Mungkin kita sudah sangat familiar mendengar kata “flu dan pilek. Apakah kata-kata ini berarti sama? Atau malah ternyata berbeda? Hal yang mungkin dianggap sepele, tetapi bila kurang tepat dalam penyebutannya maka penanganan yang akan dijalankan jadinya kurang tepat juga.
Seperti yang pernah terjadi pada diri saya, gejalanya acap kali bersin-bersin ketika berada di tempat dingin atau di dalam ruangan ber-AC, dan hidung seketika meler. Bukan itu saja, saat membersihkan suatu benda yang berdebu, bersin-bersin tak dapat dielakkan. Hal tersebut, saya sering menyebutnya flu. Alhamdulillah, agar tidak makin bingung saya berkesempatan mengikuti konferensi pers – World Immunization Week pada hari Kamis, 11 Mei 2023 lalu di RSUD Pasar Minggu, guna menemukan jawabannya.
Beda Influenza dan Pilek
Dilihat dari pengertian melalui KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia), influenza adalah terjadinya radang selaput
lender yang menyebabkan demam dan mudah menular disebabkan virus pada rongga hidung. Sedangkan
selesma (Inggris: common cold) adalah sakit kedinginan sehingga mengeluarkan ingus; pilek. Nah sudah tampak
nih perbedaannya, ya.
Pembanding lainnya terkait gejala, bisa kita lihat pada tabel gambar di atas, sehingga bisa disebutkan yang pernah saya alami itu adalah common cold atau disebut juga pilek. Dengan bahasa mudahnya, kalau flu sama dengan influenza, sedangkan pilek sama dengan selesma.
“Beda influenza dengan common cold yaitu: influenza jauh lebih serius dan gejala lebih berat dan punya komplikasi bagi penderita kanker/diabet/lansia.” Terang Bapak Prof. Dr. dr Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI-SATGAS Imunisasi Dewasa PAPDI dalam acara konferensi pers – World Immunization Week di RSUD Pasar Minggu.
Wawasan pembuka sudah saya dapat di acara Pekan Imunisasi Dunia, bahwa selama ini saya salah sebut. Pantas saja pilek yang saya alami (karena alergi dingin/debu) mudah dan cepat sembuh dengan cara beristirahat. Tunggu beberapa jam, bersin-bersin dan meler pun berkurang. Nah ini yang sering kali terjadi, karena kurang tepatnya penyebutan, menganggap bahwa flu penyakit ringan. Padahal sebenarnya adalah pilek atau common cold.
Apa Itu Vaksin Influenza Quadrivalent?
Seseorang dapat dengan mudah terjangkiti penyakit flu karena
imunitas tubuhnya yang lemah. Penyebaran akibat virus influenza ini dapat
terjadi secara langsung melalui droplet, serta kontak tidak langsung seperti
menggunakan barang pribadi atau alat makan, maupun menyentuh permukaan yang
telah terkontaminasi.
Pencegahan virus flu agar tidak berkembang perlu dilakukan, karena tingkat keparahannya lebih tinggi influenza daripada common cold. Komplikasi dapat terjadi seperti asma, infeksi sinus, pneumonia, diabetes, gagal jantung kongestif, dan infeksi telinga.
Apalagi influenza bisa mengakibatkan kematian sampai 650.000 dari 5 juta kasus tiap tahunnya. Bukan itu saja, penularan virus influenza pun dapat dengan cepat menginfeksi orang lain mulai dari satu hari sebelum gejalanya berkembang, lalu 5 hingga 7 hari pasca sakit. Dari riset CDC (Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) Amerika Serikat di Jakarta Timur ini, terdapat 31% kasus ISPA atau influenza like-illness, dan 15%-nya infeksi SARI (Severe Acute Respiratory Infection).
Baca Juga: Imunisasi untuk Kesehatan di Masa Depan
Siapa Saja yang Perlu Vaksin Influenza Quadrivalent?
Jenis (strain) virus influenza dapat menginfeksi manusia atau kerap disebut musim flu, terdiri dari influenza A dengan dua subtipe A(H1N1) dan A(H3N2), sedangkan influenza B dengan dua turunannya yaitu B/Victoria dan B/Yamagata. Variasi virus influenza tersebut perlu diantisipasi dengan jaga daya tahan tubuh, pola hidup sehat, jangan lupa cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan melaksanakan vaksin influenza quadrivalent.
Pentingnya imunisasi ini bermanfaat dalam upaya meminimalisir penyebaran virus flu agar tidak berkembang ke orang lain hingga keluarga kita dan mengurangi angka kematian. Serta tentunya karena kita berhak untuk hidup, berhak mempertahankan hidup dan kehidupan, sebagaimana yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28A. Maka, sasaran vaksin influenza quadrivalent ini baik untuk kita lakukan, khususnya kepada yang memiliki risiko tinggi yaitu:
1. Pasien Dewasa Diabetes/Kanker/HIV
Khusus pada pasien diabetes, daya tahan tubuhnya yang sedang menurun dan kurang efektif dalam melawan infeksi virus influenza, sehingga sulit mengontrol gula darahnya. Oleh karenanya, diperlukan vaksinasi influenza tahunan ini agar dapat mengurangi rawat inap, risiko komplikasi, hingga kematian.
Diabetes menyebabkan kematian, permasalahan sosial dan kecacatan. Biaya yang dikeluarkan bagi penderita ini cukup besar. Vaksin influenza quadrivalent dapat bermanfaat untuk pasien diabetes dalam meminimalisir komplikasi.” Jelas Bapak Prof. Dr. dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Finasim – PERKENI.
2. Traveler
Bagi yang ingin bepergian ke luar maupun dalam negeri, dimana akan berkerumun dan bertemu banyak orang, sangat perlu membentengi diri dengan vaksinasi.
3. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan (nakes) sangat intens berhadapan langsung dengan pasien. Setidaknya, terdapat 70% tenaga kesehatan yang menderita influenza tetap bekerja, karena kerap menganggapnya sebagai penyakit ringan. Bila nakes yang menderita influenza itu sedang menangani pasien kanker yang menjalani kemoterapi, tak hanya akan lama proses penyembuhan si pasien tetapi juga berdampak buruk untuk kesehatannya. Pasalnya, tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien, 4x lipat lebih rentan terserang penyakit.
4. Tiga Kelompok Rentan Lainnya
Sekitar 500rb orang per tahun, 70% nya yang meninggal dunia karena influenza adalah usia balita. Maka anak-anak mulai usia 6 bulan hingga 5 tahun, ibu hamil (agar tidak terjadi penularan hingga ke janin), dan lansia berusia di atas 65 tahun, perlu mendapatkan vaksin influenza tahunan ini.
Lebih Dekat Mengenal Kalventis
Kolaborasi dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia yang berlangsung di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Pasar Minggu ini, tercipta bersama Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI dan PT Kalventis Sinergi melalui CSR pemberian vaksin kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang menangani pasien diabetes dan lanjut usia. Mereka mendapat vaksin influenza quadrivalent yang secara simbolis dilakukan kepada 5 nakes dari 5 rumah sakit. Salah satunya, nakes dari RSUD Pasar Minggu Bapak I Wayan Darwane, mengikuti CSR ini secara langsung.
Kalventis merupakan perusahaan yang berfokus pada obat-obatan dan vaksin. Sebelumnya bernama Sanofi Indonesia (PT Aventis Pharma) lalu re-branding menjadi Kalventis (PT Kalventis Sinergi Farma) dan jadi bagian dari PT Kalbe Farma, Tbk pada 30 November 2022 lalu.
“Pekan Imunisasi Dunia, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi dan mengembalikan cakupan vaksinasi yang sempat melandai ketika pandemi.” Tutup Bapak Ridwan Ong, Presiden Direktur Kalventis saat memberikan sambutan pada kesempatan yang sama.
Penutup
World Immunization Week 2023 menjadi pengingat kita, ada salah satu penyakit menular yang harus diwaspadai, yaitu influenza. Jika saat pandemi yang terjadi semenjak tahun 2020 kita bisa mengantisipasinya dengan vaksin covid-19, tentunya mewaspadai virus flu pun juga dapat kita tangkal dengan melakukan vaksinasi sebagai langkah efektif untuk pencegahan dan mengurangi tingkat keparahan penyakit dan angka kematian.
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Kapalan di Kulit?
Dari semenjak kecil, kita telah dibekali dengan imunisasi dasar lengkap. Jika belum terpenuhi, maka bisa melengkapinya segera. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat, asupan bernutrisi, serta dapat menambahkan imunisasi pilihan, seperti vaksin influenza quadrivalent ini, sehingga sehat untuk diri, keluarga dan lingkungan.
Sumber materi:
- Liputan langsung konferensi pers “World Immunization Week” 11 Mei 2023.
- https://www.who.int/teams/global-influenza-programme/surveillance-and-monitoring/burden-of-disease
- https://www.cdc.gov/flu/about/viruses/types.htm
48 komentar
Perlu ditindaklanjuti secara serius, salah satunya dicegah dengan vaksin influenza ini
Jadi pengetahuan baru dan penting sekali menjaga kesehatan dengan vaksin influenza.
pantesan cuma ada vaksin influenza, tapi gak ada vaksin pilek ya? hehehehe
saya pikir hanya soal penamaan aja. Ternyata pengertiannya berbeda jauh.
Semoga program vaksin influenza di Indonesia lebih bisa disosialisasikan mengingat pentingnya vaksin ini
Salam:
Dennise Sihombing
Nah vaksin influenza ini bisa meminimalisir risiko untuk terkena influenza sehingga gejala akan cenderung lebih ringan
Influeza emang gak bisa disepelekan, bahkan masa dulu jadi salah satu wabah dan penyebab kematian. Jadi kalau ada kesempatan dan rezeki buat vaksin sebaiknya lakukan ya.