Apakah Masih Perlu Merayakan Hari Buku?

Apakah perlu merayakan hari buku

Judul artikel ini jadinya sesuatu, karena perlukah kita merayakan hari buku? Di satu sisi Hari Buku Sedunia jatuh pada tanggal 23 April lalu, sedangkan pada tanggal 17 Mei adalah Hari Buku Nasional. Dari hal tersebut jadi penanda bahwa buku memiliki manfaat yang luar biasa untuk kehidupan, karena momen peringatannya tak hanya skala nasional, tapi juga dunia. 

Manfaat Buku dan Hari Buku

Buku menjadi jembatan kehidupan bagi kita untuk memberikan banyak wawasan, tanpa adanya batasan fisik, tempat dan waktu. Pasalnya, kita dapat memiliki pengetahuan melalui membaca buku. Manfaat lainnya adalah saling menghargai antara pembaca dan penulis buku, pikiran kita pun lebih luas, jiwa lebih tenang karena terhibur dengan bacaan yang disukai, serta mendapat inspirasi akan hikmah dari sebuah buku. 

Beragamnya manfaat buku memberikan arti penting bahwa literasi dibutuhkan dalam kehidupan. Maka adanya Hari Buku, sebagai momen bahwa buku sebagai sarana efektif untuk membangun keterampilan, dan pengingat bagi kita untuk meningkatkan membaca buku. Ya, kamu pasti tahu akan peringkat minat baca kita yang rendah berada di posisi 62 dari 70 negara, dan hanya 1 dari 1000 orang di Indonesia yang punya minat baca buku. Jadi terbesit pikiran, apakah membaca buku memang tidak se-menarik itu?

kenapa harus merayakan hari buku sedunia nasional
ilustrasi dari freepik

Apakah Baca Buku itu Tidak Menarik?

Kalau dipikirkan, mengapa ya membaca jadi hal yang tidak menarik? Padahal genre buku yang tersedia untuk kita jadikan pilihan bacaan terbilang banyak lho! Berikut genre buku yang sudah saya rangkum dari berbagai sumber, yaitu:

1. Buku Genre Fiksi

 Jenis bacaan fiksi ini bisa menjadi pilihan kita, karena terdiri dari novel (cerita panjang), cerpen (cerita pendek), cerbung (cerita bersambung) atau cerita berseri. 

2. Buku Genre Non-fiksi 

Buku non-fiksi mengasikkan untuk dibaca, karena wawasan yang diperoleh dan gaya bahasa yang disajikan berbeda dengan genre buku fiksi. Jenisnya terdiri dari:

  • Biografi: berisi tentang kehidupan seseorang
  • Esai: karya tulis tentang pandangan penulis yang mengangkat topik tertentu.

3. Buku Genre Science Fiction

Bagi penyuka fiksi ilmiah, kamu bisa banget membaca buku bergenre science fiction, karena memiliki tipe Hard Science Fiction (tentang teknolohi masa depan), dan Space Opera (cerita epik tentang dunia perbintangan/galaxi)

4. Buku Genre Fantasi

Nah, untuk kamu yang imajinatif dan kreatif bisa nih membaca buku dengan genre fantasi. Apalagi memiliki ragam jenisnya:

  • Epic Fantasy: cerita fantasi dengan karakter heroik dan konflik lebih luas.
  • Urban Fantasy: cerita fantasi dengan background perkotaan atau dunia modern.
  • Low Fantasy: cerita fantasi yang terdapat unsur magis dan keterkaitan dengan dunia nyata 

5. Buku Genre Romansa

Genre buku romansa ada juga nih buat kamu. Bisa pilih yang Historical Romance dan Contemporary Romance.

6. Buku Genre Misteri dan Detektif 

Kalau kelima genre di atas belum menarik perhatian kamu, mungkin genre detektif dan misteri bisa menjadi pilihan, yang terdiri dari Whodunit (mencari tahu siapa pelaku kejahatan), dan Noir (kisah misteri dengan kompleksitas moral).

kenapa harus merayakan hari buku sedunia nasional
ilustrasi dari freepik

7. Buku Genre Puisi

Kalau kamu selain senang dengan imajinasi, dan juga banyak diksi dalam berkata-kata, genre buku puisi bakal jadi buku favorit yang kamu andalkan. 

8. Buku Genre Sejarah

Atau kamu tipe orang yang gemar dengan menelusuri jejak sejarah? Nah, buku bergenre sejarah, bisa menjadi buku pilihan yang mengasikkan, baik itu buku tentang sejarah umum, maupun biografi sejarah. 

9. Buku Genre Drama

Kalau delapan genre buku di atas belum membuat kamu tertarik membaca buku, tipe buku drama bisa dicoba nih. Ada buku drama tentang tragedi, dan tentang komedi. Hemm, bisa membuat kamu terhibur pastinya. 

Baca Juga: Resensi Buku Kebohongan Dunia Maya

10. Buku Genre Horor

Bila ingin menguji adrenalin, kamu bisa membaca buku dengan genre horor. Ada kisah tentang supranatural horor (hantu atau makhluk-makhluk tak kasat mata), dan psychological horor (ekplorasi rasa takut).

kapan hari buku sedunia nasional
ilustrasi dari freepik

Konklusi

Jika kesepuluh genre buku dalam pembahasan di atas, masih juga tidak menarik perhatianmu untuk membaca buku, hemm kira-kira di manakah letak salahnya? Apakah itu memang membuktikan minat baca kita ini amat rendah dari negara lain? Jawabannya memungkinkan pada diri kita sendiri sih ya. Cuss lah, melalui Hari Buku Sedunia dan Hari Buku Nasional nanti, semoga kita makin minat dengan membaca buku. Jadi, perlukah merayakan hari buku

23 komentar

Yuk, komen terbaikmu. Jangan menyisipkan link ya, karena akan daku hapus dan tidak berkunjung balik
  1. Mau ada atau tidak hari buku , aku tetap sukaaaa membaca mba 😄.

    Kadang heran memang dengan orang2 yg tidak suka membaca. Lebih heran lagi aku tau orang yang KATANYA penulis, tapi jelas2 tidak suka membaca 😅. Tau dari mana ga suka baca? Karena dia juga punya blog dan tiap kali komen di blog orang lain , pasti ga pernah nyambung. Kliatan dia ga baca isi tulisan dan cuma basa basi busuk komen. Aku ga suka dengan tipe yg begini.

    Membaca itu mungkin hrs dibiasakan dari kecil kali yaa. Bersyukur papaku hobi membaca, dan jadinya sejak kami bayi bahkan udah disediain buku2 dongeng yg selalu dibacakan tiap malam, sampe kami akhir nya bisa baca sendiri.

    Jadi buatku buku udah kayak kebutuhan pribadi.

    Kalo ga sempet baca buku? Aku baca blog teman2. Itu pun udah membaca juga. Bisalah memenuhi target harian membaca 3 jam sehari yg aku buat.

    Semoga aja anak2 skr nantinya lebih suka membaca dan terbiasa membaca. Supaya ranking kita secara global bisa naik. Malu sih kalo tingkat literasi cuma segitu 😞

    BalasHapus
  2. Wah saking hecticnya kemarin di tanggal 23 April aku jadi nggak sadar Kalau hari buku sedunia udah kelewat. Tapi masih ada hari buku nasional di tanggal 17 Mei ya Kak. Sedih sih emang sama minat baca di Indonesia. Makanya sampai terjadi salah hujatan ke artis pas Kemarin ada kasus korupsi. Aku kebetulan suka baca fiksi, horor, Romance, dan misteri. Kalau non fiksi biasanya tetap aku selingi bacanya sama fiksi. Soalnya Emang kurang terlalu suka Jadi kalau fokus baca non fiksi itu selesainya bisa lama karena biasanya aku bacanya dua lembar per hari, apalagi kalau isinya super serius biar nggak mumet

    BalasHapus
  3. Menurut aku masih perlu donk pastinyaa, aku sendiri masih ngoleksi buku dan berencana mau nambah rak buku malahan, soalnya rak buku di rumah udah penuh hihihi, sayangnya minat membaca buku semakin hari semakin menurun yaa huhuhu

    BalasHapus
  4. Emang sedih juga ya, melihat minat baca di Indonesia masih rendah
    Tapi menurutku masih perlu merayakan hari buku
    Biar jadi momentum pengingat pentingnya membaca buku

    BalasHapus
  5. masih perlu banget mbaa.. Dan dengan aneka bentuk maupun genre yang ada di dunia literasi sekarang, justru kita perlu tau lebih banyak. Saya percaya buku masih menjadi teman setia yang bisa membuka cakrawala dan wawasan kita.

    BalasHapus
  6. menurut saya masih perlu mba, karena di tengah gempuran buku online, saya tetap suka buku fisik, aroma buku baru tuh ga ada yang ngalahin

    BalasHapus
  7. Aku penggemar membaca buku. Dan aku suka buku sejarah. Tapi buku buku genre lainnya misalnya aku juga suka. Selamat merayakan hari buku. Moga makin banyak yang senang membaca buku

    BalasHapus
  8. Membaca itu penting dalam hidup ini. Bahkan Ayat quran pertama yang turun adalah IQRO. Namun dalam kontek artikel adalah membaca buku. Mungkin sebagian orang tidak suka membaca dg alasan tersendiri. Kalau aku sih emang harus dipaksakan membaca khususnya sebagai hiburan utk saat ini.

    BalasHapus
  9. Jika ingin generasi muda masih mencintai buku, sejak kecil memang harus dibiasakan melihat orangtuanya juga suka membaca buku. Kalau contohnya saja sudah pada asyik bergadget ria, tentu anak pun akan mengikuti kebiasaan ini.

    BalasHapus
  10. Sedih deh, dari 1000 orang Indonesia cuma 1 yang suka baca buku. Hiks. Aku tengah ikhtiar mengenalkan dan mengakrabkan buku ke anak-anak didikku. Doakan aku berhasil ya

    BalasHapus
  11. Sejak cover buku di era gen alpha ini lebih cantik daripada zamanku, aku sering tertarik membaca buku dari melihat covernya dulu.
    Memang "Don't judge a book by each cover" sih yaa..

    Tapi beneran se-ngefek itu kalo baca buku, tapi visualnya menarik.
    Kaya dipentingin banget detil-detil kecilnya..

    BalasHapus
  12. Dulu ada perpus keliling di sekolah. Itu aku seneng banget, bisa pinjem 2 buku per minngu. Tapi, sekarang mungkin lebih pada suka baca lewat digital. Digital itu gak dihitung ya? padahal penjualan buku digital banyak

    BalasHapus
  13. Well aku suka baca novel dan komik, kalo non fiksi lebih ke buku biografi. Agar minat baca org Indonesia lebih tinggi yaa sebagai ortu kudu bisa motivasi anaknya untuk suka baca dan mencintai buku. Toh kalo belum bisa beli ya pinjam aja di perpustakaan.

    BalasHapus
  14. Sejak keluar dari Blogger Buku, aku jadi gak ngeh perayaan atau buku-buku baru. Paling kadang lihat aja kalau ada yang bahas. Kadang baca buku sendiri yang udah dibeli, kadang pinjam perpustakaan

    BalasHapus
  15. Sekarang sudah era digital. Buku pun sudah masuk buku digital. Sepertinya sih bukan tidak tertarik sama buku, tapi lebih memilih yang simpel. Lagipula skrg orang lebih menikmati visuao yaa.. Kalau saya bilang sih.

    BalasHapus
  16. Bagi pencinta buku, merayakan hari buku itu wajib sih ya. Tapi dengan rajin membaca buku juga. Kalo klub buku di palembang, mereka merayakan hari buku dengan membaca buku di LRT

    BalasHapus
  17. Tetep beda aja sih vibesnya baca buku fisik secara langsung atau dari ebook. Masih penting sih merayakan hari buku. Soalnya tidak tergantikan.

    BalasHapus
  18. Tetep beda aja sih vibesnya baca buku fisik secara langsung atau dari ebook. Masih penting sih merayakan hari buku. Soalnya tidak tergantikan.

    BalasHapus
  19. aku suka membaca tapi kayaknya makin ke sini makin susah meluangkan waktu untuk membaca bahkan untuk buku digital. makanya salut banget sama teman-teman yang masih bisa konsisten baca beberapa buku dalam sebulan karena pasti benar-benar meluangkan waktu untuk membaca

    BalasHapus
  20. Keren. Aku pengen banget punya perpustakaan di rumah. Tapi rumah kecil euy. Anak2 dari bayi udah aku biasain dgn buku. Dari 3 anak yg tengah doang gak suka baca, dia lebih ke visual..kalo emak nya kalo udah baca buku tebel susah diganggu. Pas punya anak udh jarang bgt ini baca buku tebal. Bisa anak ga keurus, rumah berantakan wkwwkk

    BalasHapus
  21. WAlau pun aku sudah jarang baca buku, kalau dulu bisa sebulan sekali pasti beli buku. Tapi namanya memperingati hari buku itu tetap masih perlu sih buatku ya. Agar menumbuhkan semangat untuk terus membaca untuk masyarakat.

    BalasHapus
  22. Harus banget deh ada Hari Buku ini. Biar semua orang jadi keinget dan akhirnya kembali membaca buku. Walopun zaman sudah canggih, di mana ebook atau tontonan serta media lain udah banyak, baca buku tetaplah beda. Tetap saja buku tidak bisa digantikan dengan yang lainnya ya.

    BalasHapus
  23. Perlu dong
    Biar banyak ebook, aku tetap cinta buku fisik
    Bahkan baunya lembar demi lembar bikin candu
    Jadi perlu untuk dirayakan hehe

    BalasHapus
Mengenai Saya
Fenni Bungsu
Hi, #SemangatCiee jumpa dengan daku Fenni - si Milenial yang suka menulis tentang hal yang bermanfaat. Untuk bekerjasama bisa melalui email ke: fenni(dot)bungsu(at)gmail(dot)com ��Terima kasih��
Cari Blog Ini
BPN
BPN
Logo Komunitas BRT Network
Bplus
Bplus
Bloggerhub
Bloggerhub
KEB
KEB
MBC
MBC
KSB
KSB
Intellifluence
Intellifluence
Postingan Terpopuler Tahun Ini