Tentang Kusta dan Upaya Pemberantasannya di Masa Pandemi Ini - Pandemi yang belum berakhir, memang menyita perhatian kita selama lebih dari satu tahun ini. Namun jangan lupa untuk mengingat bahwa di luar virus covid-19, masih terdapat penyakit lain yang perlu mendapatkan perhatian khusus, salah satunya adalah penyakit kusta.
Sebagaimana data dari laman AntaraNews di atas menerangkan bahwa Indonesia masih belum bebas dari kusta. Masih terdapat kasus kusta di 8 provinsi di Indonesia yaitu: Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Atas hal tersebut, perlunya kita lebih peduli pada penyakit yang juga disebut penyakit hansen ini.
Apa Itu Kusta, Penyebab, dan Gejala
Penyakit Hansen (Morbus Hansen) atau penyakit kusta bahkan disebut juga dengan penyakit lepra, merupakan penyakit jangka panjang yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae (M. Leprae) atau Mycobacterium lepromatosis. Pada tahun 1873, Gerhard Armauer Henrik Hansen menemukan Mycobacterium leprae di Norwegia sebagai bakteri penyebab kusta yang menjangkiti manusia. Jadi kusta bukanlah penyakit kutukan, seperti yang selama ini kita pernah dengar akan stigma negatif tersebut
Mycobacterium leprae ini adalah bakteri yang dapat berkembang di dalam tubuh sekitar 3 hingga 5 tahun. Kuman penyebab penyakit kusta ini berukuran 1-8mm yang untuk bertahan hidupnya membutuhkan oksigen. Penularan bakteri Mycobacterium leprae dapat terjadi melalui cairan dari hidung yang menyebar ke udara ketika penderita bersin atau batuk, dan dapat juga melalui kontak kulit yang lama dengan penderita. Faktor risiko lainnya juga dapat ditularkan melalui perantaraan simpanse dan armadillo.
- Kulit menjadi mati rasa, kaku, kering, dan tebal karena saraf yang telah rusak.
- Timbul bercak putih pada kulit tubuh.
- Pada sebagian area kulit tubuh berubah warna menjadi lebih terang atau gelap.
- Timbul luka tanpa rasa sakit.
- Pada alis dan bulu mata terjadi kerontokan.
- Kerusakan pada indera penglihatan yang dapat berujung kebutaan.
Cara Mencegah Penyakit Kusta
Dapat dikatakan, bila imun tubuh sedang melemah, maka apapun penyakitnya bisa datang menyerang. Hal tersebut juga berlaku terhadap penyakit kusta karena juga terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Dari situlah gerakan gaya hidup sehat harus terus dilakukan melalui kebiasaan baik cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, menjaga pola makan, rutin melakukan aktivitas fisik sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga.
Komplikasi dan Pengobatan Penyakit Kusta
Oleh karena itu sosialisasi dan edukasi penyakit kusta harus cepat dilakukan. Sebab komplikasi yang terjadi akibat penyakit kusta menyerang tidak hanya jaringan kulit, tetapi saraf tepi bahkan sampai ke saluran pernapasan. Maka bila tidak ditangani secara cepat mengakibatkan luka di bagian kulit yang sangat dalam (ulkus), ketidakmampuan permanen yang dapat terjadi pada area wajah (hidung berbentuk pelana), gangguan penglihatan sampai terjadinya kebutaan, dan jari-jari tangan akan membengkok hingga kehilangan jari.
Dengan diagnosis yang dilakukan sejak dini, dan pengobatan secara tuntas sesuai instruksi dokter, penyakit kusta masih dapat disembuhkan secara total. Dengan begitu dapat mencegah terjadinya ketidakmampuan (disabilitas), serta meminimalisir meluasnya penularan karena bakteri Mycobacterium leprae ini.
Penyakit Kusta di Masa Pandemi Ini
Di masa pandemi ini, mungkin kita disibukkan bagaimana cara agar terhindar dari virus covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan dan gaya hidup sehat. Siapa sangka hal tersebut juga dapat mencegah penyakit kusta agar tidak makin meluas.
Bone, sebagai salah satu wilayah yang memiliki kasus penyakit kusta, terus memberikan edukasi dan sosialisasi di masa pandemi ini, agar tidak terjadi penularan yang meluas.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Komaruddin selaku Wakil Supervisor Kusta Kabupaten Bone di acara "Ruang Publik KBR, Geliat Pemberantasan Kusta dan Pembangunan Inklusif Disabilitas di Tengah Pandemi", bahwa kasus kusta di Bone masa pandemi ini, memang mengalami penurunan dari yang sebelum pandemi sempat terhenti dengan prevelensi di angka 2,5/10.000 penduduk, sedangkan di masa pandemi (2020) prevelensi di angka 1,7/10.000 penduduk.
Pembatasan mobilitas di masa pandemi, berpengaruh pada penurunan kasus kusta di Bone, karena aktivitas petugas kesehatan terbatas. Ini yang menjadi tantangan dalam sosialisasi dan edukasi kusta di masa pandemi.
Walau begitu kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Selatan ini terus melakukan program-program eliminasi kusta, seperti:
- Pemberian obat pencegahan pada kontak penderita kusta (hemoprofilaksis).
- Pemeriksaan baik kepada yang masih berobat maupun yang sudah sembuh.
- Kampanye eliminasi kusta ke desa-desa.
- Intensified Case Finding (ICF) Kusta dilakukan dengan cara menerjunkan kader-kader dan petugas kesehatan, guna melakukan pedataan pada masyarakat yang mengalami bercak/kelainan di kulit, lalu kemudian disampaikan ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dan terus menerapkan protokol kesehatan.
[Baca Juga: Yuk Saling Dukung dengan Empat Cara Ini, agar Indonesia Bebas Kusta]
Sikap Kita terhadap Penderita Kusta
Pada kesempatan yang sama, Bapak DR. Rohman Budijanto, M.H, selaku Direktur Eksekutif The Jawa Pos Institute of Pro Otonom - JPIP Lembaga Nirlaba Jawa Pos yang bergerak di bidang otonomi daerah, menyampaikan bahwa tidak membeda-bedakan antara karyawan non difabel maupun difabel, karena yang terpenting adalah kompetensinya.
Belajar dari Jawa Pos dan usaha eliminasi kusta yang dilakukan Kabupaten Bone di atas, menginspirasi kita bahwa untuk menjauhi stigma negatif tentang Kusta adalah dengan memberikan dukungan.
[Baca Juga: Masih Bisa Disembuhkan, Pahami, dan dukung Eliminasi HIV AIDS]
Ini bertujuan agar saat melihat ada gejala kusta untuk lekas melakukan pengobatan, sehingga peluang untuk sembuh lebih cepat. Dengan saling memberikan dukungan, sekaligus kita turut berperan untuk mengeliminasi kusta, serta membantu meningkatkan kualitas hidup bagi penyintas kusta.
Sumber materi:
- antaranews.com
- Talkshow Radio KBR tanggal 31 Mei 2021 di Channel Youtube KBR
- Wikipedia
- KlikDokter
54 komentar
makanya sangat perlu upaya bersama untuk mengatasi penyakit ini
semoga yang dikasih ujian kusta bs segera sembuh/.
Supaya masyarakat juga makin paham seputar penyakit ini
Aku baru tau lengkapnya nih tentang penyakit kusta ini. Semoga semakin banyak yang aware lagi nih tentang berbagai macam penyakit apapun itu.
Dan penderita juga gak boleh ditutup tutupi dari masyarakat, karena saat berpapasan ataupun kontak fisik dengan penderita dan gak tau bisa tertular. Karena kadang keluarga menutupi dengan alasan malu takut dikucilkan.
semoga edukasi seperti ini bisa menjadi sarana efektif, supaya masyarakat makin paham serba/i kusta.
jadi ngga ada stigma lagi
Saya pikir kusta udah lenyap lho dari Bumi Indonesia, ternyata masih ada
Karena itu penting banget campaign agar selalu jaga Kebersihan dan menggunakan imunitas tubuh ya?
tapi kesadaran masyarakat masih rendah tentang penyakit ini
makanya sangat penting untuk terus edukasi kusta, termasuk saat pandemi gini
btw keren ya kabupaten bone bisa menurunkan angka pravelansi kusta
Mbak, kusta ini nular nggak sih?
Soale ada orang di kampung sebelah, sampe dibikinin runah diatas pohon. Diasingkan pula. Kan kasihan