Apakah iya gaya hidup seseorang akan mempengaruhi cara berpakaian
alias fashion style-nya? Misal gaya hidupnya suka belanja barang-barang branded
dan mengikuti perkembangan tren, maka dengan serta merta fashionnya pun akan
demikian pula. Walau demikian, pernah juga saya melihat seseorang yang gaya
hidupnya sederhana, tetapi style berpakaiannya tampak mewah. Hmm, jadi menarik
buat kita kupas bareng, yuk!
Lima Hubungan Fashion dengan Lifestyle
Siapa sangka, fashion dan gaya hidup memang punya keterkaitan, karena keduanya mencerminkan cara masing-masing individu dalam mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan lingkungannya. Cerminan ini dapat kita lihat sebagai:
- Bagian dari ekspresi diri yang mencerminkan tentang kepribadian, minat, dan nilai-nilai personal sehingga melalui hal tersebut si individu menunjukkan siapa mereka.
- Pengaruh akan aktivitas sehari-sehari seseorang, misalnya kamu bekerja sebagai banker atau pekerja di bidang bisnis, maka memungkinkan punya style fashion dengan gaya pakaian formal. Ini akan berbeda dengan seseorang yang kegiatannya aktif di bidang olahraga, maka memungkinkan fashionnya ke arah kasual.
- Tradisi yang berkembang di suatu tempat akan mempengaruhi fashion yang dikenakan, misal menggunakan pakaian tradisional. Ini sekaligus menjadi identitas budaya suatu komunitas atau lokasi setempat.
- Pengaruh dan perkembangan media yang berperan besar membentuk tren fashion dan gaya hidup. Misalnya kehadiran media sosial, platform e-commerce, bahkan dari influencer maupun blogger (dengan niche fashion) dapat mempengaruhi orang untuk mengadopsi fashion tertentu.
- Fungsi dan kenyamanan yang menjadi penyebab gaya hidup seseorang dapat memengaruhi pilihan fashion-nya. Istilahnya memilih pakaian sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan apa yang dilakukan.
Tujuh Pertimbangan Fashion yang Perlu Kamu Pikirkan
Dari cerminan cara berpakaian dengan gaya hidup seseorang di atas, maka sebisa mungkin untuk menjaga agar tidak berlebihan. Artinya tidak terlalu seronok, hanya demi eksistensi diri, sehingga malah jadi keluar dari jati diri yang sebenarnya, alias bukan lagi menjadi diri sendiri. Nah berikut pertimbangan yang diperlukan agar fashion yang dikenakan tidak berlebihan, yaitu:
1. Kenali Style Diri
Pahami bagaimana gaya pribadi diri kita yang sebenarnya. Semisal tidak suka dengan hal-hal yang glamour, maka tidak perlu memaksakan diri. Jadilah diri sendiri, karena kenyamanan yang diutamakan dan yang memang “Gue Banget!”
2. Perhatikan Kualitas bukan Kuantitas
Saat membeli pakaian, hendaknya memilih yang punya kualitas tahan lama, ketimbang mengumpulkan banyak pakaian tetapi daya tahannya hanya sesaat. Sebab pakaian yang awet semisal ingin mix n match-nya akan lebih mudah dan tentunya sekaligus menerapkan sustainable fashion.
3. Pilih Pakaian yang Tidak Terpengaruh Jaman
Hal-hal yang berbau klasik biasanya tidak akan ketinggalan zaman, seperti itu juga pada fashion. Pakaian dengan style klasik, misalnya kemeja kotak-kotak, dan sebagainya.
4. Pilih Warna Netral
Kalau di lemari pakaianmu terdapat warna netral (misal hitam, putih, abu-abu, dan biru navy), niscaya kamu tidak akan terlihat itu-itu saja, karena warna netral bisa dipadupadankan dengan style apa saja sehingga lebih fleksibel.
5. Pilih Sesuai dengan Rutinitas
Jangan lupa untuk memilih pakaian sesuai dengan aktivitas sehari-hari. Jika beraktivitas lama di dalam ruangan/kantor maka bisa memilih pakaian formal yang memadai. Sebaliknya, bila lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, maka pilih pakaian yang nyaman dan sebisa mungkin yang mudah menyerap keringat.
6. Evaluasi Isi di Lemari Pakaian
Evaluasi secara berkala terhadap isi lemari pakaian dengan memilah mana yang masih sering digunakan, layak untuk didonasikan, atau bisa dialih fungsi menjadi kain lap misalnya. Dengan begitu dapat menjaga agar lemari pakaian sesuai dengan kebutuhan.
7. Bijak Sebelum CheckOut
Promo belanja memang menggiurkan, terlebih bila banyak
benefit yang akan didapatkan. Oleh karenanya, sebelum atc alias add to chart lalu checkout
atau menuju kasir, pertimbangkan apakah pakaian tersebut benar-benar diperlukan
dan sejalan dengan filosofi fashion kamu?
Baca Juga:
Konsklusi
Prinsip dalam menjaga agar fashion dapat seimbang dan selaras dengan gaya hidup yang dilakoni, dapat memberikan manfaat agar terhindari dari perilaku konsumtif, sekadar mengikuti tren, atau hanya demi menjaga eksistensi sosialita semata. Pasalnya fashion tidak hanya tentang pakaian atau memilih aksesori saja, tetapi juga mengenai bagaimana si individu berinteraksi dengan lingkungannya dan kehidupan sehari-hari. Jadilah pribadi dengan fashion style khas diri yang akan membuat nyaman dan percaya diri.
29 komentar
See, bisa bertahan lama begitu, jauuuh LBH hemat drpd yg tiap bulan hrs beli baru 😁
Nggak sering beli baju juga karena sekalinya beli baju pilih untuk jangka panjang, biar nggak beli-beli terlalu sering.
Kalo model pakaian, saya sih apa aja deh, yang penting pantes, awet dan tahan lama, hehehe...
Tapi dari mulai bahannya aja, aku belum paham. Jadi kalau fashion masih memikirkan trend di kalangan temen-temen satu circle aku.
Tapi aku mah termasuk lama sii kalo punya barang. Kadang gemes yaa.. suami ama anak-anak uda pada ganti karena rusak, ko punya aku masih pada bararagus..??
HUhuhu..
walau fashion kan berputar, yang jadul bakal balik lagi
karena itu kualitas menjadi sangat penting
Tapi kalau saya sih tetap lebih pilih yang nyaman aja, dan sudah memenuhi fungsinya.