"Coba ngobrol sama Mbak Rosi penyuluh digital biar kita jadi nasabah bijak yang paham perlindungan diri dari kejahatan siber," ujar Nana kepada Sifa adiknya. "Jadi gak hanya menggunakan internet untuk scroll medsos dan belanja online aja, tetapi juga perlu paham bagaimana caranya waspada."
Sifa terperangah dengan ucapan kakaknya itu. "Memang seperti apa sih kak dampak negatifnya kalau gak waspada?"
"Waktu itu sih kakak pernah dikasih tahu Mbak Ani, misalnya nih, tiba-tiba aja ada chat masuk ke aplikasi pesan atau surat elektronik kamu yang mengatasnamakan lembaga keuangan tertentu. Dari pesan itu, terdapat pula permalink dan diminta agar kamu meng-kliknya. Nah itu perlu diwaspadai."
"Berarti kalau ada yang seperti itu linknya jangan di klik ya kak? Tapi kan pastinya penasaran kitanya, kan?"
"Rasa penasaran memang manusiawi, tetapi perlu juga menaruh curiga. Kok bisa sih tiba-tiba ada pesan aneh yang masuk? Padahal kitanya gak habis melakukan apa-apa. Atau semisal kitanya habis belanja online misalnya, masa iya tempat belanja online itu mengirimkan pesan dari nomor atau email yang aneh."
"Aneh itu seperti apa kak?" Tanya Sifa makin penasaran.
"Nomor yang aneh adalah nomor ponsel yang tertera, misal +6280000, padahal kalau memang dari toko belanja onlinenya, bukan dengan nomor tetapi langsung nama tokonya. Begitu juga dengan email yang aneh, masa iya email toko belanja online belakangnya masih tertempel nama aplikasi seperti toko.toko@gmail.com atau toko.toko@yahoo.com."
"Wah iyaya, aku harus waspada banget ini."
"Tentu saja, karena kita harus melindungi sendiri data pribadi kita."
"Baik kak, aku akan lebih berhati-hati."
***
Perlindungan diri dari kejahatan siber adalah hal penting yang perlu diperhatikan di masa sekarang ini, mengingat teknologi digital yang demikian pesat. Apalagi sebagian besar masyarakat memungkinkan sudah menjadi nasabah sebuah lembaga keuangan, maka sudah sepantasnya tidak mengabaikan hal ini. Sebagaimana ilustrasi kisah di atas.
Sepuluh Trik Hindari Kejahatan Siber
Bersumber dari Wikipedia, Kejahatan Siber atau disebut juga kejahatan dunia maya merupakan kejahatan dengan melibatkan komputer dan jaringan. Ini tentunya membahayakan bagi seseorang karena menjadi incaran atau target.
Perlu pencegahan yang tepat agar terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karenanya, berikut 10 Trik Hindari Kejahatan Siber, yaitu:
- Hindari penggunaan peranti lunak bajakan, dengan menggunakan software asli.
- Perbarui secara up to date software keamanan
- Gunakan date terenskripsi agar tidak disadap apapun komunikasi teks yang dilakukan.
- Periksa data keuangan secara teratur, baik itu data perbankan maupun kamu yang memiliki kartu kredit.
- Hindari penggunaan Wi-Fi di tempat umum, terlebih lagi saat hendak log-in atau sign-in sesuatu.
- Rutin untuk mengubah kata sandi dan punya salinan data pribadi dengan mem-back up data secara berkala.
- Tidak membagikan data pribadi secara sembarangan, termasuk OTP (one time password).
- Berhati-hati selalu ketika mendapat url link yang dikirimkan melalui pesan teks maupun surat elektronik.
- Gerak cepat untuk melapor kepada pihak yang berwajib.
- Selalu waspada dengan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa agar terlindungi dari hal-hal negatif.
[Baca Juga: Tips Traveling Hemat di Tanggal Tua]
Cara di atas sebagai perlindungan diri, atas inisiatif diri sendiri. Hanya saja terkadang masih ada yang belum peduli atau kurangnya informasi, sehingga waspada terhadap kejahatan siber menjadikan diri belum menjadi nasabah bijak. Maka kehadiran Penyuluh Digital dapat mengedukasinya.
[Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Produktivitas]
Peran Penyuluh Digital BRI untuk Dukung Nasabah Bijak Keuangan
Penyuluh Digital adalah program yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia atau BRI bagi pekerja BRI sebagai garda terdepan guna mensosialisasikan produk digital, risiko keamanan produk digital baik yang dilakukan secara daring maupun luring.
[Baca Juga: Tips Belanja Online Super Aman]
BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia milik pemerintah, berupaya melalui peran Penyuluh Digital ini agar masyarakat bisa mengenal dan melek dengan digital keuangan. Menurut saya ini sangat bermanfaat dan membantu dalam meminimalisir kejahatan siber. Terlebih dengan acap kalinya mendengar berita hoax yang mengatasnamakan BRI. Maka dengan kolaborasi antara nasabah dan Penyuluh Digital, literasi keuangan bisa terwujud.
Yuk, kita bisa melakukan pencegahan kejahatan siber, dengan sama-sama saling peduli dan mengingatkan agar risiko keuangan terutama dalam digital finansial tidak lagi bertambah. Semoga dengan Sepuluh Trik Hindari Kejahatan Siber ini dapat bermanfaat. Lindungi data pribadi, keluarga, dan jangan lupa berdoa.
Sumber bacaan:
- Wikipedia
- https://hariansinggalang.co.id/penyuluh-digital-transformasi-kekinian-bri-di-usia-126-tahun/?amp
44 komentar
Btw, cyber di Indonesia-kan jadi siber ya Mba? Bacanya jadi "siber" atau "saiber"?
Orang pinter IT, tapi malah dimanfaatkan untuk hal-hal yang kurang baik.
Tapi di zaman apapun, orang yang namanya mau iseng mah...suka adaaa aja.
Semoga bersama BRI, kita semua bisa aware dengan kejahatan siber yang meresahkan.
Di zaman yg serba mudah gini, emang harus ekstra hati-hati krn penipuan juga lbh mudah.
alih-alih menjadi lembaga keuangan yang menakutkan, BI mendekati masyarakat agar tau apa yang dibutuhkan, kemudian membuat programnya
Salam:Dennise Sihombing
Makasih ya kak trik dan tips nya. Lengkap banget dan applicable
Sebagai nasabah kita emang harus bijak dan cerdas ya, supaya nggak jadi korban kejahatan siber gini
Sebagai nasabah kita emang harus bijak dan cerdas ya, supaya nggak jadi korban kejahatan siber gini
Jadi mending main aman aja deh.. Gak perlu sembarangan klik dari link tertentu, apalagi dari orang yang gak kita kenal sama sekali.
Jangan pernah percaya dengan iming-iming apapun dan semoga edukasi yang baik dari BRI ini juga dibaca oleh masyarakat Indonesia.
makanya kalau dapat SMS seperti itu auto hapus dah, tapi kadang iseng juga sih jawab "ambil aja hadiahnya" trus hapus dan block deh tuh nomor
emang kudu waspada banget ya kita hadapi hal seperti ini.