat pada seorang anak, bisa disebabkan kecenderungan genetik, meski pada sisi lain si anak tidak mengalami gangguan medis ataupun tidak kekurangan gizi.
4. Faktor Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan di sekitar tempat tinggal, atau sekolah dapat mempengaruhi perkembangan anak. Terlebih bila di dalam rumah, lingkungannya penuh dengan stres keluarga alias si anak tidak mendapat perhatian dari orangtuanya, maka dapat berimbas kepada mental si anak.
Baca Juga: Ini Perbedaan Ahli Farmasi dengan Apoteker
Cara Mengatasi Growth Faltering
Masa depan anak bergantung pada bagaimana keluarga menyiapkannya dengan baik. Bila si anak sudah mengalami tanda-tanda gagal tumbuh seperti berat badan tidak sesuai harapan, lebih sering menangis, tidur lebih lama dari yang diharapkan dan tidak berinteraksi dengan orang lain (misalnya meniru orang dewasa), maka penting untuk cepat mengatasinya dengan:
1. Pemberian Nutrisi yang Cukup
Pemberian nutrisi yang cukup dari makanan bergizi seimbang terutama protein, karbohidrat, lemak sehat sebagai asupan kalori, vitamin, dan mineral. Khusus untuk usia bayi di bawah 6 bulan, penting mendapat ASI eksklusif agar mendapat banyak nutrisi penting.
2. Lakukan Pemeriksaan Medis
Apabila growth faltering terjadi karena masalah medis, keluarga diharapkan membawa si anak ke fasilitas kesehatan agar mendapat perawatan medis yang tepat. Lakukan juga pemeriksaan rutin oleh dokter anak, sehingga bisa mengantisipasi dan mendeteksi masalah sejak dini. Bahkan bila diperlukan, dapat berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi guna merancang rencana pemulihan gizi yang tepat untuk si anak.
3. Tingkatkan Stimulasi Bersama Keluarga
Stimulasi yang positif bagi anak bisa diberikan oleh keluarga dalam bentuk perhatian dan kasih sayang. Ajak bermain bersama, bisa mendukung stimulasi motorik dan kognitif untuk pertumbuhan mereka lebih baik.
4. Pantau Secara Berkala
Jangan lupa untuk memantau perkembangan fisik anak, baik itu tinggi maupun berat badannya, guna memastikan mereka mendapatkan pertumbuhan yang sehat dan sesuai harapan.
5. Ciptakan Lingkungan Sehat
Ciptakan lingkungan yang kondusif dan lebih sehat dapat mendukung pertumbuhan anak dari segi fisik maupun emosional. Usahakan pula, di dalam rumah mengurangi stres dan lakukan interaksi positif antara anak dan keluarga.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatur Pola Makan Teratur
Penutup
Pentingnya keluarga, dalam hal ini orangtua, untuk memahami apa saja tanda-tanda kekurangan nutrisi yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Pasalnya, bila dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan kondisi bertambah buruk. Dengan cara penanganan yang tepat, pemenuhan gizi seimbang, dan dukungan lingkungan yang sehat, anak-anak yang mengalami growth faltering dapat pulih dan tumbuh dengan baik. Serta pencegahannya bisa dilakukan sejak dini.
29 komentar
Tapi memang utk pertumbuhan badan aku sendiri udh coba banyak cara, dari KSH makan sedikit tapi sering, banyakin protein, buah, ttp aja badan ga tumbuh sesuai usia. Ntahlah apa Krn gen, Krn aku sendiri juga termasuk kecil sih.
Cuma aku pasti usahain lagi, utk terus kasih nutrisi yg lebih baik ke si adek. Dan membiasakan dia utk olahraga yg mungkin bisa memicu perkembangan badannya . Kayak renang, bola atau basket
Anak harus kecukupan gizi sementara kalo sakit otomatis mereka GTM
Segala macam digunakan, termasuk mencampur biscuit khusus bayi ke dalam susu mereka
Aku setuju pernikahan harus disiapkan segala sesuatunya, sebab weight faltering ini sudah harus dicegah ketika ibu mengandung. Begitu melahirkan PRnya semakin besar lagi. Jangan sampai abai terhadap kesehatan anak, karena ini efeknya sangat besar di kemudian hari.
Harus diedukasi sih
Perkara asupan/Nutrisi sudah mudah sekali mendapatkannya apalagi adanya Susu premium.
Semoga semakin banyak orang tua perduli akan tumbuh kembang anak dengan baik dan melihat bahwa masa akan datang itu sangat berharga untuk diperjuangkan.
Tapi memang, kuncinya ini selama ibu hamil dan jabang bayi dalam kandungan. Gizi ibu dan anak harus terpenuhi dengan baik.
Semabgat, yuk mari jadi orangtua yang terus cari tahu dan solusikan kendala yang dihadapi sama anak. Supaya anak bisa tumbuh dengan optimal.
Kejadian kasus gizi buruk di Indonesia mendapat perhatian serius dari pemerintah, mungkin ini juga yang menjadi pertimbangan pemerintah, kalau kondisi gizi buruk harus diatasi tuntas.
Hal ini pastinya berpengaruh sama tumbuh kembang anak-anak dan juga pola pikir, karena otak juga perlu asupan gizi yang bagus
Soalnya yang satu pilih pilih makanan
Satunya lagi malas makan
Rasanya tuh pengen jadi peri supaya anak mau makan apa saja tanpa pilih yang penting ada nutrisinya
Badan anak kelas 6 zaman skarang tuh mashaAllaa.. uda kaya anak SMA. Tinggi dan besar. Huhuhu, berasa anakku sendiri yang mungils.. padahal di zaman aku, itu normal.
Adiknya yang beda 4 tahun jadi suka dikira cuma beda 2 atau 1 tahun aja. Berhubung kondisi adiknya Alhamdulillah lebih baik dan pertumbuhannya lebih sesuai, jadinya gak terlalu berbeda jauh kalau dilihat sekilas saja.
Dulu sampai konsultasi ke dokter gizi dan sampai bikin menu yang double protein gitu lah untuk mengatasinya. Alhamdulillah sekarang sih anaknya udah SMP, makan juga sudah mau apa saja, jadi pelan-pelan pertumbuhannya mulai baik.
Kalau yang sibuk, biasanya ke dokter anak yang jam bukanya bisa sore atau kapan saja. Kalau puskesmas kan pagi hingga jam 12an.