Rezeki memang tidak kemana atau memang di mana-mana ada rezeki? Namanya rezeki pasti ada yang menghampiri atau kitanya sendiri yang mengetuk rezeki tersebut. Bisa dikatakan, tanpa diundang, si rezeki akan menghampiri.
Kalau sesuatu hal kebahagiaan, kitanya langsung tersentak bahwa kita sedang mendapatkan rezeki. Sebab memang rezeki bisa mendatangkan rasa bahagia dan haru bagi yang menerimanya.
Apa Itu Rezeki?
Menurut KBBI, makna rezeki adalah segala sesuatu yang digunakan untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Maha Pencipta); penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan.
Untuk penggunaan kata baku adalah rezeki. Namun kita pastinya sering menemukan kata lainnya, tetapi masih terkait dengan itu seperti rejeki, rizki, riski, rizeki.
Makna rezeki yang demikian indah, menjadi pengharapan baik bagi si empunya nama, sehingga kerap kali kata rezeki (dan yang serupa dengan ini) menjadi nama untuk seseorang.
Rezeki karena DIA yang Berkehendak
Bilamana seseorang itu sedang berusaha meraih rezeki, kerap ada yang memberikan semangat dengan kalimat, bahwa rezeki tidak akan tertukar. Kalau benar rezeki itu tidak tertukar, siapakah yang bertugas menukar-nukar rezeki tersebut?
Pasalnya penggunaan kata negatif “tidak” pada klausa “rezeki tidak akan tertukar”, seakan-akan ada yang bertugas menukar rezeki. Padahal rezeki itu sesuai dengan kehendak Maha Pemberi Rezeki. Hal tersebut sesuai dengan sifat wajib bagi yaitu Iradat, yang berarti berkehendak. Sebagaimana dengan firman ﷲ surat Al-Ankabut ayat 62, yang terjemahannya adalah:
"Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki) baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Mengapa Kita Bisa tidak Mendapat Suatu Rezeki?
Lantas, ketika kita tidak atau belum mendapatkan suatu rezeki apakah berarti juga kehendak-Nya?
Mungkin pembaca blog fennibungsu.com pernah mengalami peristiwa, di mana ketika akan memakan kue atau minuman lezat, tiba-tiba kue dan minuman itu diambil orang lain. Atau, ketika mendaftar/melamar suatu pekerjaan, tidak menjadi kontestan yang terpilih. Ketika hal ini terjadi, setidaknya kita perlu menyadari, bahwa rezeki itu sudah ditentukan, karena:
1. Sebagai Ketentuan dari Maha Pemberi Rezeki
ﷲ menjamin rezeki kita dan tertulis jelas dalam Lauh Mahfuzh, sebagaimana dalam firman-NYA Surat Hud ayat 6:
“Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
Jadi, bila ketentuan-Nya adalah kita mendapatkan rezeki A dan bukan B, maka sekuat apapun berusaha mendapatkan rezeki B tidak akan pernah bisa. Sebab memang rezeki kita sudah diatur-NYA adalah rezeki A.
Baca Juga: Doa dan Harapan di Bulan Ramadan
2. Menumbuhkan Kesabaran dan Keikhlasan
Sabar dan Ikhlas, menjadi dua kata yang saling terkait, apalagi untuk pembahasan rezeki. Sabar dalam artian, kitanya bisa menghadapi perjalanan kehidupan di dunia ini, untuk terus berikhtiar meraih rezeki dari-NYA.
Begitupun dengan keikhlasan, bagaimana agar kita bisa menerima ketika rezeki yang diterima mungkin belum sesuai harapan, atau malah tidak mendapatkannya. Dengan kekuatan sabar dan ikhlas akan menguatkan keyakinan atas kuasa-NYA, bahwa pasti ada rezeki yang diberikan ﷲ untuk kita.
3. Keadilan yang Membahagiakan
Pernah gak sih kamu merasa bahwa telah mendapatkan rezeki sesuai dengan yang dibutuhkan, lalu muncullah rasa bahagia karena tercukupi akan hal itu?
Pasalnya ﷲ memberikan rezeki dengan berkeadilan bagi para makhluk-NYA. DIA Maha Bijaksana dalam menentukan dan menilai sehingga kita bisa mendapatkan rezeki yang sesuai. Dari sinilah, perlunya rasa syukur terhadap yang kita miliki dan tidak perlu untuk membandingkan dengan orang lain.
4. Senantiasa Berdoa
Ketika kita tidak mendapat rezeki yang kita inginkan, setidaknya ada empat alasan yang bisa menjawabnya yaitu:
- Pasti ada hal lain yang lebih baik yang akan diberikan oleh-NYA,
- Apa yang kita inginkan bukanlah hal yang bermanfaat atau bukan yang memang dibutuhkan,
- Rezeki yang diinginkan belum waktunya untuk didapatkan, dan
- Maha Pemberi Rezeki menginginkan kita untuk tidak pernah lepas dari berdoa kepada-NYA.
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan)” ~ Al Quran surat Gafir ayat 61.
Baca Juga: Tentang Hitungan Waktu dan Kebersamaan
Rezeki Datang Sesuai Waktunya
Meski rezeki sudah diatur oleh ﷲ, bukan berarti kitanya jadi santai menunggu si rezeki datang. Keyakinan dan ikhtiar dengan cara yang baik tetap ditumbuhkan serta diiringi doa. Sehingga tatkala sudah tiba waktunya, maka sambutlah rezeki kita itu dengan bahagia dan selalu bersyukur.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” [Al Quran surat: At Thalaq: 2-3]
Aku sering tuh, Kak. Kayak butuh apa gitu. Saat belum waktunya harus ada kebutuhan itu kayak nggak ada pandangan mau dapat dari mana. Eh pas waktunya, malah ada aja gitu.
BalasHapusBahagianya masha Allah waktu itu.
Kalau mengingat akan rezeki yang sudah diatur Tuhan, sebenarnya kita manusia tidak harus khawatir ya, secara semuanya sudah memiliki ketentuan.
BalasHapusRezekinya tidak akan tertukar. Rezeki tidak akan lari atau rezeki sudah sesuai dengan takaran hidup semua itu sebenarnya memang nyata ya
Jadi kenapa kita takut miskin?
Sesungguhnya rezeki yang sempit juga menjadi anugrah buat manusia, membayangkan kalau rezeki kita bagus mulu, hidup enak mulu, rasanya kok nggak ada alasan buat rajin mulu, kadang lupa sama Allah.
BalasHapusTapi, kalau rezeki sering seret, kita berasa punya semangat mendekat pada-Nya, meskipun awalnya demi rezeki, lama-lama jadi mencintai Allah karena butuh semuanya, bukan hanya rezeki uang atau semacamnya
MashaAllah. Baca artikel ini kembali dingatkan bahwa rezeki itu memang tiada tertukar. Kalau memang sudah jadi milik kita, mau ke ujung dunia pun rezeki itu akan menghampir. Begitu pun saat menyadari keadaan tentang hal sebaliknya. Dalam setiap kesempatan berdoa kepadaNya, saya selalu menempatkan doa khusus untuk anak-anak saya. Semoga Allah Subhannahu Wata'ala berkenan melimpahkan rezeki kepada mereka dengan takaran yang jauh lebih baik dari kedua orangtuanya. Semoga Allah berkenan mengabulkannya. Aamiin Yaa Robbalalaamiin.
BalasHapusSekarang, saya sangat percaya kalau rezeki itu sudah diatur oleh Allah SWT., Mbak. termasuk rezeki saya. Kalau sudah rezeki saya, apsti dapat. Tapi kalau belum rezeki, walau dikejar juga tidak akan nyangkut hehehe. Terus banyak sekali hal yang saya rasakan, saat mendapat rezeki, lalu berbagi. Maka Insya Allah akan mendatangkan rezeki baru.
BalasHapusSaya tuh percaya banget dengan rezeki dari Nya sehingga kalo lagi gak punya uang, saya suka berucap: Ya Allah kasih uang dong
BalasHapushehehe mungkin terdengar aneh, tapi beneran lho, gak lama kemudian rezeki datang
Alhamdulilah
Buat kaum Muslim, harus percaya sih rezeki ada yang mengatur. Jadi engga boleh iri dengki dan sirik sama orang lain juga.
BalasHapusWalaupun sedikit juga harus selalu disyukuri yah...
Trims remindernya...
MashaAllaa~
HapusBenar sekali.
Semoga yang sedikit tapi disyukuri inilah yang mengundang rejeki lain.
Senang sekali memaknai rejeki dengan pandangan yang luas seperti ini.
Rezeki kita sudah ada tapi ya kita harus tetap berikhtiar menjemput rezeki. Rasulullah dan para sahabatnya saja pekerja keras, lho. Masa kita males-malesan dan ngarep duit turun begitu saja dari langit. Yuuuuk, semangat menjemput rezeki halal dan berkah.
BalasHapusMemang yang namanya rejeki itu akan selalu datang di waktu yang tepat, aku meyakini itu dan alhamdulillah memnag terbukti. Maha besar Allah dengan semua karunianya..
BalasHapusKita harus memahami konsep rejeki. Rejeki ada yg sudah ditentukan ada juga sebab usaha dan doa kita ya, mb. Agar usaha dan doa serta sabar dan ikhlasnya seimbang.
BalasHapusMakna rejeki ini memang bisa menjadi beragam dan meluas.
BalasHapusKalaupun bisa dipahami bahwa nikmat sehat, nikmat bernapas dan nikmat lainnya yang tak terhitung dan setiap detik kita rasakan itu adalah bagian dari rejeki, niscaya kita semua akan menjadi hamba yang bersyukur.
Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan merasakan nikmat rejeki dari Allaah apapun bentuknya. Barakallahu fiik~
Betul sekali, rejeki tak akan tertukar. Dan seringkali rejeki tidak melulu berbentuk materi, bisa berupa pasangan dan anak yang baik, kesehatan jiwa raga, teman yang baik, tambah ilmu dan lain sebagainya.
BalasHapusSuka banget sama tulisan ini, mbaak.
BalasHapusAku tu tipe orang yang sangat percaya segala hal memang datang di waktu yang tepat. Waktunya Allah. Termasuk rejeki.
Mau sengoyo apapun kalau Allah bilang belum rejeki kita ya nggak akan ketemu. Makanya kita sebagai manusia wajib punya rasa legowo. Kalau belum rejeki ya udah lepasin, nggak usah ngotot buat dapetin
rezeki, memang sesuatu yang membahagiakan bagi yang menerimanya ya mbak, dan sepakat, rezeki ini bukan hanya soal materi saja.
BalasHapusDiumur yang sekarang ini, bisa konsisten berdoa saja sudah jadi sebuah rejeki besar buat saya, soal pengabulannya biar terserah Allah :)
BalasHapusSetuju banget, sebagai muslim kita emang diwajibkan berikhtiar berdoa. Baru hasilnya kita tawakal alias serahkan kepada Allah SWT... Termasuk dalam mencari rezeki ya
BalasHapusya Allah seneng banget ketemu artikel ini. Beneran apa yang kita dapat itu sesuai kebutuhan. Lagi agak butuh banget artikel kayak gini. rejeki itu banyak bentuknya ya mak. Masya allah. Berapun besarannya yang penting berkah
BalasHapusBahagia banget nemu postingan ini. Kemarin lagi ngerasa kenapa ada cobaan terkait rezeki keluarga, ternyata ini jawabannya. Bener mak, rezeki datang sesuai waktunya ya, kita hanya bisa ikhtiar, sabar dan ikhlas menghadapinya. Insha Allah jika memang untuk kita, rezeki pasti datang sesuai porsinya.
BalasHapusJujur, aku kadang malu sih kalau mohon rezeki ama Tuhan. Karena kayaknya aku sudah dikasih banyak banget. Emang kadang usaha yg kita lakukan ga sesuai dg yg diharapkan. Tp kalau mau jujur, di dalam usaha itu kita sebenarnya udah dapat rezeki yg lain, entah pelajaran berharga, entah pertemanan. Ya nggak sih?
BalasHapusReminder banget buat aku saat baca potongan ayat surat Al Ankabut ayat 62 mba. Ya Allah, mudahkan dan lancarkanlah kami dalam memperoleh rejeki yang halal. Aaaamiin ...
BalasHapusSaya selalu percaya rezeki selalu datang di saat yang tepat, tidak pernah terlalu cepat maupun terlambat. Tuhan yang paling tahu setiap kebutuhan dan keperluan kita, bukan semata keinginan manusiawi :)
BalasHapusRezeki takkan tertukar dan diatur sesuai waktunya...Aku sering banget ngalamin ini. Yang utama percaya dan ikhtiar, Insya Allah Sang Maha Pemberi Rezeki akan memberikan yang terbaik bagi kita
BalasHapusmasyaallah ini aku setuju banget sih, rejeki memang sudah diatur termasuk kapan waktunya dan pastinya sesuai dengan kebutuhan
BalasHapussebagai muslim tentunya kita meyakini kalau rezeki kita sudah diatur dan dicukupkan Allah, ya, Mbak. dan memang sering banget kejadian di saat benar-benar pasrah karena nggak ada uang eh tiba-tiba aja ada rezeki dari arah tak disangka
BalasHapusAda lagi cara memaknai 'rejeki akan tiba pada waktunya'. Waktu di sini tidak statis. Si rejeki ini akan menghampiri ketika kita berusaha meraihnhya, bukan berdiam diri. Sudut pandang ini perlu kita perhatikan juga bahwa apa yang tertulis di Lauh Mahfuzh bisa jadi tergantung aksi dan reaksi kita untuk mendapatkan hujan rejeki yang diturunkan Allah pada manusia. CMIIW yaaa
BalasHapusaku dulu tuh karena sering dibandingkan, sering banget mengejar apa yang aku inginkan. hingga aku lupa, semua adalah rejeki dariNya. sekarang sih sudah lebih slow, karena jika sesuatu itu memang rejeki kita ya bakalan jadi hak kita. yang penting tetap berusaha dan berdoa, selebihnya serahkan pada Tuhan.
BalasHapusMasyaAllah. Pembahasan tentang rezeki memang luas banget ya, Mbak. Kalo aku ngerasa pas butuh sesuatu ada aja jalan Allah buat memberi dari arah yang sebelumnya nggak pernah kusangka. Begini saja sudah Alhamdulillah.
BalasHapustak ada hidup yang sempurna, Bahwa rezeki bukan hanya uang, bahkan teman yang baik, hidup damai, tidak ada hutang, kesehatan , anak-anak yang baik juga merupakan rezeki. Bismillah berprasangka baik pada Allah kehidupan lancar damai
BalasHapusKalau aku percaya bahwa rezeki itu selalu ada
BalasHapusHanya saja bentuknya aneka ragam
Kesempatan dan kesehatan saja bagi saya itu rezeki besar sekali
Bener banget sih, rejeki itu datang sesuai waktunya dan juga sesuai kebutuhan nya. Jadi pelan2 belajar untuk menerima kalau ada hal yang tidak sesuai ekspektasi belajar untuk berpikir kalau rejeki kita ya yang kita nikmati ini, bukan yang belum kita dapat kan atau manfaatkan. Sabar & ikhlas emang paling bener, walaupun memang paling sulit dilakukan, hhhj
BalasHapusBener kok rejeki itu sudah Allah yg atur. Dan datang sesuai kebutuhan kita bukan keinginan kita. Banyak orang yang menyalah artikan kata "ikhtiar" dalam mendapatkan "jatah" Rejeki yang sudah Allah siapkan. Kebanyakan hanya berpikir ikhtiar dunia, mereka lupa bahwa ikhtiar yg dimaksud Allah adalah ikhtiar akhirat. Seberapa besar usaha kita mengejar tabungan akhirat dengan beribadah kepada yg Maha memberi rejeki. "Tapi kan bekerja dunia termasuk ibadah" Iya memang masuk kedalam ibadah.. Tapi apakah sudah didasari dengan niat krn Allah. Ini yang banyak dilupakan oleh kita. Sebab hidup di dunia ini kan cuma transit. Kehidupan abadi adanya di akhirat. Qallahu'alam.
BalasHapusRezeki memang tidka selalu berupa uang ya kak. Bisa berita bahagia, support sistem yang hebat, kesehatan dan atau kesempatan yang datang.
BalasHapusDengan membaca postingan ini akhirnya aku juga berpikir, kenapa ada istilah "rezeki tifak akan tertukar," padahal kan memang tidak ada yang menukarnya.
Atau kesempatan dan usaha yang kita lakukan lah yang membuat rezeki itu tak juga menghampiri.