Apakah kamu ada yang tidak mengenal sebuah benda bernama
gitar? Iya, alat musik yang bisa dimainkan dengan dipetik maupun digenjreng
alias bahasa kerennya rhythm. Pastinya familiar ya sama bentuknya, alat
pemutarnya (buat disetel biar gak fales), senarnya yang berjumlah 6 (tergantung
juga dari si pemain gitarnya bisa lebih dari 6), serta bagian lubang suara
gitar.
Kenapa pulak si Fenni Bungsu ngomongin gitar? Emangnya
doi mau konser apa yak?
Hihi, pegimana mau konser, lah wong grup band-nya aja gak ada, eh, wkwkwk. Ada rasa kangen aja sama si alat musik yang satu ini. Terlebih kala melihat orang-orang lagi menggenjreng gitar.
Macam Gitar Ada Berapa?
Kalau membicarakan jenis-jenis gitar, bisa simak di internet ada yang menyebut 6, 10, 15, dan sebagainya. Saya ambil yang mudah dihapal saja, hehe, yaitu:
Gitar Akustik
Jenis gitar ini sangat akrab sama kamu deh, terlebih kalau suka melihat para grup band yang mengadakan konser bertajuk “Unplugged”. Biasanya si gitar akustik ini bakal jadi primadonanya, karena petikan senar yang khas, makin menambah suasana merdu.
Gitar Akustik Elektrik
Dari bentuknya kurang lebih sama seperti si Gitar Akustik, hanya bedanya pada bagian bawah soundboard (atau sisi samping ketika menggenjreng), terdapat panel jack dan panel kontrol.
Gitar Hollow
Gitar hollow ini memiliki dua macam yaitu hollow body dan semi-hollow. Gitar listrik ini kerap digunakan untuk musik jazz maupun blues.
Gitar Elektrik
Kamu yang gemar musik dan suka melihat grup band, bakal familiar sama jenis gitar ini. Bentuknya yang rupa-rupa dan kreatif, maka makin kreatif pula sang gitaris memainkannya.
Gitar 12 Senar
Sesuai dengan namanya, jumlah senar gitarnya ini ada 12. Bisa
dikatakan gitar ini memiliki tantangan yang unik, karena tekanan jarinya
haruslah tepat. Kamu bisa simak di video channel Youtube-nya Eiro Nareth di atas yang membawakan soundtrack dari film Titanic.
Baca Juga: Tentang Manset Merah
Saya dan Gitar
Gitar menjadi alat musik yang punya kenangan khusus dengan saya (ciee.. sesuatu dah). Betapa tidak (ya, betapa dong), keinginan saya untuk punya gitar itu sungguh luar biasa, karena pada saat itu: kepepet, demi memuluskan langkah agar nilai pelajaran seni musik saya di SMU bisa cakep. Soalnya setiap ujian di pelajaran ini, selalu ada chord musik gitar. Kalau pianika dan suling mah hapal dah (waktu itu yee..). Cuma kan pas chord gitar saya bimbang.
“Ini cara jawabnya bagaimana dah? Mana ada 5 soal dari 30 soal tentang chord gitar, huhu.”
Di waktu yang terdesak itu, akhirnya saya pun tidak hanya
tebak-tebak kuis, tetapi juga kilik-kilik kakak kelas yang kebetulan ketika
ujian saat itu duduknya bareng kakak kelas. Alhamdulillah-nya doi mau membantu,
hihi (makasih ya kakak yang saya ingatnya dirimu ultah pas 17 Agustus hehe).
Walaupun sih pas udahannya ada pelajaran yang doi lupa gantian tanya, jadi
kayak barter gitu deh.
Di waktu yang berbeda, ayah saya kala itu lagi dapat bonus.
Ceritanya mau bagi-bagi hadiah buat anak-anaknya. Nah kakak-kakak saya pada
milih punya ponsel. Sedangkan saya, malah milih ingin punya gitar, hehe.
Walaupun gak se-mahir Andra Ramadhan-nya Dewa 19, Richie Sambora ex gitarisnya
Bon Jovi, Brad Delson-nya Linkin Park, maupun Eross Chandra-nya SO7 karena
memang saya gak bisa metik gitar wkwkwk, tetapi seneng bisa menggenjreng.
Minimal buat mengiringi kakak-kakak saya pas nyanyi nyambung lah.
Gara-gara Gitar
Ada yang unik juga nih gara-gara gitar dalam kehidupan saya. Salah satunya, ketika tahapan tes wawancara, gitar menjadi salah satu hal diterimanya saya bekerja di salah satu bank konvensional. Alasannya saat itu adalah karena di perusahaan tersebut, kerap mengadakan event gathering. Dengan bisanya saya menggenjreng gitar, ternyata itu jadi poin plus-nya.
Nuansa dengan alat musik yang disebut sehtar atau citar sekitar tahun 1500 SM (sumber: Wikipedia) ini, menjadikan saya selalu terkenang dengan gitar. Walaupun sekarang jarang memainkannya (karena Alhamdulillah sibuk berkelana yang tanpa gitar, tapi pakai internet hihi), tetapi sebuah kisah tentang gitar ini menjadi obat kerinduan di hati, eeecieeee.. Terus kamu punya kisah apa nih soal gitar?
34 komentar
Banget hobby jadi membawa berkah dan menjadi value saat melamar kwrja.Aku belajar gitar dulu gak kuat di jarinya huhuhu, perih. Padahal pengen bisa main gitar
Jadi ingat dulu pas kelas 3 smp seorang temanku selalu bawa gitar ketika sekolah. Setiap jam istirahat kami selalh berkumpul dan bernyanyi dengan gitar sebagai pengiringnya. Lagu-lagu dari So7, peterpan,iwan fals jadi lagu yang biasa kami nyanyikan rame-rame.
Padahal gitar-,gitarnya dari luar semua. Eh jadi curhat.
But beneran istri menang jauh kalau main gitar dibanding saya. Kalau 17 agustus sering diminta tampil.
Aku juga punya kenangan tentang gitar,
Pernah dinyanyiin mantan pacar di telepon sambil main gitar, haha
Musik akustik nemenin saya keseharian kerja loh.
Enak didenger dan nyaman
Kalau hanya tinggal setting sih, aman lah ya.. Mau kembali memainkannya kapanpun, masih oke.
Masku dulu kayak kak Fen.
Hobi nongki sambil gitaran. Tapi kalok cewek, terlalu berat gak ya... bawa-bawa gitar? Atau ada loker di SMA-nya?
Waktu SMA
Sekarang sudah lupa sama lagunya karena sejak menikah ga pernah pegang lagi