[Penting]: Tujuh Bahasa yang Ingin Dikuasai - Kisah di Blog Fenni Bungsu

Bekerja di manapun tempatnya, komunikasi menjadi hal utama agar keselarasan bisa terjalin, alias nyambung gitu loh kalau ngobrol. Apalagi untuk yang pekerjaannya seperti kita ini sebagai pekerja konten, penggunaan bahasa yang baik perlu dilakukan, sehingga konten yang kita sampaikan bisa mengena dan tepat sasaran. 

Bagi saya menguasai bahasa seperti menguasai medan pertempuran. (Et dah, udah seperti mau perang aja niih si Fenni bahasannya, hihi). Bila kita punya perbekalan senjata yang mumpuni, pertempuran dapat dihadapi tanpa kesulitan. Oleh karenanya, ada Tujuh Bahasa yang Ingin Dikuasai karena memiliki peluang besar, yaitu: 

Inggris (United Kingdom) 

Bahasa yang satu ini sudah otomatis biasanya menjadi salah satu bahasa yang wajib dipelajari. Saat di sekolah maupun di bangku kuliah, Bahasa Inggris menjadi salah satu pelajaran penting. Mungkin bisa dengan mudah kita mempelajarinya karena banyak tempat kursus yang menyelenggarakan, dan juga banyak musik dan film yang menggunakan bahasa Inggris.

 

Korea Selatan 

Bahasa dari Negeri Ginseng ini memang perlu untuk kita pelajari. Bukan hanya saat menonton drakor (terutama ada babang Lee Min-ho, hehe) jadi cepat pahamnya saja, sekaligus juga saat ini Korea Selatan menjadi salah satu Negara di Asia yang menarik wisatawan asing untuk berkunjung. Nah kalau suatu saat berkunjung ke sana kan tidak perlu keseringan buka google translate kan, hehe 

Jepang 

Belajar bahasa Jepang juga perlu untuk kita pelajari, terlebih lagi untuk kamu yang ingin berkunjung ke Negara yang terkenal dengan bunga sakura ini. Saya juga ingin mempelajarinya, walau pas lihat huruf kanjinya langsung berpikir, Sulit nih kayaknya, Padahal belum dicoba, hihi.

Spanyol 

Bahasa Spanyol menurut saya juga perlu untuk dipelajari. Apalagi penggunaan bahasa yang satu ini sangat luas terutama buat kamu yang ingin menjelajah Amerika Selatan. Kalau dulu waktu kecil ada telenovela bisa sekalian deh belajar bahasa pelan-pelan, hehe. Siapa tahu kan pas di pesawat bertemu sama Mark Marquez bisa sapa, "Hola, gusto en conocer a Marquez. Presentame, Fenni," (Ciee, hehe).

Mandarin

Waktu sedang kuliah, saya sempat belajar bahasa Mandarin level dasar. Lumayan susah juga, apalagi buat menuliskan hurufnya. Nah, inginnya mengulang lagi belajarnya.

Sempat saya coba untuk kembali menonton Journey To The West maksudnya biar ingat kembali gitu sama bahasa Mandarin. Eh banyak lupanya dong, hehe. Jadilah tetap menggunakan translate untuk menontonnya. 

[Baca Juga: Top 5 Serial TV Favorit Tahun 1990-2000an]

Arab

Ini jadi salah satu bahasa, yang menurut saya perlu untuk dipelajari. Walau memang susah karena waktu kuliah saja, saya mengikuti pelajarannya kurang sukses, hehe. Ada kata-kata yang disesuaikan apakah untuk laki-laki atau wanita, lalu juga dilihat apakah orang tersebut ada di tempat atau tidak, serta bagaimana dalam penggunaan kalimat waktu, dan sebagainya. Sebab bila tidak benar maka akan mengubah arti. 

Seperti contohnya, kata Muhrim kerap disalah artikan sebagai yang ada hubungan nasab/pernikahan, padahal seharusnya menggunakan kata Mahram. Muhrim berarti orang yang memakai pakaian ihram. Hayo siapa yang suka salah sebut nih 😅jadi ➡️ Kamu bukan muhrim saya, atau Kamu bukan mahram saya?

Indonesia

Lah kita kan orang Indonesia, mengapa harus belajar bahasa Indonesia, sudah lulus sekolah juga kan? 

Anggapan di atas memang benar, tetapi tidak sepenuhnya juga. Kita memang asli warga Negara Indonesia, akan tetapi apakah sudah sepenuhnya menggunakan kaidah bahasa dengan benar, baik dalam percakapan, pengucapan, maupun penulisannya? 

Ah, nggak perlulah sebegitunya. Lagipula kesannya kaku banget. Nah kalau pola pikirnya seperti itu, justru hal tersebutlah yang membuat jadi kaku. Kaku karena tidak dijadikan kebiasaan. Yuk, tidak hanya bahasa asing saja yang penting untuk kita kuasai, tetapi juga bahasa negeri kita sendiri.