Pandemi masih belum tampak hilalnya ya kapan akan berakhir. Sudah lebih dari satu tahun, alias nyaris dua tahun kita bergelut dengan penjagaan daya tahan tubuh dari virus covid-19.
Namun, jangan kendor ya 5M-nya. Protokol kesehatan pada masih terus dilakukan, bukan? Yuk tetap semangat nih jaga kesehatannya.
Meski kalau melihat di media sosial, dan televisi, ternyata masih saja pemberitaan tentang berkerumun belum juga usai, seperti: kepadatan jelang lebaran di pusat perbelanjaan, pemudik yang pulang ke kampung halamannya, serta yang masih hangat saat ini adalah keramaian orang-orang drive thru di salah satu restoran cepat saji.
Jadi ada rasa deg-degan untuk bidang pendidikan, pembelajaran secara tatap muka di awal tahun ajaran nanti akan seperti apa, terutama untuk anak usia SD, dan TK.
Meski saya belum berumahtangga, masih ada rasa khawatir juga dengan tiga keponakan saya yang duduk di bangku sekolah dasar. Namanya anak kecil kan ya, seperti waktu kita dulu kecil aja, demen nimbrung dan berkerumun main bareng.
Wacana tatap muka juga berlaku di bimbel tempat saya mengajar. Untuk kembali produktif di sana, saya sendiri masih belum pede sebenarnya untuk tatap muka. Maka, sementara berkutat dengan dunia blogging dan konten.
[Baca Juga: Apa Itu Imunomodulator dan Imugard?]
Berharapnya, agar tidak tumbuh lagi kasus covid-19. Biarkan si virus itu menurun, melandai, terus hingga grafik menunjukkan ke angka nol. Yuk tetap saling jaga untuk kesehatan bersama, sehingga tidak terfokus untuk menjaga diri dari virus covid-19 saja. Sebab masih terdapat penyakit lain juga yang perlu mendapat perhatian, seperti kusta dan jantung.
Bila kusta adalah salah satu penyakit menular yang penularannya mirip covid-19 tetapi membutuhkan jangka waktu yang lama untuk terjangkiti. Sedangkan jantung merupakan penyakit tidak menular yang mengancam kehidupan.
[Baca Juga: Yuk Lengkapi Asupan Gizi untuk Jaga Imun Tubuh]
Tentang kusta dan upaya pemberantasannya di masa pandemi ini masih terus digalakkan. Dengan tujuan agar pemahaman akan penyakit yang disebabkan oleh bakteri M.leprae ini bisa sampai dengan benar dan tepat.
Serta bila tampak gejala yang muncul pada tubuh, sebisa mungkin orang terdekat untuk mendukung maupun penderita agar lekas ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semakin cepat diobati, maka kemungkinan untuk sembuh total bisa tercapai.
Nah begitupula halnya dengan penyakit jantung. Si silent killer ini perlu dikenali tanda serangan jantung yang datang tiba-tiba. Bukan itu saja, antara pria dan wanita gejalanya tidaklah sama. Terdapat ciri khas yang membedakannya.
[Baca Juga: Kenali Serangan Jantung dan 6 Perbedaan Gejalanya pada Pria dan Wanita]
Jika ditelaah dari pembahasan di atas, gaya hidup berperan dalam usaha kita menjaga tubuh agar tetap sehat. Selain penerapan 5M, lifestyle yang sehat seperti tidak merokok, tidur yang cukup (jangan begadang ya), bebaskan rasa cemas dengan tidak banyak pikiran, cukupi minum air putih, kurangi 2GL (Garam, Gula, dan Lemak), dan asupan makanan yang sehat (bisa tambah suplemen) bisa menjadi kunci agar penyakit tidak datang menyerang.
Tanpa terasa secuil cerita saya tentang kesehatan ini, jadi pengingat diri juga agar tetap menjaga diri. Sayangi diri dan keluarga gitu loh ya. Soalnya kalau bukan kita yang menjaga, ya mau siapa lagi. Kalau semua saling jaga, tentu jadi kolaborasi yang cantik kan agar pandemi ini cepat berakhir.
Walau di kendaraan umum pakai masker wajah, tetapi kan rindu juga jalan-jalan keluar tanpa perlu masker. Biar gak melulu menatap wajah yang ternyata ada maskne, atau sibuk kipas-kipas agar wajah tidak lembab karena ketutupan masker wajah seharian. Atau ada hal lainnya yang mungkin kamu rasakan dari bebas masker, hehe. Ya apapun itu, tetap SemangatCiee agar semua kembali normal seperti sediakala. Sampai jumpa pada curcol selanjutnya.
23 komentar
khususnya garam dan gula.
karena saya suka masakan asin dan belum bisa ngurangi kopi
harusnya kopi tanpa gula ya?
pergi pergi kemana aja tanpa rasa takut, dan sepertinya kebiasaan bermasker di dalam ruangan atau luar ruangan tetep akan menjadi kebiasaan ya
tetep pulang sore. tapi kan dia 1 kelas isi 10 orang, hehe
sekolah depan rumah juga tetep masuk. tapi cuma separuh kelas dan pulangnya siang, nggak sore
kalau sekolah gak masuk, perekonomian rakyat kecil nggak hidup mbak
Yok, kita jaga kesehatan bareng-bareng!
Hah! berbau curhat. hihihi
Yang jelas saya pengen pandemi segera berakhir!
Semoga kesadaran masyarakat tentang penyakit ini semakin terbuka sehingga ketika ada penderita bisa lekas dibantu untuk membimbing dalam pengobatan yang tepat
Sekarang kalau keluar rumah kelupaan pakai masker rasanya pasti Ada yang kurang