Pastinya kita telah mendengar kasus covid-19 yang sedang turun di Indonesia. Senang? Tentunya ada kelegaan dan harapan pandemi yang semenjak ditetapkan oleh WHO pada bulan Maret 2020 lalu, dapat lekas berakhir.
Hal itu karena nyaris dua tahun berkutat melawan virus yang telah mengubah keseharian kita. Dari yang tadinya segala kegiatan dengan tatap muka, menjadi semuanya dilakukan dari rumah.
Mau tidak mau, kita pun dituntut untuk cepat beradaptasi menjaga kesehatan diri. Terlebih lagi saat puncak gelombang pertama Covid-19 yang terjadi akhir 2020 hingga awal tahun 2021. Kemudian lonjakan kasus pun datang lagi (gelombang kedua) di pertengahan tahun 2021.
Perlahan tapi pasti kita mampu melaluinya hingga saat ini. Kebijakan pemerintah telah diterapkan untuk meminimalisir penularan seperti:
- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), lalu berlanjut menjadi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
- Protokol kesehatan 6M: Mencuci tangan dengan sabun, Menggunakan masker, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, Mengurangi mobilitas, Menghindari makan bersama.
- Program vaksinasi Covid-19.
Kasus Covid-19 Turun, Kita Belum Aman!
Namun saat informasi diumumkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia telah turun, mungkinkah sudah aman untuk melepas masker dan berjalan-jalan di luar rumah?
Disampaikan oleh dr. Koesmedi Priharto, selaku Kasubbid Tracing Satgas Covid-19 dalam acara Ruang Publik KBR pada hari Rabu lalu, meski kasus positif covid-19 sudah rendah, jangan menjadikan kita lalai terhadap kondisi yang ada.
Hal serupa diungkapkan dr. Dicky Budiman, selaku Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia bahwa, turunnya kasus Covid-19 di Indonesia bukan untuk dirayakan.
“Kita belum aman. Walaupun ada daerah-daerah yang aman. Namun bicara Indonesia itu luas, bukan satu tempat saja,” terangnya.
Apa Faktor Turunnya Kasus Covid-19 di Indonesia?
Pada acara Ruang Publik KBR yang diselenggarakan oleh PMI (Palang Merah Indonesia), IFRC (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies), dan KBR melalui Channel YouTube Berita KBR, bahwa turunnya kasus Covid-19 di Indonesia dapat dilihat dari berbagai faktor. Berikut yang telah saya rangkum:
- Kekebalan tubuh menjadi lebih kuat berkat masyarakat yang turut ikut program vaksinasi Covid-19.
- Protokol kesehatan yang sudah mulai sadar diterapkan masyarakat.
- Doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, agar kita mampu melawan pandemi ini.
Jadi kita perlu mempertimbangkan bila ingin jalan keluar rumah. Apalagi memungkinkan terjadinya kerumunan dengan banyak orang, caranya bisa dengan coba menjawab pertanyaan berikut:
- Apakah memang betul dalam keadaan sehat dan daya tahan tubuh kita kuat?
- Lalu semisal berkumpul dengan orang banyak, apakah mereka menerapkan protokoler kesehatan?
- Bila perlengkapan pribadi seperti hand sanitizer, membawa masker cadangan sudah dipersiapkan, tanyakan lagi apa sih memangnya kepentingan kita untuk pergi ke sana?
Mengapa Sudah Vaksin, Masih Kena Covid-19?
Pandemi yang sedang kita hadapi ini, tidak bisa dianggap remeh. Sudah ikut vaksinasi, peluang untuk kena virus Covid-19 masih ada. Menurut dr. Koesmedi Priharto, ada beberapa kemungkinannya yaitu:
- Apakah vaksinnya masih bagus?
- Bagaimana cara penyuntikannya sudah sesuai atau tidak?
- Apakah orangnya sedang dalam keadaan sehat atau malah sebaliknya?
Oleh karenanya kita tidak bisa karena merasa sudah divaksin, lalu tidak perlu menerapkan protokol kesehatan. Virusnya tetap saja masih bisa masuk. Sebagaimana dianalogikan oleh dr. Koesmedi adalah: “daya tahan tubuhnya hanya 8, virus yang masuk 10. Ya tetap kalah.”
"Orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi, dan yang terinfeksi masih bisa menularkan tapi tidak separah yang belum divaksin," jelas dr. Dicky Budiman.
Dari situlah kita harus berupaya untuk tidak menjadi negara endemik. Kita harus memilih menjadi negara yang mampu mengendalikan kasus Covid-19.
Pilihan menjadi endemik masih tetap berbahaya, yaitu tetap ada terjadi kematian, karena flunya 10x berbahaya dari flu biasa. Belum lagi ada long covid-19 yang meski sebagian besar pulih, tapi masih ada potensi kerusakan organ.
Yuk, Tetap Semangat Hadapi Pandemi Ini
Pandemi memang harus kita hadapi dengan berani. Berani menegur bila ada yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Berani untuk tidak keluar rumah bila memang bukan hal yang penting. Serta berani katakan pada diri bahwa, “Pandemi menjadi mudah dilalui karena ada Allah Swt yang menolong”.
Turunnya kasus covid-19 untuk saat ini, harus terus diupayakan lagi penurunannya, agar tidak ada lagi muncul kasus baru maupun hadirnya varian lain dari covid-19. Yuk, tetap semangat dengan 6M dan yang belum ikut vaksin untuk segera vaksinasi.
18 komentar
Eh baca tulisan Mbak Fenni ini jadi mengingatkan saya kembali, bahwa prokes masih harus tetap ditegakkan, kita belum sepenuhnya aman, ya Mbak
Yg penting kita jangan sampai lengah, tetap patuhi prokes
Bukan berarti lengah, disiplin prokes tetap harus dilakukan karena virus masih ada disekitar
Jadinya, sebenarnya vaksin bukan berarti bebas nggak pake masker dan malah berkerumun :)
takut malah jadi cluster baru.
smoga dipertimbangkan lagi
jadi, walau udah gatal pingin jalan ke Jogja
ya harus tahan diri karena di sana ada bulik/tante yang sudah sepuh
nggak usah parno sih klo aku
selama tetap mematuhi protokol kesehatan
semoga segera tamat si covid
tapi teteuppp prokes jangan kasih kendor
semoga semuanya sehaaatt