“Coba deh
kalau kerja itu yang bener, biar produksi kita ini berjalan lancar.” Ujar Pak Broto ke salah satu karyawannya, Doni, yang bertugas sebagai Manajer
Pemasaran.
Doni
menanggapi dengan tanda-tanya, “Loh memang ada yang salah, Pak?”
“Malah pakai
tanya lagi?? Nih kamu lihat data di minggu lalu, kalau proses ditribusinya aja aneh
seperti itu, gimana bisnis kita bisa makin maju.” Pak Broto menyerahkan laporan
data kepada Doni yang masih tak percaya.
“Sepertinya
ada yang perlu dilacak di sini,”
“Maksud kamu
gimana?”
“Saya akan
menggalinya lebih dalam, Pak,” Doni meninggalkan ruangan Pak Broto. Ia ingin
mempelajari di ruangannya sendiri agar lebih fokus.
***
(Di ruangan
Doni)
Berkali-kali
Manajer Pemasaran yang sudah 3 tahun lebih bekerja di perusahaan itu
membolak-balikkan lembaran laporan. Ia masih tak percaya, mengapa proses
distribusi bisa tersendat. Ia pun mengalihkan perhatiannya ke ponsel, lalu
mencari data-data yang diperlukan, kemudian beralih melihat ke laptopnya untuk
mempelajari kembali proses distribusi pada perusahaan itu. Hampir satu jam
berkutat, Doni menemukan hal yang janggal di situ, dan langsung melaporakannya
kepada Pak Broto.
[Baca juga: Jika Target Tidak Tercapai, Lalu Harus Apa?]
“Jadi
kejanggalannya adalah, kita tidak mengirimkan barang produksi dengan sistem
selektif, Pak?”
“Maksudmu
bagaimana, Don?”
“Sistem
selektif itu adalah, proses distribusi barang yang seharusnya ke daerah yang
memiliki potensi jual lebih besar, ketimbang daerah lainnya. Jadi ya gak asal
kirim ke semua barang begitu saja,”
“Wah pantas
saja, pengeluaran bertambah, tapi malah tidak balik modal,”
“Oleh
karenanya kita harus ganti tata kelola distribusinya, Pak,”
“Saya terima
saran kamu. Langsung kita rapat hari ini dengan semua staf, untuk membahas
lebih lanjut.”
“Siap, Pak.”
Dari ilustrasi di atas, dalam menjalankan roda bisnis perlu memahami bagaimana proses distribusi barang agar tepat sasaran. Sebab bila salah membaca target pasar, maka yang ada lebih besar pasak daripada tiang. Jadi apa itu distribusi?
Distribusi merupakan proses pengiriman produk bisa berupa jasa maupun barang ke wilayah sasaran dan juga kepada masyarakat. Secara mudahnya, berarti proses penyaluran dari produsen ke konsumen.
Tujuan
adanya distribusi, memudahkan bagi konsumen untuk menemukan barang
kebutuhannya. Sedangkan bagi produsen dapat meningkatkan perekonomian sehingga
kestabilan ekonomi untuk pemilik usaha maupun dalam negeri tetap terjaga.
Oleh karenanya dalam menjalankan usaha perlu mengetahui jenis-jenis sistem distribusi agar tata cara kelolanya bisa sesuai harapan, yaitu:
Sistem Distribusi Langsung
Artinya adalah proses pengiriman barang dilakukan langsung dari perusahaan atau produsen tanpa menggunakan pihak ketiga. Biasanya yang menggunakan sistem Distribusi Langsung ini adalah perusahaan yang sudah berskala besar, karena mampu dalam penyalurannya baik untuk sumber daya manusia maupun armadanya.
Sistem Distribusi Tidak Langsung
Sistem distrubusi yang kedua ini menggunakan jasa pihak ketiga. Jenis distribusi tidak langsung berarti produsen tidak berkaitan secara langsung dengan prosesnya. Namun yang perlu dicatat adalah pastikan pihak distributor adalah yang amanah, dan kemampuan yang mumpuni, sehingga barang yang dikirimkan tidak terlambat.
Sistem Intensif
Kalau kita suka melihat produk viral yang cepat sampai di tangan masyarakat, itu berarti sistem distrusi yang dilakukan oleh perusahaan adalah sistem intensif. Artinya, barang dikirimkan melalui retail, sehingga pihak retail tidak perlu lagi mempromosikan produk, karena sudah dikenal.
Sistem Eksklusif
Sesuai namanya, sistem eksklusif ini berarti distribusi produk dilakukan secara eksklusif berdasarkan kesepakatan antara produsen dengan retail, sehingga yang memegang hak distribusinya hanya retail tertentu. Contoh produknya seperti smartphone, dan skincare.
Sistem Selektif
Jenis distribusi yang terakhir yaitu sistem selektif. Sistem yang digunakan ini berdasarkan dari wilayah yang memiliki potensi nilai jual tinggi dan telah melalui proses seleksi. Biasanya produk yang dijual adalah produk branded.
Dengan memahami apa itu distribusi dan jenis-jenis sistemnya, dapat menambah wawasan buat teman-teman fennibungsu.com, khususnya buat kamu yang sedang menjalankan bisnis. Semoga bermanfaat.
39 komentar
kalo kata orang lingkungan, menjadi salah satu penyebab kabut peradaban
orang jadi gak paham dari mana barang yang digunakan/dikonsumsinya
Jadi ingat salah satu masalah pembangunan kesehatan di Indonesia, dimana distribusi dokter yang tidak merata!
Berarti ada kesalahan mendasar nih di tata kelola sumber daya manusia di negeri kita tercinta ini...
Karena si supplier membeli dengan akad khusus ke tangan kedua dari Koreanya langsung.
Aku jadi paham makna distribusi dan jenis-jenisnya. Terimakasih kak Fen~
Kualifikasi customer harus jadi fokus perhatian. Untuk VIP Customer penanganannya tentunya butuh perhatian lebih. Dengan, tentu saja, tanpa mengorbankan pelayanan kepada customer biasa. Hal ini nyatanya akan berpengaruh pada kesepakatan kerjasama dengan mereka di masa yang akan datang.
Salam: Dennise Sihombing
Ternyata ada distribusi intensif, ekslusif dan selektif.
Jadi belajar lagi tentang distribusi sistem.
Makasih mba Fenni.
Survey pasar juga perlu di lakukan ya kak, untuk mengetahui daerah yang menyukai produk kita.(gusti yeni)
Baca ini berasa baca materi ekonomi anak SMP
Hehe, aku ngajar IPS soalnya
Bahas tentang jenis jenis distribusi juga
Taunya yang sering aku sebut cuman distribusi, maksud distribusinya adalah secara general. Padahal ada bagian bagian tertentu juga ya
emang ya, dalam bisnis ilmunya itu luas. bahkan soal distribusi saja ada macamnya.