Kamu pasti kenal dan paham dengan “Nazar”. Bukan. Ini bukan nama artis ya (hehe). Lagi pula beda huruf juga, kalau yang artis itu pakai huruf S (baca: es), Nassar alias King Nassar. Sedangkan yang akan saya bahas ini pakai huruf Z (baca: zet), Nazar yang pengertiannya menurut KBBI berarti janji pada diri sendiri untuk berbuat sesuatu bila yang dimaksud tercapai. Nazar juga bersinonim dengan kaul.
Urusan nazar ini, menjadi suatu harapan yang akan dilakukan ketika apa yang dicita-citakan terwujud. Biasanya nazar ini dilafazkan/diucapkan. Misalnya ketika saya SMP pernah bernazar akan membersihkan WC rumah saat diterima di SMU Favorit. Alhamdulillah, hal apa yang saya impikan tercapai dan nazar saya pun lunas dilakukan.
Tentang Nazar dan Kafaratnya
Bagi kita umat muslim, jika nazar tidak ditepati, maka akan
dikenakan kaffarah atau denda yang harus dibayar. Hal ini sebagaimana
tercantum dalam Hadits Rasulullah ﷺ
Riwayat Muslim no.
1645, yang terdapat juga dalam perawi lain yaitu At-Tirmidzi no. 1528;
An-Nasa`i, no. 3832; Abu Dawud, no. 3323.
“Kaffarah nazar adalah kaffarah sumpah”.
Kafarat sumpah ini diterangkan jelas di dalam Al Quran Surat Al-Maa’idah ayat 89, yang terjemahannya adalah:
ﷲ tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak disengaja untuk bersumpah, tetapi DIA menghukum kamu disebabkan sumpah yang kamu sengaja. Maka, kafaratnya adalah memberi makan 10 orang miskin dari makanan yang biasa kamu berikan untuk keluarga kamu, memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Siapa yang tidak sanggup melaksanakannya maka kafaratnya berpuasa 3 hari.
Dari dalil Quran dan Hadits di atas, mengingatkan kita untuk
tidak sembarangan mengucapkan nazar. Perlu keluarga dan teman yang bisa
mengingatkan, bila kita bernazar. Terlebih bila hal tersebut tidak sanggup kita
lakukan, atau karena lupa. Seperti dalam kisah yang terdapat di Buku Memori Janji
Es Krim terbitan Elex Media Komputindo berikut.
Secuil Kisah NOvel Memori Janji Es Krim
Mia Aminatiara (28 tahun) jatuh bangun dalam urusan karir maupun asmara. Dipecat 9 kali dari berbagai perusahaan, dan sembilan kali pula putus cinta. Sahabatnya Dudi, mengingatkan Mia akan sebuah nazar yang belum dilaksanakannya, yaitu bila Mia diterima kuliah di perguruan tinggi negeri, maka ia akan menraktir kedua sahabatnya es krim Cinderella’s Shoes di Kedai Es Krim Yoyo.
"Jadi nazar gue udah selesai, kan? Gue udah traktir lo es krim Cinderella’s Shoes! Gue nggak bakal sial lagi!" - Mia (hlm. 11).
"Nazar pada gue sudah gue anggap lunas. Tapi masih ada utang lo yang harus dilunasi juga. Nazar pada Karin!" - Dudi (hlm 11).
Demi melepas “kesialan” yang dialaminya, Mia dan Dudi bergerak untuk mencari sahabat mereka Azalea Karinka (Karin) yang antah-barantah. Harapan yang seakan terwujud ketika menemukan lokasi di mana Karin berada, ternyata tidak semudah itu mengajak Karin “si angkuh” karena Karin malah meminta Mia dan Dudi melakukan tugas untuk mempersiapkan pernikahannya dengan Vladimir Gardiansyah.
Drama apa yang akan dihadapi Mia? Apakah itu takdir baik
atau buruk untuk Mia yang mengantarnya pada putusnya kesialan nomor 10 pada
urusan kerja dan cintanya? Bisakah Mia menuntaskan nazarnya?
Manisnya Es Krim Semanis Takdirku
Novel Memori Janji Es Krim ini merupakan buku olahan terbaru yang ditulis Nimas Aksan. Sebelumnya pernah terbit di Stiletto Book tahun 2012, berjumlah 204 halaman dengan judul Janji Es Krim. Lalu kembali rilis di tahun 2020 melalui penerbit Elex Media Komputindo, membawa judul Memori Janji Es Krim rilis tahun 2020 368 halaman.
Menurut saya dibandingkan yang dulu, buku dengan genre romance ini lebih segar dengan cerita dan cover yang sekarang. Pasalnya lebih membuat penasaran, karena ada seorang wanita yang berada di dalam cangkir. Selain itu juga warnanya kalem, sederhana, dan gereget.
Terdapat 25 bab di novel Memori Janji Es Krim ini, dengan
jalan cerita antar satu bab ke bab lainnya mengalir manis. Karakter tokohnya
cukup oke, terlebih untuk geregetnya si angkuh Karin dan Mia yang sembrono,
apik dideskripsikan oleh Nimas Aksan. Walau untuk karakter Dudi sepertinya
kurang luwes dikembangkan. Rating 3,5 dari 5 oke untuk buku yang ditulis Nimas
Aksan ini, karena ending para tokohnya menarik.
Pelajaran yang menarik melalui novel dengan target pembaca
dewasa (18+), agar senantiasa mengingat tentang nazar yang diungkapkan. Sebisa
mungkin dicatat, sehingga bisa selalu terngiang. Mau mendengarkan nasihat orang
lain, dan bersabar atas keadaan. Selain itu, ada satu hal menarik yang
diangkat, mungkin sesuatu dianggap “pamali” adalah ketika akan mempersiapkan
pernikahan maka usahakan kitanya sendiri yang melakukannya bersama calon kita, “saya
& calon”. Jangan diserahkan kepada orang lain: “orang lain & calon
pasangan”.
Apakah kamu ada pengalaman dengan nazar, kisah yang sama seperti novel Memori Janji Es Krim, atau pamali ketika akan menikah? Bisa sampaikan di kolom komentar yak!
45 komentar
Ngomongin es krim aku mendadak jadi pengen nih kebetulan pas cuaca panas. Makan es krim enak kali ya.
Gak jadi deh takut minta bocoran spoiler.
Yang jelas eskrim emang enak.
dan nazar bisa ya dengan cara nraktir makan eskrim? kirain kudu dengan puasa dll.
Memori Janji Es Krim, pasti janjinya manis banget
Semanis es krim
Buku Janji Es Cream ini kayaknya menarik, bisa mengisahkan romansan dengan janji dan hal-hal yang menjadi pamalinya.
Karena setahuku, dalam bernazar waktu mau menepati pasti ujiannya gede. Nah, ini yg aku takut hehe. Anw, plotnya kayaknya seru ya buku ini. Unik soalnya blm pernab baca yg bahas nazar gini hehe
Jadi penasaran, apa yang terjadi dengan Karin dan pasangannya? Apakah persiapan pernikahan mereka diserahkan pada orang lain dan pasangannya?
Novelnya ringan tuh. Cocok buat bacaan jelang ngabuburit nanti. Sekaligus pengingat kalo udh bernazar sesuatu ya hrs dilakukan.
btw aku tertarik dengan potongan cerita si angkuh karin nih
Apalagi kalau nazarnya yang macam-macam, nantinya malah kerepotan sendiri hehehe
Menarik ceritanya ini mba, jadi ingin baca juga
Soalnya kak Fen uda kasih sedikit clue dan bikin aku makdeg bacanya.. Tapi setuju banget sih.. Dalam berpasangan, lebih baik menjaga ketimbang uda terlanjur dan akhirnya menyesali apa yang telah dilakukan.