Review Buku Bus Diaries - Jurnal Perjalanan Amerika Latin ini menarik perhatian fennibungsu. Ada sesuatu hal yang terlintas saat membeli bukunya adalah, "Kok ini unik sih ya... Seperti bakalan ada cerita konyol yang akan saya dapatkan nih lepas membacanya"😁
Pas punya e-voucher buku Gramedia berkat menang jawab kuis (wkwkwk), dan ceki-ceki di Gramedia online juga lagi ada diskon, maka hasilnya saya pun mendapatkan buku Bus Diaries ini dengan harga hemaaatt. Soalnya pernah berkunjung langsung ke Gramedia Matraman, loh..loh... harganya ternyata di atas 70ribuan, hihi.
Sebagaimana kita ketahui, Amerika Latin sebagian besar adalah bekas jajahan Spanyol. Ini dapat diketahui dari penggunaan bahasa yaitu Spanyol. Kecuali Brazil dan Argentina yang menggunakan bahasa Portugis.
Makanya kalau pas nonton bola Piala Dunia, misalnya Spanyol ketemu sama Chile, atau Kolombia, dibenak saya terlintas: "Jiaaaah... nggak bakal bisa kata-kataan dah, lah wong ketemu saudara tua, pasti ngerti bahasane hahaha"😂
Jadilah muncul hal menarik lainnya yang ingin saya ketahui lebih dalam dari buku karya RL ini adalah, enam bulan mengarungi Amerika Latin jalan darat sebelum Google Maps dan Google Translate.
Wadidaw, itu dia bakal ngobrol pakai bahasa apa di sana? Selama 6 bulan terus kemana aja dan ngapain aja? Apakah seperti kisah di buku Cruise to Alaska yang merupakan tokohnya seorang crew kapal atau gimana?
Makin penasaran kan... Ya udah kita mulai aja kupas bukunya ini dengan iringan musik:
🎧 Ay, amor, quédate muy dentro
Aquí está tu Rosalinda para vivir en tus sueños
Ay, amor, que me estoy muriendo
Es esta tu Rosalinda que sólo quiere tus besos🎤🎤
Kenalan dengan Kulit Luar Buku Bus Diaries
Judul: Bus Diaries
Penulis: RL
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2020
Tebal: 248 halaman
ISBN: 978-623-00-1355-3
Kategori: Non Fiksi - Self Improvement (17+)
Harga: Rp 77.000
Rating: 3/5
Se-simple Itukah Keliling dengan Bus di Amerika Latin?
RL atau Rusmailia Lenggogeni, seorang wanita single kelahiran tahun 83 yang gemar melakukan perjalanan solo ke luar negeri.
Dalam buku Bus Diaries, dikatakan bahwa ini perjalanan terlamanya yaitu selama 6 bulan di tahun 2009 kelilingan lewat perjalanan darat menggunakan Bus. Dimulai dari mendarat di Meksiko, lalu ke Kolombia, Kuba, ke Kolombia lagi sebentar, Ekuador, Pulau Galapagos, Peru, Bolivia, Chile, dan berakhir di Uruguay.
Di tiap-tiap Negara, RL mengusahakan untuk maksimal bermalam 2 hari di suatu kota, agar bisa melihat banyak hal, entah itu tentang masyarakatnya, makanan, kuliner, "kebiasaan aneh", hingga tentang benda-benda bersejarah, misalnya saat dia menceritakan kala berada di Meksiko tentang suku Aztec, Che Guevara kala dia berada di Kuba, dan sebagainya.
Di Amerika Latin ada istilah jam ngaret juga, misalnya nih, 'setengah jam Colombian Time', maka itu sama dengan telat satu jam. Kalau 'satu jam Colombian Time' maka telat 2 jam. Jadi tinggal kali 2 aja ~ hlm 133-134.
Berarti soal ngaret ini entah jadi suatu hal yang mendarah daging atau ya..ya begitulah haha.. Apalagi "Bus Ngetem" pun juga ada di sana. Kalau kamu masih inget dengan Kopaja 19 yang suka nunggu penumpang di Deket Stasiun Sudirman arah Dukuh Atas, nah gak bakal asing dah sama urusan ngetem. Walau sih kadang saya rindukan juga naik Kopaja ini hihi.
Kelilingan dengan Bus ini bukan busnya di carter sama RL ya, melainkan dia itu ya seperti penumpang pada umumnya, naik bus biasa, dan yang penting identitas diri seperti paspor jangan sampai ketinggalan.
Walaupun, ada pas di salah satu kota yang diminta bukan paspor melainkan identitas diri seperti KTP atau kartu mahasiswa gitu, karena RL memasuki wilayah yang kalau ngaku sebagai turis malah jadi mahal ongkos bus nya.. Nah loh, dimana tuh? Temukan sendiri aja di bukunya haha..
Dibuka dengan prolog, ada 123 jurnal, ditutup epilog dan dilengkapi dengan catatan kaki yang menambah unik buku ini. Belum lagi font yang digunakan anti mainstream, bukan jenis Arial, Calibri, Times New Roman maupun Cambria, tetapi ini jenis font yang bikin tampilan buku layaknya diary konyol.
Kalau ilustrasi berupa foto makanan - tempat - bangunan mah bagus, tapi kalau udah ilustrasi gambar orang bikin ngakak, hihi. Terutama bagian cover depan buku Bus Diaries kenapa pula itu gambar tengkorak 💀 nyengir, dan cover belakang lirikan orang-orangnya lucu hehe.
Secara keseluruhan, buku Bus Diaries - Jurnal Perjalanan Amerika Latin ini asik buat disimak. Tambah wawasan tentang negara-negara di Amerika Latin tentunya, sehingga kalau kamu ada niat mau menjelajah ke sana udah dapat gambaran tentang suasananya. Baiklah mantemans fenni bungsu... selamat menjelajah gaess..
40 komentar
Bakalan banyak membantu banget buat yang mau ke Amrik :D
hehehe kebetulan namanya Lenggogeni dan kebetulan keluarga tsb suka banget traveling
tapi siapapun dia, sangat inspiratif ya bukunya? Jadi panduan buat traveler yang mau ke Amerika Latin
Pasti ada-ada aja
Aku tuh klo denger Amerika Latin, kebayang nya mafia-mafia gitu looh
Sayangnya di toko buku gitu, bahkan gramedia di kota saya ngga ada rak khusus tentang cerita perjalanan kaya gini. Tau deh masuk kategori mana ini. Suka bingung nyarinya. Pentugas ditanya juga sama bingungnya.
Jadinya ya sedapat-dapatnya aja.
Makasih mbk, tak cari deh ini buku....
Karena buku-buku yang di review selalu punya cerita unik
Seperti buku catatan perjalanan Amerika latin ini
Aku jadi inget kartun Coco Disney Pixar. Kan juga bercerita mengenai perjalanan kematian gitu yaa..
Seru banget membukukan sebuah perjalanan.
Jadi pembaca bisa serasa ikutan travelling.
Apakah RL ini masih ada hubungan darah dengan Ibunya Atta Halilintar, Lenggogeni Faruk?
Tapi memang seru baca buku yang berisi tentang perjalanan di negara lain. Apalagi pengalaman pribadi tuh, banyak insight yang bermanfaat bagi yang membaca.
keren banget solo traveling ke Amerika Latin ya? Karena pastinya udah melanglang buana ke destinasi wisatab yang dekat seperti Malaysia dan Singapore
Bukunya pasti ngebantu banget buat orang-orang yang suka Travelling. Minimal jadi tambahan pengetahuan buat yang belum kepikiran ke sana. Hihi
Kalau ke Amerika Latin ngapain ya yang paling berkesan?
Biasanya kan sekarang musimnya touring pakai motor atau sepeda gitu. Asik bener. Pingin nyobain juga sih. Tapi... saya mudah mabuk darat, kak! :)
Ya sudah, nanti coba cari bukunya saja buat ikutan baca kisah si mbaknya ini, yah. heuheuhe.