Senangnya mengetahui, bahwa setidaknya ada 6 tarian tradisional NTB yang masih lestari hingga kini. Pasalnya, kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki kekayaan seni yang luar biasa banyaknya, terutama seni tari. Di tiap daerah, setidaknya terdapat minimal satu tarian tradisional yang melambangkan kekhasan dari daerah tersebut. Dari beragam daerah tersebut, kali ini kita akan membahas tarian dari Nusa Tenggara Barat.
Provinsi yang termasuk Wilayah Indonesia Tengah (WITA) ini, memiliki cukup banyak tarian tradisional yang dilestarikan hingga saat ini. Biasanya tarian tersebut ditampilkan pada acara adat atau untuk menyambut tamu dan wisatawan yang datang ke provinsi yang beribukota Mataram ini. Apa saja tarian tradisional NTB yang masih lestari hingga kini? Yuk kita bahas sebagai berikut.
Tari Nguri
Tarian ini adalah tari persembahan yang berasal dari Sumbawa Barat. Dahulu, tari nguri digunakan sebagai dalam upacara penghormatan dan penyambutan raja-raja. Kini tarian ini digunakan untuk menyambut dan menghormati tamu agung. Tari nguri sendiri dibawakan oleh empat orang wanita. Penari tersebut memakai baju panjang (among pene),rok panjang (tope), dan hiasan kepala (kasigar) atau kain penutup kepala (cipo cila).
Tari Oncer
Tari Mandalika yang berasal dari suku Sasak ini berasal dari kata ‘ngoncer’ yang berarti berenang. Biasanya tari oncer dimainkan oleh 3 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang penari kenceng, 1 orang pembawa petuk (penari petuk), dan 2 orang yang membawa gendang (penari gendang). Tari yang dapat dilakukan oleh laki-laki dan perempuan ini sering digunakan sebagai tari sambutan untuk wisatawan.
Tari Rudat
Suku Sasak juga memiliki tari rudat yang mirip seperti pertunjukan pencak silat. Di dalam tarian tradisional NTB yang masih lestari hingga kini ini, terdapat gerakan menendang, memukul, dan menangkis. Biasanya tari rudat dipertunjukkan untuk menyambut tamu atau acara pemerintahan. Tari rudat juga ditampilkan pada acara besar Islam seperti Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, Idul Fitri, hingga khataman Al-Quran.
Tari Peresean
Wilayah Mandalika juga memiliki tari peresean yang dilakukan oleh masyarakat suku Sasak. Peresean bermakna pertarungan antara dua pria yang memiliki senjata tongkat rotan dan perisai kulit kerbau (ende). Petarung dalam tari ini disebut dengan pepadu, sedangkan wasit disebut dengan pakembar. Selama pertarungan, bunyi gamelan Sasak akan mengiringi dalam tempo yang cukup cepat dengan tembang khusus yang beraura magis.
Tari Lenggo
Daerah Bima di Sumbawa Timur juga memiliki tarian tradisional yang bernama tari lenggo. Tari ini adalah tarian peninggalan kerajaan Bima yang dahulu berkuasa di Nusa Tenggara Barat. Terdiri dari empat orang laki-laki dan empat orang perempuan dengan menggunakan baju bodo. Biasanya tari tarian tradisional NTB yang masih lestari hingga kini ini, ditampilkan di lingkungan Kerajaan Bima atau di kantor pemerintahan untuk menyambut tamu penting.
Tari Buja Kadanda
Bima juga memiliki tarian tradisional lain yang bernama tari buja kadanda atau tari mpa’a manca. Tari ini mirip dengan tari peresean, karena terdiri dari dua pria yang seolah sedang berperang membawa tombak dan perisai. Tarian ini memiliki arti untuk mengenang para prajurit yang telah berjuang dalam mempertahankan daerah. Selain itu, tarian ini juga bermakna memberitahukan kepada anak muda zaman sekarang bahwa dahulu masyarakat Bima hebat dan Berjaya, maka diharapkan generasi penerusnya harus lebih baik lagi.
Semoga informasi 6 tarian tradisional NTB yang masih lestari hingga kini ini, dapat menambah wawasan untuk kita sehingga makin kenal dan paham dengan kebudayaan Nasional. Dengan begitu akan terus ada hingga ke generasi selanjutnya. Yuk semangat melestarikan budaya asli Indonesia.
46 komentar
Beberapa masyarakat Sasak di berbagai daerah kadang juga mempertontonkan tarian ini. Seru banget ya kak melihat keberagaman budaya Nusantara.
Kalo bukan kita yang mau melestarikannya, siapa lagi? Ayo temen2 jg semangat buat belajar tari krn tari jg bisa menenangkan hati.
Bukan cuma di NTB, semoga tarian2 tradisonal di Indonesia semuanya selalu dilestarikan ya beb
Sejak Mandalika nge-hits dengan sirkuitnya, sekarang makin banyak yang eksplorasi keindahan budaya dan alam di NTB.
Makasih info dan insight-nya, Mbak.
Bagaimana bisa di setiap daerah memiliki banyak keanekaragaman sehingga sangat menarik untuk dipertujukkan kepada dunia.. Apalagi kini ada sirkuit Mandalika yang sangat terkenal.
tercipta untuk pesta ya? karena setiap tarian terdiri dari banyak penari
Alhamdulillah masih ada tarian yang tetap dilestarikan sampai sekarang. Bisa untuk ajang tampil di acara-acara, seperti sekarang di Mandalika
Katanya memang benar tradisi ini masih terus ada dan unik diceritakan