Seperti apa sih solusi menangani kusta dengan kolaborasi pentahelix? Dan apa itu yang dimaksud dengan pentahelix?
Mungkin pembaca blog fennibungsu.com juga berkelebat pertanyaan seperti di atas, tatkala melihat e-flyer di media sosial Instagram
@nlrindonesia, yang bertajuk Kolaborasi Pentahelix untuk atasi kusta. Hal itu
pula yang membuat saya tertarik untuk ikut menyimak acaranya, pada hari Selalu
lalu.
Kusta dan Hari Kesehatan Sedunia
Masih dalam rangka Hari Kesehatan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 7 April, membuat kita jadi teringat, apakah tentang kesehatan ini hanya terkait fisiknya saja? Bagaimana dengan kesehatan lainnya?
Ibu Dr. dr.
Flora Ramona Sigit Prakoeswa, Sp.KK, M.Kes, Dipl-STD HIV FINSDV, dari Perhimpunan
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyampaikan bahwa kesehatan
itu tidak hanya fisik yang kasat mata saja, tetapi juga kesehatan mental, dan
kesehatan sosial.
“Contohnya adalah saat seseorang terkena penyakit kusta, kita yang melihat sudah dapat mengetahui seperti apa gejala kusta, serta-merta langsung ter-stigma dan dipandang negatif. Padahal kusta infeksi yang paling tidak menular, karena penularannya butuh waktu lama, kontak erat dengan yang belum diobati sekitar kurang lebih 5-10 tahun,” terang Ibu dr. Flora Ramona.
Sejalan dengan hal tersebut, Bapak R. Wisnu Saputra perwakilan dari Jurnalis/Ketua Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung mengutarakan bahwa memaknai hari kesehatan sedunia ini dengan mengangkat isu kesehatan tentang penyandang disabilitas karena kusta, bukan hanya sebagai permasalahan kesehatan saja, tapi juga sebagai isu kemanusiaan.
Dari situlah, tidak hanya kesehatan mental si pasien yang terganggu, kesehatan sosialnya pun turut bermasalah juga. Misalnya tadinya si penderita adalah seorang pegawai, maka memungkinkan ia tidak lagi bekerja sehingga pendapatannya turun dan kondisi fisiknya ikut menurun.
“Dalam peringatan Hari Kesehatan Sedunia, hendaknya memerhatikan aspek-aspek kesehatan seperti: fisik, mental, sosial, dan spiritual.” Tambah dr. Flora Ramona.
Seperti Apa Kolaborasi Pentahelix Dapat Menangani Kusta?
Pentahelix merupakan kerjasama dengan banyak pihak yang konsep dalam menangani kusta ini terdiri dari 5 unsur yaitu Pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat lintas generasi -pemuka agama- dan lingkungan sekitar (dari kelurahan hingga tingkat RT), tenaga kesehatan, pelaku usaha, dan media massa. Untuk skup terkecil misalnya masyarakat awam, hal-hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan:
- Menggali informasi tentang kusta bisa dilakukan dengan dokter atau tenaga kesehatan.
- Melakukan pencarian melalui internet yang tentunya di media yang terpercaya (sudah terverifikasi dewan pers) agar dapat informasi akurat, lengkap dengan sumber data.
- Dapat juga dengan mencontohkan untuk tidak mendiskriminasi dan tidak menstigma negatif kepada penderita kusta, misalnya ketika pasien kusta ingin beribadah, maka berikan ruang bebas kepadanya untuk beribadah.
[Baca Juga: Momen Hari Gizi Nasional, Yuk Kita Bekerjasama Cegah Stunting]
Lalu, media
massa dapat menginformasikan pengenalan dan penanganan kusta yang tepat dan
benar dengan artikel tulisan, memanfaatkan media sosial misalnya IG Live,
Podcast, webinar youtube seperti yang dilakukan oleh Radio KBR.
“Tugas dasar seorang jurnalis yang salah satunya adalah sebagai perantara pesan dan mengedukasi masyarakat dengan visual (video) maupun tulisan yang tidak gegabah/sembarangan tetapi menggunakan rasa.” Terang Bapak R. Wisnu Saputra.
Tujuan mengampanyekan tentang penyakit kusta ini agar penderita kusta tidak terdiskriminasi, sehingga meminimalisir stigma negatif. Selain itu penderita yang tampak gejala kusta dapat cepat melakukan pengobatan karena masih dapat disembuhkan.
“Penyakit kusta bisa disembuhkan dengan kriteria untuk yang respon imunnya masih baik/basiler (6-9 bulan), dan 2 – 3 tahun untuk multibasiler, asalkan penderitanya rutin melakukan pengobatan.” Jelas Ibu dr. Flora Ramona.
Baca Juga: Kapan Hari Kusta Sedunia?
Punya mindset untuk sembuh dengan rutin minum obat, serta dukungan dari banyak pihak, tentunya akan menambah semangat bagi penderita untuk lekas pulih, dan meminimalisir terjadinya ketidakmampuan dari anggota tubuh.
“Seseorang bisa menderita kusta itu tergantung dari 3 hal, yaitu karakteristik kuman, aspek daya tahan tubuh dari yang sakit, dan faktor lingkungan. Oleh karenanya dianjurkan untuk makanan bergizi seimbang agar imunitas tubuhnya bagus, serta menjaga kebersihan lingkungan terjaga (sanitasi, fentilasi udara, dan personal hygine).” Sambung Ibu dr. Flora Ramona.
Pemahaman yang tepat menyikapi tentang kusta dengan mengenali apa itu kusta, bagaimana gejala dan penanganannya, tentunya harapan baik agar para pasien bisa lekas pulih dan kembali lagi produktif dan berkarya. Terlebih lagi konsep kolaborasi pentahelix untuk atasi kusta, menjadikan semua turut berperan dan bergandengan tangan, yakin Indonesia Bisa Bebas Kusta!
36 komentar
Aku juga pendukung pentahelix, mau dukung di sektor jurnalisnya.
Padahal penderita jangan dijauhi, karena memang akan merusak mentalnya juga dan kehdupan sosialnya. Perlu sekali selalu melakukan penyuluhan kepada masyarat seputar penyakit kusta ini.
Smeoga kolaborasi ini berjalan lancar dan sukses yaa
Agar tak ada lagi stigma terhadap kusta
Saya mendapat satu kutipan menarik dari tulisan ini bahwa yang perlu kita perhatikan tidak hanya penyakit secara fisik. Penting sekali memperhatikan aspek psikis penderita.
Misalnya dalam isu perempuan dalam rumah tangga. Banyak pihak yang dominan seperti pemuka agama, suami, orang tua, menganggap kebahagiaan perempuan dari ukuran kenyangnya perut (walau tentu saja itu penting). Namun, aspek yang paling penting juga adalah masalah kebahagiaan batin. Di zaman moedern malah postmodern sekarang ini, definisi bahagia bagi perempuan adalah memperoleh kebebasan berperan dan bisa sejahtera tanpa ada embel-embel meminta atau "dikasih" oleh kaum laki-laki. (maaf kalau melenceng, hehe)
Alhamdulillah, kini ada Pentahelix. Semoga dengan kebersamaan visi dan misi, isu mengenai penyakit kusta bisa teratasi dengan baik.
Konsep Pentahelix inshaaAlloh bisa jadi solusi penyintas kusta terus berkarya di masyarakat.