Mungkin kalau kamu yang menggunakan kendaraan pribadi, tidak akan jadi masalah mau kapan berangkatnya ke tempat wisata tujuan. Bila ada kendala, bisa dari macetnya di perjalanan, mencari tempat parkir, hingga mengantre masuk ke lokasi.
Dua Pertimbangan Risiko
Hanya saja, untuk kamu yang menggunakan transportasi umum kudu cerdik dalam meramal keadaan atau bisa cek khodam di tubuhmu dahulu. Eh bukan..bukan, ini bukan yang viral soal cek khodam yak hehe. Namun, cerdik dalam mengatur strategi perjalanan, karena pilihannya dua:
1. Berlibur Saat Weekend
Bila berangkatnya di hari libur alias weekend, otomatis persaingan ketat terjadi antar sesama orang-orang yang berlibur, yang nota bene sama-sama membawa anak kecil juga. Mungkin bisa saling tepo-seliro, artinya yang duduk di kursi adalah anak-anak kecil, sedangkan yang orang dewasanya berdiri. Namun di sini, kuncinya kudu saling berbagi dan memahami.
2. Berlibur Saat Weekdays
Meski judulnya adalah musim liburan, tetapi kan yang berlibur adalah anak-anak sekolah. Bukan para pekerja yak, hehe. Jika berangkatnya di weekdays alias hari kerja, maka akan bersaing dengan para pekerja.
Pada poin ini pertimbangannya adalah, para pekerja yang naik transportasi publik juga berkeinginan untuk duduk di kursi. Hal itu lumrah, karena kan mereka bekerja seharian penuh. Sedangkan, di sisi lain ada anak kecil atau ibu-ibu. Sehingga untuk bisa sama-sama enak menurut saya adalah, pertimbangkan untuk yang ingin berlibur usahakan tidak di jam orang berangkat kerja (sekitar 5-9 pagi dan jam pulang 4-6 sore) or bahasa bekennya rush hour. Sebab tidak mungkin memundurkan waktu orang yang bekerja, bukan?
Tips Naik Transportasi Umum di Musim Liburan
Oleh karena kedua pilihan di atas, bisa kamu atur dengan rancangan yang matang. Sebab keduanya memiliki tantangan dan risikonya tersendiri. Berikut, trik naik transportasi umum di musim liburan:
1. Tulis Rancangan Lokasi Wisata
Buat jadwal hendak bepergian ke mana tujuan wisatanya. Tambahkan detail itinerary-nya dan durasi di tempat wisata berapa lama, sehingga saat di tempat wisata tidak galau mau ke arah mana.
2. Atur Waktu Keberangkatan dan Kepulangan
Sebagaimana yang telah saya bahas di atas tentang Dua Pertimbangan Risiko momen dengan transportasi publik, maka kamu perlu mengatur waktu berangkatan dan kepulangan dengan baik. Misalnya, hendak berangkat di pukul 7 pagi, dan pulang di pukul 3 sore. Usahakan jangan sampai molor dari pengaturan waktu tersebut. Bila harus molor maka buat kisaran dengan menambah waktu sekitar 15-30 menit.
3. Manfaatkan Aplikasi Transportasi Publik
Aplikasi transportasi publik masa kini, bisa dikatakan cukup lengkap, seperti C-Access, MyMRT, dan Jaklingko App. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi itu untuk merancang kapan naik transportasi umum tersebut, sehingga bisa menghindari jam sibuk, dan memilih waktu perjalanan yang lain.
4. Naik Menuju Stasiun Akhir lalu Ke Stasiun Tujuan
Pada poin ini saya mencontohkan transportasinya adalah sesuai dengan transportasi di Jakarta ya gaess, karena saya tinggal di Jakarta, hehe. Untuk yang di luar kota, bisa menyesuaikan dengan nama transportasinya yang sejenis.
Bagi kamu yang berlibur menggunakan transportasi publik seperti KRL Commuterline, MRT, maupun TransJakarta, bisa memakai jurus (ciee) Naik Menuju Stasiun Akhir lalu Ke Stasiun Tujuan. Hal ini dilakukan agar bisa duduk, masuk ke kereta/bus tidak berdesakkan, meski jadinya memakan waktu agak lama. Kuncinya adalah stasiun/halte bus di posisi kita, jaraknya tidak terlalu jauh dengan stasiun/halte terakhir, maksimal 3 atau 4 agar tidak bosan.
Sebagai contoh, saya terjangkau dengan stasiun Klender Baru, dan hendak menuju stasiun Sudirman. Ketika di peron stasiun sudah menumpuk para pengguna KRL. Jadilah saya naik dari KRL Commuterline dari stasiun Klender Baru menuju ke arah stasiun Bekasi lebih dulu. Baru dari stasiun Bekasi menuju ke stasiun Sudirman.
Poin ini, sering acap kali saya lakukan tatkala membawa ponakan jalan-jalan. Mungkin terbilang muter-muter yak, tetapi alhamdulillah ponakan saya tidak merasa bosan malah nyaman, karena kan intinya kami itu “sedang jalan-jalan hehe”.
Penutup
Nuansa liburan memang selalu menghadirkan beragam cerita unik, khususnya kendaraan yang akan kita gunakan. Tetap waspada dalam perjalanan dengan melihat keadaan sekitar, khususnya barang bawaan dan anggota keluarga yang bersama dengan kita ikut liburan. Kamu udah berlibur ke mana aja nih bareng keluarga, gaess? Atau ada tips naik transportasi publik di musim liburan ala kamu? Sampaikan di kolom komentar yak!
50 komentar
Jadi, kita harus pintar-pintar bersiasat untuk tetap merasa aman dan nyaman naik transportasi umum saat liburan.
Kalo di Malang ga ada kereta listrik dan sebangsanya (yg untuk dalam kota) jadi ngiri deh wkwkwk.
Kalau lagi musim liburan memang harus siap2 rame dimana pun
Makanya harus tahu tips dan triknya
Kalau di Bandung, gak semua lokasi terjangkau. Jadi memang kudu di titik-titik lokasi wisata biar bisa naik Bandros, misalnya.. atau bus DAMRI yang tujuannya terbatas pissaan..
Btw triknya pasti bermanfaat nih buat yang sering naik transportasi umum khususnya di Jakarta dan sekitarnya :)
Stay at home karena masuk ajaran baru banyak pengeluaran
Tapi kemarin kami ke Taman dekat dari rumah, anak anak sudah senang lihat hewan rusa haha
Kalau di Jakarta kudu pinter nandain mana aja stasiun yang sekirannya ramai cari alternatif jalir lainnya yang terdekat. I see
Kmrn yang HUT Jkt rame beut, gak dapat promonya krn sengaja gk naik tapi kyknya lihat banyak emak2 dan anak2nya bepergian ke arah kota semua jd KRL sempet rame :D
Bisa juga tujuan liburannya yaitu mencoba berbagai transportasi umum, jadi pengalaman tersendiri buat anak loh.