Perlukah bersoalisasi dengan etika dan etiket bisnis? Apakah kamu seorang blogger atau hendak menjadi blogger? Hemm, blogger memang menjadi salah satu profesi yang terbilang unik. Kalau ditanya di mana kantornya, bisa dikatakan WFA, work from anywhere. Di mana saja blogger bisa bekerja. Sehingga pekerjaan ini, bisa menjadi pilihan untuk site job, maupun pekerjaan utama. Apalagi untuk kamu yang tipenya adalah introvert, menjadi blogger pasti mengasikkan.
Blogger Perlu Memiliki Social Skill
Meski demikian, seorang blogger juga perlu bersosialisasi. Ya kan nggak mungkin, bekerja sendiri. Sebab networking, pasti diperlukan agar peluang job yang didapatkan makin terbuka lebar. Oleh karena itu, perlu bersosialisasi dengan pendekatan yang apik. Nah pas banget ini temanya yang saya ikuti yaitu kolaborasi Duta Bangsa bersama Komunitas ISB dalam acara “Personality Development for Blogger – Narrative for Success”
Pak Rudi Hilman, selaku Direktur Pengembangan Program di Duta Bangsa menerangkan bahwa bila ingin sukses dalam bisnis, 85% diperlukan sosial skill, dan 15%-nya adalah teknikal skill.
Sosial skill ini mengapa dibutuhkan? Pasalnya dalam kehidupan ini, kita tidak akan bisa hidup sendiri. Pasti bersosialisasi, berkenalan, dan berkomunikasi. Dari sini, akan muncul yang namanya kepribadian diri. Apalagi kita sebagai pekerja, khususnya blogger yang memiliki hubungan kerjasama dengan komunitas, dan juga jenama perusahaan atau klien, sosial skill amat dibutuhkan. Lalu bagaimana membangun personality development untuk Blogger?
Membangun Personality untuk Blogger dengan Etika dan Etiket
Cara memiliki personality development bagi blogger, bisa dilakukan melalui etika dan etiket bisnis. Yups, cara tersebut mengapa menjadi ke hal bisnis, karena dalam pekerjaan sebagai blogger, kita akan berhubungan dengan klien maupun mewakili nama sebuah perusahaan atau komunitas, sehingga etika dan etiket jadi kuncinya.
1. Apa Itu Etika dan Etiket?
Etika adalah falsafah moral dan cara hidup yang benar baik dari sisi budaya, susila, dan agama yang sifatnya absolut. Misalnya menggunakan fasilitas kantor seperti telepon untuk menelepon orang yang bukan berkaitan dengan pekerjaan, ini berarti tidak beretika.
Sedangkan etiket, adalah tata cara pergaulan yang bisa berubah sesuai waktu, lokasi atau situasinya. Contohnya bersendawa, ada satu tempat yang mungkin menganggapnya lucu, tetapi pada tempat berbeda bisa dianggap tidak sopan.
2. Fungsi Etika dan Etiket
Dengan adanya etika dan etiket ketika blogger berinteraksi dengan suatu lembaga atau klien, maka dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, saling menghargai satu sama lain, efisiensi kerja pun meningkat, serta citra pribadi (sebagai blogger) dan lembaga meningkat.
3. Etika dan Etiket dalam Berbisnis
Pastinya kita sering berinteraksi dengan siapa saja. Entah itu keluarga, teman, maupun lingkungan. Begitupula halnya dalam dunia pekerjaan maupun bisnis, interaksi yang baik perlu dibangun dengan baik. Seperti pepatah yang mengatakan, “Semua bermula dari kesan pertama”. Oleh karenanya membangun kesan pertama bisa dimulai dari interaksi pertama kali, dengan cara:
- Saat berjabat tangan upayakan adanya senyuman, tubuh sedikit condong ke depan, dan adanya kontak mata. Jadi jangan sambil salaman, eh pandangan matanya ke mana tahu, apalagi melengos pula wajahnya..hemm, jangan ya gaes!
- Kala berkenalan dengan orang baru, maka ucapkan nama kita dengan jelas. Jangan melakukan perkenalan di tempat umum (ya kan jangan SKSD berlebihan di area publik), tidak perlu terlalu lama menatap mata. Usahakan ketika berkenalan kitanya dalam posisi duduk, maka berdirilah sejenak ketika perkenalan itu terjadi.
- Begitu juga dalam hal memperkenalkan orang lain, dengan cara panggil yang lebih tua atau yang lebih senior dulu, baru orang keduanya, misalnya “Kakak, perkenalkan ini calonnya Fenni Bungsu”, eh ini lain kisah hihi.
- Ketika terjadi perkenalan bisnis, umumnya kita akan bertukar kartu nama. Cara apiknya yaitu pegang kartunya dengan kedua tangan dan bagian tulisannya menghadap kepada orang yang diberikan kartunya. Lalu yang menerima membaca dulu kartunya, jangan langsung disimpan kartunya pas kitanya masih ngobrol dengan orangnya.
Terapkan Etika dan Etiket sebagai Pondasi Bersosialisasi
Dengan pemahaman yang tepat ketika bersosialisasi dalam dunia pekerjaan sebagai blogger, maka penggunaan etika dan etiket bisa menjadi pondasinya. Hal ini juga bisa diterapkan pada profesi apapun. Sebab social skill yang cerdas dapat membangun personality kuat.
Kamu yang ingin memperdalam tentang personality atau skill lainnya, bisa kolaborasi bareng Duta Bangsa. Bisa kepoin akun instagramnya @duta_bangsa atau websitenya www.dutabangsa.co.id. Duta Bangsa yang telah berdiri semenjak tahun 2001 ini, merupakan bagian dari PT CT Corpora (Chairul Tanjung Corpora), dan memiliki program kelas andalannya seperti:
- Individual program: untuk umum yang bisa mengikuti beragam pelatihan di Duta Bangsa
- Corporate program: pelatihan untuk karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaannya
- Special activity: untuk komunitas atau perusahaan yang ingin mengadakan gathering, seminar, public class.
Dari webinar yang saya ikuti ini, menjadi arahan sekaligus pengingat diri, untuk menerapkan social skill. Kapan, dan di mana saja, serta tatkala berkenalan dengan orang baru maupun yang sudah lama mengenal, penerapan etika dan etiket ini bisa menjadi panduannya.
Selalu semangat berkarir sesuai passion-mu. Terapkan kemampuan yang dimiliki, terus belajar dengan personality kuat sebagai blogger. Sebab kalau bukan kita sendiri yang melakoninya, maka siapa lagi ya, kan?
34 komentar
Ga mudah jg loh jd blogger yg pny etika dan etiket ini. Krn ga jrg ada blogger tp kelakuannya duh bikin tepok jidat dan ngelus dada deh.
Ini jd pembelajaran buat kita smua ya kak.
Menjadi blogger yang baik tidak hanya modal skill menulis saja
Tetapi juga harus punya etika yang baik ya kak
ternyata pengertiannya berbeda ya
Thank Mbak, tulisannya sangat bermanfaat
Belajar terus ga ada batasannya ya, termasuk belajar bareng mereka mentor yg ahli di bidangnya
Meski bekerja di ranah digital, seorang blogger tetap harus menjunjung tinggi penerapan etika dan etiket dalam berinteraksi, ya.