Saat seorang imigran mencari suaka di suatu negara, tentunya
memerlukan beragam perintilan dokumen, karena harus sesuai dengan prosedur
negara setempat. Dengan cara tersebut, si imigran menempuh jalur legal sehingga
akan membuatnya nyaman untuk tinggal. Akan tetapi bila jalur ilegal yang
ditempuhnya, memungkinkan prosesnya akan sulit.
Warga negara asing yang singgah di suatu negara umumnya akan silaturahmi di kantor imigrasi. Prosesnya itu biasanya akan dicek dokumen perjalanannya (visa, paspor, dll). Lalu ditanya tujuan kunjungan untuk apa, dan rencana tinggal. Bisa saja, adanya keharusan untuk mengisi formulir dan informasi lainnya tentang tempat tinggal sementara.
Selain itu, di kantor imigrasi akan diperiksa juga keamanan lainnya misal perangkat elektronik yang digunakan, lalu pemeriksaan biometrik dan juga foto sebagai proses identifikasi. Serta pemeriksaan kesehatan yang berguna untuk mengantisipasi penularan penyakit, dan kecukupan dana untuk tinggal di negara tersebut.
Hal di atas kurang lebih penggambaran proses jalur yang aman
untuk singgah di suatu negara. Namun bilamana sebaliknya? Lewat film the
Flood (2019), tergambar akan proses “yang bukan jalur tepatnya” tatkala seorang
imigran tiba di salah satu negara yang besar.
Jalan Cerita Film the Flood (2019)
Haile Tewelde (Ivanno Jeremiah) berasal dari negara Eritrea imigran yang terdampar di Inggris. Ia merupakan seorang tentara yang pernah ditangkap karena dianggap sebagai pengkhianat bangsa. Namun, ia bisa melarikan diri menuju perbatasan, dan sampai ke Italia melalui jalur laut.
Namun, kapal yang membawanya bersama para imigran lainnya, mogok di tengah laut, sehingga membuat mereka panik. Air masuk ke dalam kapal dan membuat kapal itu tenggelam. Haile berenang menuju daratan, dan sampailah ia ke tempat penampungan “illegal” selama 47 jam.
Di penampungan ini, ia bertemu dengan Faiz (Peter Singh). Istri Faiz, Reema (Mandip Gill) sedang mengandung, dan meminta tolong kepada Haile yang fasih berbahasa Inggris untuk menemui Nasrat (Aisher Ali) agar bisa membawa mereka masuk ke negara Inggris melalui jalur darat.
Haile pun menyetujui hal itu. Ia beserta Faiz dan Isteri bisa mendapat tampungan mobil cargo guna sampai ke Inggris. Hanya saja, dalam perjalanan Faiz meninggal dunia karena penyakit paru-paru, dan polisi perbatasan di Inggris menangkap Haile. Beruntung Reema bisa melarikan diri.
Haile ditangkap dan dimintai keterangannya oleh petugas
imigrasi, Wendy. Wendy diberi tugas menangani kasus suaka Haile yang tidak
mudah, karena beragam pertentangan terjadi, termasuk dari atasan Wendy sendiri.
Akankah Haile bisa mendapat ijin tinggal di Inggris, atau malah Wendy yang
terancam posisinya karena mendukung Haile?
Inspirasi dari Film The Flood (2019): Sesuai Prosedur Aja ya!
Apapun kondisinya untuk tinggal di suatu negara, baik itu berkunjung karena pekerjaan, wisata, sekolah, maupun guna mendapat suaka, maka perlu dengan jalur yang sesuai. Dari film berdurasi 99 menit yang rilis pada 21 Juni 2019 ini, ribetnya proses Haile untuk tinggal dan mendapat suaka di Inggris. Ya, iyalah, namanya aja ijin untuk tinggal, pasti ada prosedur yang harus dilakukan, minimal kenal dulu siapa orangnya. Jangan sampai malah akan membahayakan negara yang dituju tersebut.
Di sisi lain, ketegasan seorang Wendy yang diperankan oleh Lena Heady, juga menginspirasi bahwa “asas jangan langsung percaya diperlukan, dan gunakan feeling yang kuat untuk melihat di segala aspek”. Ia mencari rekam jejak digital Haile, sampai bertemu rekam jejak orangtua Haile itu siapa, sehingga membuatnya makin kuat untuk membela si imigran tersebut, padahal karirnya terancam.
Saya suka dengan akting Lena Heady yang tegas baik dalam pekerjaannya maupun sama atasannya. Ya, gak semua apa yang disampaikan atasan perlu untuk diikuti, terlebih jika arahan tersebut hanya untuk “cari muka aja” hehe. Di sisi lain, akting Peter Singh yang mengintili Ivanno Jeremiah walau agak ngeselin, tapi kocak juga sih. Namanya, merayu biar bisa ke Inggris, tapi gak fasih bahasa Inggris, terus memanfaatkan orang deh yang fasih. Eh ini sekalian reminder juga sih, bahwa pentingnya menguasai bahasa ya, hehe.
Tenang, film yang dapat disimak di KlikFilm ini happy ending kok. Meski dibaluti dengan adegan aksi tembak (karena Haile kan tentara ya), harus, hingga sedih saat Faiz meninggal dunia, film yang disutradarai Anthony Woodley ini bisa memberikan gambaran bahwa negara sangat perlu menjaga segala ancaman dari luar, disertai juga dengan pemikiran logis dan analisa brilian dari para petugas imigrasi sebagai garda terdepannya.
Baca Juga:
21 komentar
Seru kayaknya ya Mbaa. Walopun jujur aku ga ada familiar Ama pemainnya , tapi kalo didukung alur bagus dan akting mumpuni, pasti asyik ditonton 👍. Masukin ke list to watch deh 😄
Kalo jadi imigran lalu lewat jalur gak resmi ya susah. Eh daku penasaran endingnya gimana dia berhasil apa gak.
Langganan KlikFilm bayar berapa Kak?
Biasanya umroh tuh kan mahal dan dapat harinya sedikit. Kalau pingin umrohnya lamaa.. ibadah bisa panjang, ada tuh travel yang menyediakan visa dan dokumen gelap-gelapan begini.
Memang seru ya...
Melihat motif dari masing-masing personal, mengapa menempuh jalur yang demikian.
Alhamdulillah kalau happy ending walau ada adegan mencekam kek tembak2an gitu yaaa.
Film yang mengajarkan banyak hal termasuk tentang penguasahaan bahasa
Apalagi soal imigran yang pastinya punya case tersendiri yang kadang jadi bahan pengetahuan tambahan bagi kita yang nonton.
Dan dari film The Flood, penonton jadi paham mengenai konsekuensi.
Meski ya.. jan coba-coba untuk ditiru yaa..