Kamu menulis di blog? Seberapa asiknya sih menjadi blogger? Mungkin bakal jadi pertanyaan klasik yang sering kamu dengar. Apalagi untuk yang belum benar-benar kenal media menulis yang bernama Blogspot maupun Wordpress.
Seiring perkembangannya, platform menulis blog makin beragam dengan ragam domain baik yang gratisan, berbayar / TLD (Top Level Domain), dan UGC (User Generated Content) beberapa diantaranya seperti Kompasiana, Medium, dan Kumparan. Sehingga banyak orang yang tertarik untuk menulis. Hal apapun ditulis, baik itu tentang rutinitas harian, curcolan, harapan, dan pekerjaan.
Jadi, yang Dimaksud Blogger Itu Apa Sih?
Kalau membicarakan orangnya, maka Blogger adalah orang yang memiliki blog. Artinya menjadikan blog sebagai media untuk menulis, menyimpan kisah, album kenangan, dan sebagainya.
Pertama kali memiliki blog, saya menjadikannya sebagai album kenangan, karena menulis di media sosial, kadang suka bingung harus menyingkatnya, haha. Kalaupun mau dibuat panjang caption-nya, yang ada harus dibuat berseri, heu..heu.. Alhasil, balik lagi deh kepada kenyamanan diri sih yak.
Isi Tulisan di Blog Itu, Apakah....?
Apakah seorang blogger sudah pasti tulisannya adalah curcolan?
Hmmm, ada pernah saya bertemu dengan blog isinya curcolan, tentang perjalanan dia dengan makanan, trik menggunakan hijab, dan keadaan lokasi tempatnya tinggal. Pernah juga isinya tentang edukasi pendidikan, baik itu tentang silabus maupun materi pengajaran di sekolah.
Selain itu juga pernah isinya tentang cerita fiksi, jadi ya seperti baca buku antologi dan/atau cerita bersambung. Bahkan tentang teknik blogging, resensi buku, ulasan film teranyar, dan review produk kecantikan (bagian ini jadi referensi saya sih sebelum beli bedak, hahaha).
Dari situ, isi tulisan blog bisa dikategorikan ada yang organik (tidak berbayar), dan tulisan berbayar (post paid). Tidak masalah sih, untuk mengisi tulisan jenisnya apa. Sebab apapun dapat dijadikan ide untuk menulis, karena yang terpenting blognya konsisten diisi, dan bukan plagiat. Itu menurut saya.
Bila Ingin Fokus Jadi Blogger, Harus Apa Dong?
Tatkala ingin memfokuskan diri sebagai seorang blogger, ada beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan. Meski kalau melihat keadaan saat ini, blogger menjadi pekerjaan yang diminati banyak orang. Nah, tinggal bagaimana konsistennya untuk menjadikan blog sebagai perangkat kerja, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Alasan Kamu Menulis Blog Itu, Apa?
Ini menjadi yang utama harus terpatri dalam diri. Blognya ingin dijadikan sebagai apa? Kalau pekerjaan maka kudu profesional dengan semua ketebelece nya, misal memikirkan DA, PA, DR, Page View, Backlink, Brokenlink de.. el... el... (apalagi dah pokoknya dipikirkan).
Selain itu, penting untuk jadwal posting teratur. Jangan pas ada pangsit, eh wangsit, saja diisi blognya hahah. Nanti kalau job nya cuma 3 bulan sekali, kan kasihan blognya hanya diisi per 3 bulan sekali.
Ya minimal dalam sebulan, seakan memaksa, dan terus memaksa, ada pelangi di bola matamu. (Nggak perlu nyanyi yak, saya lagi lupa.. lupa... lupa... lupa lagi kuncinya, wkwkwk) 🎶
Nah kalau sudah punya alasan mulai ngeblog apa, bisa memacu diri minimalnya dalam sebulan punya tulisan berapa. Dengan begitu tidak ada halangan yang akan diterima, saat benar-benar fokus menjalaninya.
2. Paham Arti Nama Blog Kamu
Yang kedua setidaknya kamu paham akan filosofi arti nama blog yang dibangun. Terlihat gak penting, tetapi ini bisa membangun kepercayaan diri untuk konsisten menulis. Kan gak asik ketika kejadiannya seperti ini,
Q: Oh nama blog kamu, SemangatCiee.com Terus itu maksudnya semangat dalam bidang apa?
A: Ya semangat aja... semangat suka-suka ala saya. Yang penting semangat gitu.
Q: ???
Bandingkan dengan ini:
Q: Wah nama blog kamu, SemangatCiee.com ya. Itu maksudnya semangat dalam bidang apa sih?
A: Dalam segala bidang yang saya tulis, sehingga siapapun yang mampir dan membaca ke blog SemangatCiee.com, akan tertular semangatnya. Dengan begitu, saya selaku pemilik blog juga tetap semangat untuk konsisten menulis.
Q: 🤩🤩
Harapan untuk Blog Perlu Ada Loh...
Kemudian kamu perlu sampaikan apa harapan terbesar untuk blog yang dikelola. Ini sebagai pemacu agar istiqomah di jalan yang telah dipilih (bijak ya si fenni bungsu, hehe).
Disampaikannya secara tertulis atau bagaimana?
Sampaikanlah melalui sesuatu yang tidak akan dilupakan. Entah itu pada reminder ponsel, stick notes yang di tempel di balik pintu kamar biar selalu di baca, dan sebagainya.
Tujuannya sih agar terus diingat, bahwa Gue itu punya harapan pada masa depan blog yang gue bangun, maka.... (isilah titik tersebut sesuai apa yang kamu impikan).
[Baca Juga: 5 Kanal Blog yang Asik untuk Dibaca dan Saya Suka]
Menulis di blog memang akan mendatangkan kenikmatan tersendiri, yang bisa dirasakan oleh yang melakukannya. Disitulah nantinya akan paham seberapa asyiknya menulis di blog. Kalau sudah asik, maka nggak ada alasan lagi buat malas menulis dan membaca, karena kan di blog tinggal menulis kan? Kok keblinger hehe.
Baiklah sampai jumpa pada edisi curcol penyemangat jiwa dan raga ini (wkwkwk, pede banget). Semoga kamu sebagai pembaca tak hanya terhibur, tapi juga sekaligus ingat, bahwa Ciee .. ternyata blogger juga ya, hehe. Makasih sudah mampir dan komentar.
34 komentar
Dan setuju juga, kita harus punya harapan (dan target) untuk blog supaya bisa istiqamah menulis di blog.
Begitu pula menulis di blog, bisa memberikan banyak manfaat yang tidak disadari saat ini, namun akan dirasakan di masa depan. Salah satunya adalah penguasaan diksi yang memikat, mengolah kata lebih mudah dari biasanya, dan lebih mudah untuk menceritakan segalanya lewat tulisan.
Saya menulis di blog pun awalnya karena Tugas kuliah, eh malah keasyikkan. Ini sudah 9 tahun lebih saya ngeblog, alhamdulilah banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan,dan ilmu serta teman baru.
Pokoknya semangat terus yuk Mba Fenni
Tapi tulisan ini kurang cocok untuk blogger yang mengelola blog semata-mata sebagai ternak backlink. Blogger jenis ini jelas tidak memikirkan nama, karena umumnya domainnya saja sudah tidak karu-karuan, misalnya oranggeje1.com, oranggeje2.com, oranggeje3.com, dan semacamnya.
mungkin karena terbiasa ya?
tapi bukan sebutan yang penting, melainkan manfaat aktivitas blogging yang sama sama kita rasakan
Kedua kalau menjadikan blog sebagai pekerjaan/profesional ya memang tetek bengeknya atau ukuran kuantitasnya seperti DA-PA, memang harus dipikirkan.
Tapi saya sendiri, masih menjadikan blog untuk menulis biasa saja. Tapi sebisa mungkin sudah posting dengan teratur.
Bagiku menulis diblog itu juga sebagai bentuk kenangan yang tertulis. Karena aku suka menulis perjalanan ku di blog.
Bagiku menulis diblog itu juga sebagai bentuk kenangan yang tertulis. Karena aku suka menulis perjalanan ku di blog.
aku juga masih semangat ngeblog, walaupun tata bahasa yang kupakai ga keruan...kadang poatingannya pun ampun ampunan berantakan...tapi gimana dong..udah kadung suka bercuap cuap di blog ndiri dan akhirnya bertemu temen temen dan jadi bisa silaturahim ke blog mereka lalu aku bisa tau banyak hal yang mengasyikkan...masalah tema blog aku ada beberapa bikin yang berniche khusus tapi jadinya ga sesemangat update di blog utamaku yang campur campur itu wkwkkw...suka ngiri kalau punya beberapa blog...blog satunya kuupdate ntar blog lainnya yang tema khusus sebenernya juga pengen kuupdate walaupun kadang tema di blog khusus malah taktulis di blog campur campur...wkkwkw #heleeeep...jadi blog khusus aku masih prioritas nomor ke sekian dibanding blog utamaku hihi