Resensi Buku: Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia - Kita pastinya tahu bahwa Indonesia, negara yang berbentuk kepulauan ini, menyimpan kekayaan bangsa dari suku, adat dan budaya, serta banyak lainnya. Mungkin kalau ditelusuri satu persatu akan membutuhkan waktu. Seperti halnya ketika kita menjelajah dari satu kota ke kota lainnya, ataupun destinasi wisata, tentunya tidak akan puas rasanya bila hanya dalam satu hari saja, bukan?
Itu baru berwisatanya saja. Belum mengenal tentang adat kebiasaan setempat, makanannya, wastra-nya, dan sebagainya. Di sinilah seperti terbit misteri dan teka-teki yang perlu kita telesuri. Meski begitu, kita tidak perlu layaknya karakter Robert Langdon yang ditulis oleh Dan Brown yang menelusuri setiap kode anagram seperti di dalam novel the Davinci Code, maupun Inferno. Sebab, pasti akan ada mereka yang mampu menyingkap enigma pusaka Indonesia yang tersimpan sebagai pengetahuan untuk kita. Kecuali, bila memang sangat tinggi rasa “kepo” ingin lekas menuntaskannya.
Oleh karena itu, untuk mengetahui tentang Nusantara yang
kita bisa lakukan misalnya mengunjungi museum, mendengarkan kisah dari
sejarawan, menonton tayangan dokumenter, maupun dengan baca buku. Buku sains
populer yang hadir saat ini, bisa menjadi acuan bagaimana memahami apa saja
yang tersembunyi di Nusantara kita. Salah satunya melalui kehadiran buku Enigma
Pusaka di Kepulauan Indonesia - Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya
Nusantara. Berikut ulasan saya.
Sekilas tentang Buku Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia
“Manusia Nusantara menyusun pandangan hidupnya melalui tafsir yang disarikan dari wujud dan peristiwa alam sekitarnya” – halaman 91.
Manusia dan alam, dua keterkaitan yang sulit untuk diputuskan. Kehidupan yang membentang dan dijalankan lintas generasi akan terus berputar dan penuh keunikan masing-masing sesuai dengan jamannya. Sebut saja manusia di masa lalu, di mana mereka concern dengan ilmu perbintangan, nomaden (berpindahnya manusia dari satu tempat ke tempat lainnya), dan terbitlah mengenai mitos-mitos yang berkembang.
Begitupun dalam membuat bangunan. Betapa hebatnya mereka pada masa itu membangun candi Borobudur dengan megahnya. Tentunya perhitungan geometri dalam pembangunannya amat detail, dan rapi. Pembahasan tentang geometri ini, tak hanya sebatas perhitungan matematika saja, tetapi ada pula tersingkap hal lainnya. Apakah itu? Kamu bisa menemukannya pada bab-bab awal pada handy book ini.
Filosofi akan budaya batik dengan motifnya yang fenomenal.
Ya, wastra kita yang sudah mendunia ini menyimpan kesan dan ekspresi yang
anggun. Tak lupa juga dengan lagu-lagu khas dari berbagai tempat di Nusantara
ini, terangkai indah, walau mungkin saja ada yang mendengarnya dengan bahagia,
tetapi ada juga yang kurang menyukainya.
“Satu irama lagu yang enak bagi kelompok atau seseorang belum tentu dinikmati dengan perasaan yang sama oleh kelompok atau orang lain”. – halaman 187.
Nusantara kita pun juga kaya akan berbagai macam kulinernya. Banyak resepnya yang bermunculan, dengan mengatasnamakan bahwa resep tersebut adalah khas dari suatu daerah atau wilayah. Sayangnya di masa lalu, hanya tersampaikan dan direkam dengan baik melalui daya ingat. Akibatnya, mungkin di masa lalu (saat kita belum lahir) ada jenis kuliner yang viral pada masa itu. Akan tetapi, ketika di masa kini kita tidak mengenalnya, tidak mendengarnya, maupun tidak terdapat penampakan alias tak ada dokumentasi gambarnya.
“Kuliner Indonesia tidak hanya yang ada pada buku-buku resep. Masih banyak yang belum terdokumentasi, juga yang terputus dalam pewarisan pengetahuan ke generasi selanjutnya”. – halaman 232.
Apakah itu saja yang dapat digali dari Nusantara kita ini?
Tentu, tidak! Masih banyak enigma pusaka Indonesia lainnya yang bisa ditelusuri
dan terlukis dalam buku sosial budaya ini.
Baca Juga: Resensi Novel Hidden World, si Dunia Tersembunyi
Review Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia
Kala pertama melihat buku Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia karya Hokky Situngkir ini, terlintas dalam benak saya bahasannya akan membosankan, alias tidak kekinian untuk bisa dibaca dan dipahami oleh generasi muda. Pasalnya, saya pernah membaca buku tentang bagaimana khasanah nusantara, penyajiannya kurang menarik sehingga membuat jemu. Belum lagi ketebalannya juga lumayan, sehingga cukup berat untuk dibawa.
Buku yang bisa menjadi teman traveling ini, seakan mengajak kita pembacanya untuk menjelajah tanpa perlu berpindah ke masa lalu lewat mesin lorong waktunya Doraemon. Adanya kode-kode yang bisa menjadi acuan, kita dibawa oleh Hokky Situngkir, penulis yang mendapat apresiasi Most Perspective Innovations in Indonesia (2009-2011) dari Kemenristek ini, untuk bersama-sama menelaah tentang rekam jejak Nusantara dari berbagai sisi.
Bahasa dan kata-kata yang disampaikan tidak membuat jemu.
Ini menjadi daya tarik dari buku terbitan penerbit Exposé, bagian dari Mizan
Group ini. Apalagi ada membahas keterkaitan antara Borobudur, brokoli dan batik.
Apa ya? Heheh.. baca sendiri aja ya gaess.
Buku yang terdiri atas 10 bab dengan epilog ini, ukurannya tidak besar alias handy book banget, sehingga mudah untuk dibaca dengan satu tangan tatkala berada di transportasi publik, dan masih bersahabat dari sisi ketebalannya. Muat untuk dimasukkan ke dalam ransel, jadi teman traveling yang menyenangkan. Pada bagian epilog buku dengan tebal 306 halaman ini, ada kalimat yang saya suka,
“Transformasi digital tidak mematikan atau memunahkan, tetapi justru menghidupkan lagi warisan budaya tradisional”. – halaman 280.
Yups, saya setuju dengan itu. Hidupkan kembali warisan budaya kita di tengah gempuran budaya luar yang “nyaris mendominasi”. Jangan sampai, kita hanya bisa memberikan tangkapan gambar akan suatu kuliner Nusantara pada generasi selanjutnya, tanpa bisa menceritakan apa rasanya dan bagaimana teknik pembuatannya. Atau ternyata lebih hapal original soundtrack suatu drama maupun film, ketimbang tahu akan lagu-lagu daerah Indonesia sendiri.
Kenal lebih dalam budaya kita sendiri, yuk. Dengan
keanekaragamannya yang tampak oleh indera kita bahkan yang tersembunyi dapat
terjawab karena disajikan gamblang melalui baca buku Enigma Pusaka di Kepulauan
Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara. Psstt, kamu
bisa dapatkan diskon 20% buat yang sudah follow akun instagramnya @enigmapusaka
nih.
Judul buku: Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia - Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara
Penulis: Hokky Situngkir
Penerbit:
Tahun terbit: 2023, cetakan pertama
Tebal: 306 halaman
ISBN: 978-602-7829-76-3
Kategori: Non Fiksi – Sains Populer
Harga: Rp 98.000 bisa kamu dapatkan melalui Tokopedia
Rating: ⭐⭐⭐/5
54 komentar
Wah aku suka banget nih kalau ada bau2 diskon. Nnati coba aku liat IG-nya yaa.
Terima kasih info dan review bukunya.
Penuh dengan makna terutama dalam pemaknaan budaya Indonesia yang mendalam. Gak hanya sekedar tulisan, tapi juga berdasarkan fakta dan penelitian dari sisi ilmu pengetahuan. Keren banget.
Tapi Krn mba tulis kalo isinya menarik dan ditulis secara ringan, ga membosankan, baruu aku jadi pengen beli. 👍. Mau cari ntr bukunya. Yg begini memang perlu dibaca. Sebagai negara Kepulauan dengan banyak budaya, kita beruntung sebenarnya punya banyak warisan budaya. Harusnya di jaga, dilestarikan, dikembangkan buat anak cucu. Jangan sampe tau2 malah jadi milih negara lain hanya karena kita g peduli 😅
Kalo gak salah berkisah tentang perjalanan yang dilakukan jurnalis Kompas sih jadi sangat menarik dengan gambar-gambarnya
Saya setuju bahwa pusaka Indonesia tak melulu wisata, masih banyak yang perlu ditelusuri seperti adat, budaya, kuliner, dan gak bisa selesai cepat kalau niatnya eksplor lokasi
Salut ada penulis buku bergenre gini, butuh pengetahuan luas untuk sampai jadi buku. Salu juga sama Mbak Fenny yang aktif baca buku haha
Setuju banget agar budaya dan semua khas yang dimiliki Indonesia tetap dilestarikan dan 'ditransfer' ilmunya ke generasi muda.
Buku Enigma Pustaka di Kepulauan Indonesia ini rekomended, ya, untuk yang senang mengenal budaya bangsa. Bisa menikmati buku dengan bahasa dan kata yang tidak membosankan.
BTW jadi kepengen baca bukunya juga.
tapi kalau baca buku seperti diajak keliling indonesia, pasti seru nih
Seperti motif batik Indonesia, misalnya.
Tapi sedikit menyindir generasi zaman sekarang yang lebih menyenagk hal viral dan trend di tiktok