Hai semua, udah bulan Mei aja kita bertemu lagi di tahun 2023 ini. Sudah berapa banyak buku yang kamu baca? Pilihan bacaan kamu lebih suka yang buku biografi atau motivasi? Mana yang disukai, buku yang tebal atau yang tipis?
Widih, baru jumpa lagi di kanal Buku, tetiba dihujam banyak
pertanyaan sama si Fenni Bungsu, hihi. Ya ini jadi reminder juga buat saya, kok
belum ada buku baru yang dibaca, eh, wkwkwk. Lagi belum ketemu buku yang
gereget menurut saya sih ya. Gak tau deh kalau menurut Mas Anang, mungkin
udah jumpa, hahaha.
Kok Bisa Begitu?
Keterkejutan saya adalah, ketika mau publish salah satu buku baru di akun Instagram @readitucom beberapa waktu lalu (akun Instagram saya ini khusus buku dan film bisa mampir ke https://instagram.com/readitucom yak. Follow juga boleh, siapa tahu saya folbek, heheh).
“Lah belum ada buku baru yang saya baca lagi nih?”
Ini artinya memungkin sudah punya bukunya tapi saya belum sempet bacanya, atau memang belum ada stok buku baru wkwkwk. Padahal sih gak sok sibuk kok. Hanya memang lagi beredarnya lebih banyak di dunia nyata, biar nggak dicariin sama tetangga, “Fenni udah lama nih nggak kelihatan,” Ciee…
Buku tidak hanya sebagai teman membuat konten, hiburan disela-sela kepenatan, tetapi juga jembatan ilmu dalam menambah wawasan dan kosakata. Maka adakalanya kalau cari buku, pilah-pilihnya lumayan memakan waktu juga, karena ada 2 jenis buku yang saya gemari yaitu kategori buku motivasi dan biografi.
Jadi (terlepas buku itu membeli sendiri atau sedang
melakukan kerjasama) dengan 2 kategori buku di atas, saya senang sekali, hehe.
Meski untuk kategori lain, seperti novel, dan non fiksi lainnya juga saya
sukai, terlebih yang ada animasinya seperti buku jurnal perjalanan Amerika Latin, dan Diary Sholat Imran.
Hikmah yang Didapatkan Mengulas Buku Motivasi dan Biografi
Dua kategori buku yaitu Motivasi dan Biografi, sebenarnya bisa dikatakan 11-13. Alasannya melalui biografi seseorang, selain jadi tahu lebih dalam tentang profil si tokoh, kita mendapatkan motivasi dari si tokoh tersebut bagaimana pengalaman hidupnya, baik dalam berperilaku dan semangat juangnya. Kalau ada hal yang positif dapat kita tiru. Namun untuk yang negatifnya, sebaiknya jadi pelajaran saja, agar tidak kita lakukan.
Beberapa buku biografi yang pernah menarik perhatian saya untuk diulas yaitu Luis Suarez – Crossing the Line, 3 Macan Safari: Kisah Sirkus Ngamen sebelum permanen, dan Otobiografi Valentino Rossi. Tak disangka 3 buku tersebut dapat menarik para pembaca blog Fenni Bungsu, sehingga alhamdulillah masih jadi penyumbang page view yang manis.
Lain lagi untuk kategori buku motivasi yang dapat memberikan
feedback positif untuk saya sebagai pembacanya (istilahnya bener-bener
sesuai kategori bukunya, me-mo-ti-va-si). Buku-buku yang pernah saya ulas beberapa
diantaranya seperti:
- Aplikasi Pencari Rezeki
- Ketika Dunia Tak Berpihak Kepadamu
- Be Strong and Never Weaken Yourself
- be the First, be the Best, be Different
- Basa-basi yang Tak Basi
Mengapa saya katakan: me-mo-ti-va-si? Karena ada buku yang pernah saya baca, tetapi kurang/tidak memberikan motivasi sebagai ekspektasi saya. Kalau diberi rating bisa cenderung di bawah poin 3. Sehingga saya lebih memilih untuk tidak memublikasikan dalam bentuk review untuk buku tersebut.
Permasalahan rating tinggi atau rendah ini bisa dibilang
subjektif, sehingga memungkinkan saja buku yang saya anggap kurang oke itu
memang bukan diperuntukkan untuk memotivasi apa yang saya harapkan atau
menjawab permasalahan saya. Namun justru untuk orang lain yang membutuhkan, ya kan..
kan…
Jadi Apa Pilihanmu?
Baik buku motivasi maupun biografi, bisa memberikan dampak apapun kepada kita sebagai pembacanya. Penting buat memilih bacaan dan memilah ketika akan mengulas. Meski misalnya kita belum bisa menilai dari sebuah cover buku, tetapi bisa ceki-ceki dulu di internet tentang si buku yang akan dibaca tersebut. Siapa tahu aja, sudah ada yang woro-woro melalui media sosial atau web.
Buku biografi bisa menjadi buku motivasi, sedangkan buku motivasi belum tentu dapat menjadi buku biografi, atau malah bisa? Lalu kalau kamu lebih suka baca buku biografi atau motivasi? Cuss, kita ngobrol di komentar.
27 komentar
Namun kalo harus memilih, aku lebih suka biografi sih. Terutama tokoh2 yang aku suka. Kayak pernah beli buku biografi Steve Jobs hingga Ahmadinejad.
Tapi biografi lebih mengena sih
Karena kisah sukses langsung yang kita baca
Selama bukunya nyaman dibaca
Pun banyak motivasi ringan tapi ngena setiap baca bukunya
Lebih cepet flow bacanya buku motivasi. Cuma balik lagi, membaca adalah sebuah kebutuhan jiwa. Jadi kalau lagi gak pas, carinya yang menghibur, seperti novel.
Seneng yah.. kini membaca bisa dari mana aja dimana aja menggunakan ebook.
Dulu pernah beli buku motivasinya Andri Wongso, dan berkesimpulan: Ngomomg emang lebih mudah dibanding prakteknya
Iya kan? :D