Kalau
membicarakan soal APBN apa yang akan muncul di dalam benak pembaca blog fennibungsu.com? Tentang
angka-angka, ekonomi, tang-itung, atau yang lain? Mungkin terdengarnya bakalan
ribet ya, karena memang kaitannya dengan ekonomi. Soalnya saya sendiri pun
ketika SMU jadinya cenderung memilih jurusan IPA ketimbang IPS karena ada
pelajaran ekonominya. Eh gak disangka malah sempat kerja di perbankan yang
ujung-ujungnya belajar ekonomi juga, hehe.
Nah
balik lagi soal si APBN ini, mungkin yang bakalan familiar di awal adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sedangkan RAPBN adalah Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. RAPBN akan disusun oleh pemerintah
dalam rangka pelaksanaan agenda pembangunan pada tahun berikutnya (dimulai dari
tanggal 1 Januari hingga 31 Desember) dan disampaikan berupa nota keuangan
kepada DPR untuk diputuskan oleh DPR. Ini berdasarkan UU No.13 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, yang paling lambat 2 bulan sebelum tahun anggaran
dilaksanakan.
Pada tahun ini, RAPBN yang disampaikan oleh pemerintah, yaitu penerimaan pajak negara sekitar Rp2.307,9 triliun, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp473 triliun, dan Rp 400miliar dari hibah untuk tahun anggaran 2024. Kalau secara keseluruhan, targetnya untuk pendapatan negara sebesar Rp2.781.3 triliun. Terus, kira-kira apa sih APBN yang sering kita dengar itu? Lanjut disimak ya gaess.
Apa Sih APBN Itu?
APBN itu angka-angkanya punya cerita. Punya makna, yaitu makna ekonomi, makna sosial, bahkan makna komitmen terhadap perlindungan masyarakat.” Kata Kepala Pusat Kebijakan APBN, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan, Pak Wahyu Utomo di acara detikFinance Mini Talkshow 'Bedah RAPBN 2024', Rabu 20 September 2024 di Beranda Kitchen, Jakarta Selatan.
Pak Wahyu Utomo
kembali menjelaskan bahwa APBN itu instrumen untuk menstimulasi
ekonomi, dan menjawab berbagai tantangan. APBN itu mampu merespon dinamika
perekonomian dan mendukung pembangunan, serta mendistribusikan keadilan.
Biar
makin mengenal lagi dengan APBN, berikut fungsi dari APBN, yaitu berfungsi dalam:
- Otorisasi, yaitu pelaksanaan pada pendapatan dan belanja negara dalam setiap tahunnya.
- Perencanaan, yaitu perencanaan pada setiap tahunnya untuk mengalokasikan sumber daya
- Regulasi, untuk mendorong kebutuhan ekonomi dalam jangka panjang demi peningkatan pada kemakmuran rakyat.
- Alokasi, yaitu pengalokasikan anggaran negara untuk pembangunan dan pemerataan.
- Distribusi, yaitu penyaluran dana kepada masyarakat dengan prinsip sama rata dan sama rasa antar wilayah.
- Stabilisasi, untuk mencegah inflasi dalam menjaga keseimbangan masyarakat.
Baca Juga: Resolusi Keuangan tahun 2023
Antara APBN dan Kebijakan Fiskal
APBN
sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari, misalnya kita punya motor, eh
bensinnya habis. Otomatis, kita akan mencari dan menemukannya di stasiun
pengisian bahan bakar yang telah disediakan di negeri ini. Tinggal disesuaikan
kendaraannya apakah pertamax, pertalite atau bio solar, dan lainnya.
Dari
situ, pemerintah dalam membuat RAPBN akan melihat juga bagaimana dalam membuat
kebijakan fiskal. Pasalnya, menurut Pak Wahyu Utomo cara membuat kebijakan
fiskal efektif, dengan cara APBN yang sehat. Sehingga memang harus dimulai dari
fiskal yang sehat, pendapatannya optimal, belanja berkualitas, dan pembiayaan
inovatif tapi risiko terkendali dalam jangka panjang. Maka dari itu, kebijakan
fiskal haruslah berfungsi sebagai agregat kontrol dalam mengontrol konsistensi
kebijakan, menghubungkan antara makro ekonomi, makro fiskal di level sektoral.
Sehingga nantinya kebijakan yang diambil adalah yang visible secara
ekonomi, fiskal, sosial, dan implementer.
Strategi dalam merekonstruksinya dengan adanya arah. Karena kalau kebijakan tanpa arah, seperti berjalan tanpa peta. Dan untuk mencapai arah tadi harus dengan strategi.” Terang Pak Wahyu Utomo lebih lanjut.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Pak Piter Abdullah menyampaikan bahwa harapannya agar kebijakan fiskal bisa lebih tepat sasaran dan lebih efektif.
Bisa insentif untuk mengubah jadi berproduksi, jadi lebih baik. Lebih tepat sasaran belanjanya menjadi lebih produktif lebih efektif, karena pos-posnya masih banyak yang sama sifatnya.” Terang Pak Piter Abdullah.
APBN dan Visi Indonesia 2045
Indonesia
memiliki visi kedepan menjadi negara maju di tahun 2045 bisa dicapai dengan
percepatan transformasi. Meski begitu memang ada banyak tantangannya, seperti
demografi, perubahan iklim, tensi geopolitik (di mana tahun 2024 mendatang akan
memasuki masa PEMILU), transisi pandemi ke endemi, dan digitalisasi. Maka untuk
menghadapinya kita dapat belajar dari yang sebelumnya untuk bisa menapaki masa
depan lebih baik.
Pertumbuhan global kita tumbuh dalam menavigasi ekonomi saat terjadi guncangan. Lesson learn yang dapat kita gunakan untuk masa depan.” Lanjut Pak Wahyu Utomo.
Apalagi
tambah Pak Wahyu Utomo, bahwa pemulihan ekonomi kita semakin menguat,
pengelolaan fiskal semakin sehat, produktivitasnya meningkat, risikonya
terkendali seperti rasio waktu pandemi 8.3%, sekarang tumbuh menjadi 10,39%.
Maka
pentingnya peran APBN untuk hadapi gejolak ekonomi global, sebagaimana yang
disampaikan Kepala Ekonom Bank Permata, Pak Josua Pardede bahwa kita masih
menghadapi ancaman krisis pangan dan naiknya harga minyak mentah. Di sini APBN
bisa untuk melihat alokasi yang tepat dalam perlindungan sosial masyarakat.
Alokasi pada program yang urgensinya tidak terlalu penting, bisa untuk direlokasi.” Tambah Pak Josua Pardede.
Konklusi
Adanya RUU APBN untuk disahkan sebagai APBN menjadi gambaran krusial bagi kita sebagai orang awam, bahwa pentingnya memahami kondisi sosial dan rancangan penghitungan yang matang, alokasi belanja yang tepat oleh pemerintah, sehingga pertumbuhan ekonomi kita bisa bertumbuh. Dengan begitu, visi Indonesia emas 2045 bisa kita terwujud sesuai harapan. Dari artikel ini, bagaimana kamu sudah makin familiar kan dengan APBN?
23 komentar
Sekian tahun hidup, belum paham aja aku loh tentang kebijakan fiskal, RAPBN, dan APBN.
Tahunya cuma harga-harga melambung, terus fee blogger kok ya engga ikuta naik.
Semoga 2045 kita bener-bener jadi negara maju yah...
Coba hitung tak sampai belasan bulan lagi ka...
Smg bnyk masyarakat mengerti ya kak soal anggaraj negara ini. Biar ga dikira ngutang mulu. Hehe.
Langsung ke harapan aja deh, semoga ke depannya RAPBN yg dirancang makin membawa dampak positif dan semua tantangan bisa dilewati sebaik mungkin. Aamiin..
HIhi.. memangnya jadi ribet kalau ngobrolin ekonomi. Tapi percaya banget kalau terkait rancangan keuangan yang dibuat oleh pihak Pemerintah Indonesia ini demi kebaikan bersama.
karena merupakan rencana penerimaan dan belanja negara yang fantastis
Padahal kita harus paham ya? Agar tahuarah kebijakan pemerintah