Saling mendukung, akan memberikan dampak positif bagi siapa saja yang bekerjasama dalam sebuah perencanaan. Hubungan ini menjadi salah satu cara untuk bisa terus berkembang, terlebih lagi dalam hal finansial, dimana saat ini kondisi ekonomi masih dalam tahap pemulihan akibat pandemi yang melanda semenjak tahun 2020 lalu.
Di sisi lain, mungkin pernah terpikirkan oleh kita, saat memiliki dana yang terbilang banyak, akan dialokasikan untuk apa. Kalau hanya untuk tabungan, takutnya akan tetap diambil selembar-selembar, jadilah tabungan pun ludes.
Oleh karenanya perlu memikirkan ragam instrumen lain tentang finansial, seperti investasi, deposito, obligasi, saham, emas, reksa dana, dan P2P Lending/microfinance Lending.
momen gathering Amartha
Langkah untuk Mengenal Microfinance Lending
Tiap-tiap instrumen di atas, tentu tidak hanya memikirkan keuntungannya saja, tetapi juga harus dipertimbangkan hal-hal yang harus diantisipasi, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
A. Kenali Diri Tipe Risiko yang Mana
Pertama yang perlu dilakukan adalah pahami dulu kita itu tipe yang mana dalam profil memahami risiko keuangan. Setidaknya ada tiga tipe nih, yaitu:
- Tipe Konservatif: panikan alias takut kalau terjadi apa-apa, maunya yang risiko rendah.
- Tipe Moderat: tipe ini bisa terima risiko asal keuntungannya seimbang dengan risiko yang memungkinkan terjadi.
- Tipe Agresif: Ini tipe yang suka dengan risiko, sudah berpengalaman dengan instrumen investasi, dan dapat menerima fluktuasi pasar.
B. Pengenalan Istilah Keuangan
Tahap kedua, kalau sudah mengenal maka perlu memahami tentang istilah keuangan misalnya:
- Non Performing Loan (NPL) stabil di <1% semakin kecil semakin baik,
- Credit Scoring (risiko paling minim dengan imbal balik yang tidak terlalu besar, cocok nih buat kamu sebagai pemula),
- Loan/Lending (pilih yang produktif Loan),
- Flat Return (imbal hasil yang bersifat tetap),
- Fact Sheet (portofolio yang akan didanai), dan Tenor (jangka waktu),
- TKB90 (Tingkat keberhasilan bayar minimal 90% semakin dekat 100% lebih baik).
Apakah istilah-istilah keuangan perlu dihapalkan? Menurut saya, bukan dihapalkan melainkan dipelajari, dalami, dan praktikkan. Tujuannya agar lebih mengenal dan membuat nyaman diri saat menjalankan instrumen keuangan yang dipilih.
C. Pilih Jangka Waktu
Kalau sudah memahami dua tahapan di atas, nah di tahap ketiga kamu tinggal pilih ingin memantapkan pilihan instrumen keuangan dalam jangka waktu berapa lama, apakah:
- Jangka pendek: untuk 1-3 tahun, misal buat liburan, menikah, DP Kendaraan
- Jangka menengah: dalam waktu 4-5 tahun, misal buat: DP Rumah
- Jangka Panjang: 5 tahun lebih: misal buat dana pensiun atau dana pendidikan anak.
Kenapa Memilih Microfinance Lending Amartha?
Sudah makin paham ketiga tahapannya, tetapi kamu masih bingung ingin instrumen keuangan apa yang dipilih. Maka kamu bisa memilih Microfinance Lending atau P2P, karena konsep ini selain bisa mendapatkan keuntungan saat kamu berinvestasi, bisa sekaligus juga membantu masyarakat.
Seperti halnya Microfinance Lending #Amartha yang dapat dijadikan sebagai pilihannya, karena kehadiran fintech ini memberikan dampak positif kepada masyarakat, beberapa diantaranya dalam bidang:
- Ekonomi yang 95,5% sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar, 96,6% pendapatannya naik sejak bergabung dengan Amartha.
- Dampak sosial: mitra bisa meningkatkan skill, mitra punya jejaring sosial baru, mampu menyekolahkan anaknya.
[Baca Juga: Stabilkan Keuangan, Jangan Lengah di Masa Pandemi]
Microfinance Lending ini menjawab kebutuhan masyarakat yang merupakan pelaku usaha skala mikro dan kecil. Terlebih lagi melihat tren Impact Investing yang bersumber dari Laporan Akuntabilitas Sosial Amartha Tahun 2019 itu, pendana itu sebagian besar dari milenial 68%, gen X 19%, genz, baby boomers. Maka, Amartha bisa menjadi pilihan kamu, karena terdaftar di OJK dan menjadi penghubung antara pendana/lenders dengan pengusaha mikro.
Apalagi Amartha Microfinance marketplace fintech itu berbeda dengan pinjol, karena: akses permodalan dari Amartha dikhususkan untuk perempuan, yang sudah memiliki usaha, dengan sasaran sektor UMKM, sektor pertanian, sektor UMKM Perdagangan. Microfinance Lending menjawab kebutuhan masyarakat yang merupakan pelaku usaha skala mikro dan kecil.
Amartha berada di bawah naungan PT Amartha Mikro Fintech yang diawasi dan telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan ini, merupakan anggota dari AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia). Perusahaan fintech yang bergerak dengan teknik Peer to Peer Lending (P2P) ini hadir sebagai penghubung antara pemilik usaha dan investor, sehingga kamu yang memiliki usaha dapat terbantu untuk pengembangan bisnis yang lebih meluas lagi.
Baca Juga: Teknik Trading Forex bagi Pemula
Gabung #MenjadiAmartha para mitra mendapat mentoring dan training, serta dilengkapi pula dengan literasi keuangan dan digital. Apalagi di Amartha juga telah hadir Blog Money+.
Blog Money+ berisi tentang wawasan keuangan misalnya tentang investasi. Serta ada juga berita teknologi, startup fintech, sampai dilengkapi juga dengan tips wirausaha dan cerita perempuan inspiratif.
Nah, kamu yang suka menulis tema keuangan, bisa juga nih berkontribusi di Blog Money+ ini , karena banyak hadiah yang menanti dan tentunya bisa berbagi pengalaman juga.
Dengan saling mendukung ini, maka #100RibuSejutaPeluang akan menguatkan para #PerempuanTangguh yang menjadi garda terdepan dalam keluarga. #AyoModalinUMKM untuk tingkatkan perekonomian bangsa.
50 komentar
Betul banget nih, sebelum investasi, pahami terlebih dulu beberapa pertimbangan, mulai dari jangka waktu, tipe risiko hingga istilah dalam dunia keuangan. Semuanya saya rasa cukup penting dipahami, agar kita benar-benar siap melakukan investasi.
Baru denger nih dengan Amartha Microfinance. Perusahaannya juga sudah dapat izin dari OJK dan anggota dari AFPI.Jadi nggak perlu khawatir untuk investasi di Amartha..
Cocok berarti gabung Menjadi Amartha ya karena bakal dapat mentoring dan training.
Soalnya selama ini hanya tahunya aplikasi keuangan saja
Sekarang ada cara mudah investasi
gak hanya menyalurkan bantuan pemerintah tapi juga mendampingi UMKM agar mereka berdaya
Memang ya sebelum memutuskan itu kita harus memahami dan mengenalnya dulu. Terimakasih banyak atas semua informasi ini
Platform buat investasi ya kak