Cerita Fiksi tentang Malas
Seiring berjalannya waktu yang telah dilalui selama triwulan, rasa jenuh mulai hinggap pada dirinya. Ia merasa tak bersemangat untuk mempelajari disiplin ilmu yang telah dipilihnya. Setibanya di rumah, ia memilih masuk ke dalam kamar dan duduk terdiam memandangi buku pelajarannya.
Hampir 60 menit berlalu, mahasiswa yang masih mengenakan jaket almamater putih biru tampak lelah usai menghapal pelajaran. Berkali-kali pemuda berkulit sawo matang ini, membaca buku kemudian meletakkannya. Ia lepas jaket almamaternya. Kemudian menutup buku pelajarannya dan membaringkan tubuhnya di kasur.
"Padahal besok ujian tengah semester tapi aku amat malas belajar." Gumam Maksim.
Keadaan kamarnya seketika menghangat. Padahal suhu kamar sangat sejuk dengan adanya pendingin ruangan. Sekonyong-konyong bulu kuduknya berdiri. Namun, Maksim tidak memedulikannya.
"Nah, hal seperti ini amat baik untukmu," goda Setan.
"Baik apanya?" Maksim yang mendengar bisikan tersebut tampak suntuk.
"Kamu beristirahat lebih banyak saja. Untuk apa belajar? Toh tidak akan mempengaruhi nilai kamu."
Maksim tampak berpikir.
"Selama ini, apakah kamu mengerti apa yang telah diajarkan oleh dosen?" tanya Setan.
Maksim menggeleng.
"Apa kamu yakin bisa mendapatkan IP (Indeks Prestasi) minimal 3,5 dan masuk dalam 10 besar fakultas?"
Lagi-lagi Maksim menggeleng.
"Meski kamu tidak yakin dengan meraih IP seperti itu, yang penting kan lulus. Jadi untuk apa belajar."
"Iya juga sih." Kata Maksim.
"Sudah, lebih baik kamu tidur. Biarkan rasa malas itu tetap ada, tak akan mengubah apapun."
"Ngomong-ngomong, di dunia sana apakah Setan juga ada yang menjadi mahasiswa?"
"Tidak ada. Karena kami tidak mementingkan gelar dan belajar."
Maksim tertawa kencang.
"Kenapa kamu tertawa?" tanya Setan.
"Buat apa aku mendengarkan kata-kata yang tidak mementingkan gelar dan belajar. Di dunia manusia hal itu sangat dipentingkan dalam kehidupan sosialnya. Tak memiliki gelar maka tak dianggap. Tak belajar maka tak pandai."
"Justru itulah tujuan kami agar menjuruskan manusia dalam kebodohan sehingga mau berbuat maksiat."
Maksim tersenyum. Ia angkat tubuhnya untuk duduk lalu membuka kembali buku pelajarannya. "Ah sudahlah, tak lagi mau aku malas belajar. Aku akan mengubah kelima huruf yang membentuk kata malas itu menjadi membalikkan hurufnya."
"Kata? Huruf?"
"Kau tak paham bukan? Membalikkan sesuatu yang negatif menjadi positif."
"Loh, kenapa jadi gitu, Maksim?"
"Kata Malas, merupakan kata yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu; tidak suka. Jadi dapat disimpulkan bahwa malas adalah enggan melakukan kegiatan,"
Setan melongo mendengar penjelasan bani Adam itu.
"Nah lawan dari kata malas adalah rajin. Rajin dapat berarti : suka bekerja (belajar dan sebagainya), getol, sungguh sungguh bekerja, selalu berusaha giat,"
Setan makin tak mengerti dengan penjelasan Maksim. Ia ingin mengajukan interupsi, tetapi Maksim terus menerangkan tentang kata Malas.
“Rasa enggan itu datang seakan akan ada yang memberatkan untuk beranjak ke tempat lain. Ingin berdiam diri, tanpa melakukan aktivitas apapun. Jadilah hasil yang didapat nihil, termasuk rasa semangat yang menjadi berkurang, bahkan nyaris habis,
"Ng.., anu.., anu..,"
"Udah.., dari pada mengurusi manusia untuk malas, lebih baik banyak menebar salam dan mau belajar. Masih banyak manusia yang enggan bermalas-malasan karena mereka tidak bodoh.
"Hanya untuk mereka yang berpikir, dan berakal,"
"Nah, tau kan jadi banyak-banyak memberi Salam, biar banyak dapat semangat juang."
"Nn.. Namun..,"
"Saya jelaskan juga nanti tambah pusing. Nggak sampe ilmunya, bye."
Setan cemberut melihat Maksim kembali semangat belajar.
39 komentar
BTW, kalo denger kata nama Maksim, kok saya jadi lapar ya???
Jadi lawan malas, dan terus kobarkan semangat dalam dada.
Hihi.. nice sharing mba
Membaca juga Aku kadang malas. Hikss.. sedih
Untuk melawan malas, ya kita harus rajin. Mulai tertib sehingga target apa yang ingin dilakukan bisa tepat waktu.
Gak kepikiran bisa ajarin setan definisi KBBI dari malas 🤭
Suka deh sama analogi yang dipakai
Dan yang paling penting endingnya keren, si setan kalah haha
rasa malas emang harus dilawan kalau terus diturutin kita akan jadi lemah dan tak ada guna. Semoga kita selalu bisa konsisten ya :)
Diterangin panjang lebar juga gak bakalan ngerti
Mending belajar aja 😀😀😀
kadang muncul rasa malas ya mbak
biasanya aq klo lagi malas ya cari moodbooster biar semangat
Dan Ia ada baiknya ketika rasa malas menyerang maka harus dilawan utk menjadi seorang yg lebih produktif
Kemalasan merupakan penyakit hati yang bisa melumpuhkan potensi seseorang dan membuat hari-hari kita menjadi tidak produktif. Apalagi di era modern ini, dengan berkembangnya teknologi digital, sulit menjalani gaya hidup aktif dan mengalahkan perasaan untuk menunda suatu aktivitas
Karenanya, yuk segera hijrah dari sifat bermalas-masalan :)
Duh tapi rasa malas ini emang selalu aja muncul sih ke semua orang. Makanya ada doa nya agar terhindar dr rasa malas.
Biar si setan nggak happy karena sudah berhasil menggoda kita
terimakasih cerita serunya kak