Review Mei Guo Nu Hai, hemm film dari mana ya? Kalau memakai bahasa Inggris yaitu, American
Girl. Sedangkan dalam hanyu pinyin yaitu Mei Guo Nu Hai. Apakah
kamu sudah menontonnya?
Tenang kalau kamu belum menyaksikan, saya kasih ulasannya dulu film yang menggunakan setting waktu ketika wabah SARS melanda di tahun 2002-2004. Hal ini cukup menarik, karena pada tahun tersebut yang saya ingat saya masih tetap sekolah seperti biasa. Tidak pakai masker atau atribut apapun ketika itu.
Lalu pada tahun itu, ada penggambaran salah satu tokoh sedang chatting dengan temannya. Nah jadi keingat lagi, di tahun tersebut juga lagi seru-serunya saya diajakin temen sepulang sekolah ke warnet buat bikin email. Tukang warnetnya ngeliatin kami, karena kedatangan kami para bocah berisik masuk, yang akhirnya dibatasi dong waktunya hehe. Jadilah waktu itu saya belum jadi bikin email, karena juga galau mau pakai nama akun apa, Casillas atau Rossi atau Puyol, wkwkwk.
Sinopsis American Girl Movie (2021)
Fen / Liang Fang-Yi (Caitlin Fang) remaja yang galau dan kesal karena diajak kembali ke tanah air oleh ibunya (Carena Lam) bersama dengan Ann (Audrey Lin). Ibunya yang menderita kanker payudara hendak menjalankan pengobatan di Taiwan ketimbang di Amerika Serikat, karena biaya yang lebih murah.
Bukan itu saja, kondisi ibunya yang selalu merasa akan mati,
membuat suasana di rumah menjadi runyam. Pekerjaan bapaknya (Kaiser Chuang) pun
sedang tidak baik-baik saja. Di satu sisi harus memikirkan tugas ke luar kota, keadaan
rumah, uang sewa rumah, serta kondisi Fen yang selalu uring-uringan karena
ingin kembali ke Amerika Serikat.
Baca Juga: Review Korean Movie Escape from Mogadishu
Perpindahan Fen berarti pindah juga sekolahnya. Ia yang tadinya berambut panjang, terpaksa harus memotong rambutnya, karena prosedur sekolahnya. Begitupun harus memakai seragam sekolah. Nilainya yang saat bersekolah di Amerika Serikat tinggi, seketika turun drastis ketika bersekolah di Taiwan. Kondisi makin parah lagi, tatkala Ann dianggap terkena virus SARS. Fen merasa bahwa kejadian yang tidak menyenangkan ini karena ibunya, “kenapa harus sakit? Kenapa harus seperti orang yang akan mati?”
Lalu bagaimana kehidupan keluarga Fen selanjutnya?
Ulasan American Girl Movie (2021)
Film menggunakan bahasa Inggris dan Taiwan ini, disutradarai
oleh Feng-I Fiona Roan. Berdurasi 1 jam 41 menit ini, film bergenre drama
keluarga ini tampak natural dimainkan para cast-nya. Sosok Fen (bukan Fenni
Bungsu yak, wkwkwk) yang diperankan oleh Caitlin Fang terbilang bikin gereget.
Sifat remaja yang kerap ada hal-hal yang nggak sesuai dengan pemikirannya, langsung
didebatkan. Apalagi ini debatnya dengan ibunya sendiri. Sampai-sampai dia itu
menulis di blognya akan kebenciannya kepada ibunya. Eh gak disangka malah
ketahuan sama wali kelasnya dan Bapaknya Fen sendiri.
Untuk, hal-hal benci atau tidak sukanya terhadap siapa gitu terlebih lagi ini urusan keluarga, sebaiknya tak perlu dijadikan update status maupun konten di blog, yaww. Jadi bagian ini tidak untuk ditiru ya gaess. Untungnya aja walau terbilang masih kecil, karakter Ann yang pendiam dan tidak ikut campur ketika kakaknya dan ibunya berdebat sangat apik diperankan oleh Audrey Lin.
Ending-nya so sweet sih, terutama hubungan antara Fen sama Ibunya. Atas peran sebagai Fen, Caitlin Fang meraih penghargaan 58th Golden Horse Awards tahun 2021 kategori Best New Performer dan 24th Taipei Film Awards tahun 2022 kategori Best New Talent.
Baca Juga: Review Film Iran Sun Children
Eh bukan itu saja, film yang rilis 31 Oktober tahun 2021
ini, meraih penghargaan lagi dan lagi, beberapa diantaranya nih 58th
Golden Horse Awards tahun 2021 kategori Best New Director untuk Fiona Roan Feng-I, dan Hong Kong Film
Awards tahun 2022 kategori Best Film from Mainland and Taiwan.
Dari film American Girl (2021) atau Mei Guo Nu Hai diperlihatkan pula akan sistem pendidikan yang berbeda antara pendidikan di negara Taiwan dan Amerika Serikat. Sehingga jadi masukan bagi siapa saja yang akan berpindah kota, provinsi apalagi negara untuk mempertimbangkan lebih dalam dampak psikologis dan bagaimana penyesuaian si anak kedepannya bila harus berpindah sekolah. Serta sebuah kunci manis dari film ini adalah, persoalan yang terjadi dalam rumah, memang sebaiknya diselesaikan di dalam rumah dengan musyawarah dan dikomunikasikan dengan baik.
36 komentar
Wah curhat di blog berisi ujaran kebencian, apalagi terang-terangan menyatakan benci kepada ibunya. Parah juga sih ya. Jadi penasaran juga nih gimana endingnya.
Kalo udh diakui gini, filmnya emang bgs bgt sih. Terutama utk pendidikan keluarga dari latar belakang dua dunia.
Dulu ada SARS tapi gak seheboh pandemi covid ya Kak.
Kasian banget kalau baru pindah, sakit, lalu harus adaptasi di tempat dan sekolah yang baru.
Jadi penasaran nih, bisa ditonton di aplikasi mana filmnya?
Btw, nama email yang direncanakan waktu sekolah dulu pilihannya keren-keren :D
Dulu sebelumn Tiongkok sekapital sekarang, film dan serial drama bagus dan populer berasal dari negara ini
Termasuk Meteor Garden yang melejitkan nama Jerry Yan dkk
Salam: Dennise Sihombing
Film dengan cerita yang menarik untuk disimak sebagai hiburan sekaligus pelajaran. Nice review.
Tapi relate banget sama kondisi keluarga di Asia para umumnya. Adaptasi dengan lingkungan baru ini tentu gak mudah. Dan semuanya jadi riweuh dengan tumpukan masalah yang harus diterima dulu keadaannya. Fase accepting ini yang paling membutuhkan keluasan hati.