Bagi seorang konten kreator, memanjakan followers dengan konten yang disenangi menjadi satu penyemangat untuk terus membuat karya. Ia akan terus memperbarui karyanya dengan mencari ide brilian. Bahkan akan membuat jadwal tayang sedemikian rupa, misalnya dalam satu minggu akan memproduksi 1 konten setiap hari Senin dan Kamis, dengan jam tayang pada pukul 11 siang.
Penayangan konten yang terjadwal dengan rapi (seperti contoh
di atas), untuk followers yang nota bene “setia dengan kontennya” otomatis akan
terus menanti kehadirannya. Sebaliknya, bila untuk followers yang “kurang rasa
setianya” memungkinkan untuk mute, langsung scroll bahkan unfollow.
Mengapa Hal Itu Dapat Terjadi?
Tidak mungkin, bisa membuat semua orang senang dengan karya kita. Sebagaimana dalam pelajaran bahasa Indonesia, bahwa di mana ada sinonim, di situ juga ada antonim. Di mana ada yang suka dan senang, maka ada pula yang kesal bahkan bisa jadi benci (apakah ini benci = benar-benar cinta? Atau jangan benci bilang cinta, marah bilang sayang, jangan kau dustai hati bila engkau memang sukaa🎶.. hayoo siapa yang malah jadi nyanyi lagunya band Radja, wkwkwk)
Lalu Apa yang Harus Dilakukan Jika Followers Berkurang?
Tidak perlu menangis, menggalau, tidak doyan makan, bahkan sampai tidak bisa tidur ketika jumlah followers pada media sosial yang dimiliki berkurang. Soalnya, dalam suatu kesempatan saya mengikuti acara talkshow, pernah membahas “Ada yang sampai tidak bisa tidur melihat jumlah followers-nya berkurang drastis”.
Mungkin karena jaman now, gadget dan media sosial sudah seperti sohib yang tak lepas dari genggaman, sehingga tatkala memublikasikan konten di media sosial ternyata hasilnya di luar prakiraan BMKG (eh maksudnya di luar ekspektasi, hihi), jadilah si empunya konten tertunduk lemas.
Pernah juga saya membaca di temlen medsos salah satu postingan teman, yang juga pernah menggalau akan turunnya jumlah followers medsosnya. Pasalnya, kegalauan tersebut bertepatan dengan doi yang sedang mendaftar job, sehingga bisa dibayangkan dong ya, antara was-was dan meng-sedih karena tidak mendaftar job tersebut. So, langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika followers akun medsos berkurang, yaitu:
1. Bersabar
Tidak perlu cemas hingga menangis, apalagi sampai tidak mau makan. Ya, kan rugi dong genks, harusnya bisa menikmati hidangan kesukaan dengan bahagia, eh gegara medsos berkurang sebiji aja sampai sebegitunya.. Lebih baik tenangkan diri, dan ucapkan: “Ujian ini tidaklah sebesar ujian kehidupan yang harus gue jalani!”😂
2. Pastikan Internet dan Kuota Aman
Nah ini bagian terpenting, jangan sampai karena hati dan
otak sedang lemas tak berdaya (lebay banget yak fennibungsu.com bahasanya,
wkwkwk), sampai lupa ternyata kuota sudah habis sehingga akses internet jadi
terganggu. Pasalnya, bila pada langkah kedua ini aman, maka kita bisa melanjutkan
langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika followers akun medsos berkurang, ke
tahap ketiga.
3. Cek Bagian “Following”
Ini bagian tak kalah penting. Syok boleh melihat jumlah followers
menurun, tapi jangan kelamaan. Soalnya, kita harus cepat memantau ke bagian “Following
atau Mengikuti”.
Manfaatnya apa?
Untuk mengetahui apakah akun yang sudah unfollow itu ternyata masih kamu follow? Bila ternyata keadaannya demikian, maka kembali kepada prinsip hidupmu, “Mau tetap following atau meng-unfollow balik?”
4. Langkah Kunci Ketika followers Akun Medsos Berkurang
Bila ketiga langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika
followers akun medsos berkurang di atas sudah diterapkan, maka lakukan langkah
kunci ini yaitu berdoa. Ya, dengan mendoakan agar kondisi lekas membaik dapat
menenangkan jiwa. Mungkin ini terbilang sepele, “Haddeh, cuma followers berkurang
aja pakai acara berdoa..”
Baca Juga: Tips Instagram Walking yang Bikin Tenang
Namun, dibalik hal yang dianggap receh itu, pada dasarnya
dapat membuat diri lebih adem, karena dengan mendekatkan diri kepada-NYA hati
lebih tenang. Tak hanya urusan besar saja kita membutuhkan-NYA, urusan kecil
pun melibatkan-NYA juga perlu, tujuannya agar diri lebih waras bahwa, mengapa
hanya untuk urusan kehilangan followers sampai harus gak bisa tidur dan gak
bisa makan? Sedangkan untuk urusan akhirat kenapa tidak dipikirkan, ya gak
sih?
Persoalan apa penyebab followers akun media sosial berkurang sehingga menjadi unfollow ini, bisa terjadi karena jarangnya komunikasi dan interaksi yang terjadi diantara kalian, sehingga terputus begitu saja tanpa ada penjelasan lebih dulu (ciee, heheh). Walau tidak menutup kemungkinan adanya unsur kesengajaan, alias ya memang si akun yang unfollow kita itu hanya ingin diikuti saja tanpa mau mengikuti balik. Meski begitu apapun keadaannya, menjadi seorang konten kreator pastinya perintilan masalah seperti ini pasti terjadi, maka bisa disikapi dengan bijak dan santuy. Jadi, masih SemangatCiee kan sebagai konten kreator?
49 komentar
pernah iseng cek followerku, dan tiba tiba unfoll, jadinya aku unfoll juga hahaha
Aku pribadi pun, bakal follow medsos seseorang kalo aku memang suka isinya, atau dia bloggers yg sering komen di tempatku atau aktif lah. Biasanya aku akan folback yg begitu.
Tapi memang kalo akunnya di kunci, dan ga kenal pula, ga akan ku follow balik.
Kita memang ga bisa sih yaa buat semua orang senang dengan konten kita. Yg aku usahakan, utk ga buat konten yg sensitif, ntah itu ttg politik, agama, ini udhlah, urusan masing2 aja. Udah posting yg aman, followers ttp pergi, ya berarti dia ga cocok Ama postingan kita.
Aku ga masalah, toh aku lebih suka difollow Krn memang dia suka dengan postingan kita.
Interaksi emang pentiing y juga buat jaga ER.
Kalau saya sih gak begitu concern dengan jumlah followers itu karena menurut saya jika memang mereka ingin melihat postingan saya, ya follow aja. Tapi kalau merasa sudah tak nyaman, ya silahkan aja pergi hahahaha. Toh kita tak bisa memaksakan keinginan orang lain. Biarkan saja. Bermain di medsos menurut saya adalah bagian dari kesenangan jadi dibawa happy aja. Gak perlu mikir yang ruwet-ruwet sampe gak bisa tidur hahahaha.
saya sedang memantau followers Twitter saya yang stuck
bahkan berkurang, khususnya ketika konten saya gak mereka sukai
Kalo untuk sosmed lain, yauda lah yaa.. biarkan alami aja. Soalnya aku aktifnya di twitter kaan..
Dan kalau berkurang, pastinya aku bakalan unfol temen-temen yang gak mau folbek. Aku rasa ini akibat "mungkin" dia gak aware kalo aku follow atau akunku dinilai spam karena sering ada RT yang gak dia perlukan.
Gapapa..
Kita cari temen se-frekuensi yang bisa sama-sama kasih feedback positif. Itu gunanya sosmed sih, menurutku..
saya dulu pernah ikutan follow-followan gitu, tapi karena emang dasarnya gak kenal dan gak pernah interaksi jadi belakangan saya unfoll deh orang-orang itu hihihih
Kadang evaluasi lagi, sebenernya kenapa.. wae aku ditinggalin?
Apa karena gak rajin posting konten? Atau karena memang kontennya gak bermanfaat buat mereka?
Jadi evaluasi buat diri sendiri yang jarang bikin konten sosial media kaya IG dan FB.
Makasih tipsnya ya kak
Mau aku praktekkan
ketika fokus ke satu niche, rajin upload, nanti adaaaa aja followers baru. Berarti itu yang lebih cocok sebagai pasarku. Gitu aja aku mikirnya.
Sedihnya karena merasa aneh, tapi lama-lama yaudah sih gapapa, hhe.
Btw, makasi mba tipsnya sangat bermanfaat.