Bila sudah membicarakan apa pencapaian tertinggi di hidup saya, sepertinya cukup berat untuk disampaikan, hihi. Pasalnya kata tertinggi mengandung makna yaitu paling tinggi. Sedangkan saya pribadi masih menjalani kehidupan. Istilahnya belum pantas untuk menyampaikan hal yang paling tinggi.
Takutnya kalau sudah membahas pencapaian tertinggi, saat ingin lebih tinggi lagi yang ada malah mentok atap rumah lah haha😂. Maka dari itu saya bahasanya buka yang tertinggi jadi yang lain saja. Ini masih ada kaitannya dengan keluarga dan riwayat hidup (ciee CV kale, hehe). Jadi hanya beberapa saja yang bisa saya ulas di sini, biar pada makin penasaran (Haddeh pede banget si fenni bungsu, wkwkwk).
Dari IPA ke Fakultas Syariah
Bisa lulus dari sidang skripsi dengan nilai A saja, bersyukurnya luar biasa. Soalnya jurusan kuliah yang saya ambil yaitu Ahwal Asy-syakhsiyyah berat untuk dipelajari oleh saya yang nota bene tidak ada basic jago bahasa Arab, apalagi conversation nya tidak mahir, dan bukan pula dari sekolah Islami.
Pilihan mengambil jurusan tersebut, memang bukan tanpa alasan. Sebab orangtua saya menginginkan saya belajar di fakultas Syariah (Hukum Islam), padahal sayanya waktu SMU dari jurusan IPA. Hahah, tidak nyambung ya. Jadi di SMU saya berhasil masuk IPA untuk mewujudkan keinginan Mama Rahimahullah, dan kuliah Fakultas Syariah memenuhi harapan Ayah.
[Baca Juga: Top 7 Fakta Tentang Fenni Bungsu]
Pada saat belajar di jurusan IPA, ada mata pelajaran yang membuat taburan merah di rapot wkwkwk yaitu Kimia. Kala itu saya malah lebih nyambung belajar matematika, meski matematika di jurusan IPA lebih sulit daripada di jurusan IPS. Sedangkan bila saat itu saya ambil IPS pun saya tidak paham dengan pelajaran Ekonomi, Sosiologi, dan Antropologi. Maka bersyukur telah mengambil jurusan IPA.
[Baca Juga: Enyahlah Salah Jurusan]
Naik kelas dengan berstatus mahasiswa, fakultas syariah menjadi konsentrasi saya waktu kuliah. Ada pelajaran yang asik ada juga yang susah. Pelajaran bahasa Arab cukup bisa saya ikuti (walau kalau ditanya lagi sekarang saya nggak banyak ingat, hihi). Meski begitu senang dengan pencapaian yang saya peroleh dimana waktu SMU bisa lulus UN dengan baik, dan saat kuliah bisa lulus menjadi mahasiswa terbaik.
[Baca Juga: Lima Alasan Mulai Ngeblog Harus Dilakukan]
Dari Back Office - Front Office - Back Office Lagi
Bisa berkesempatan menjadi pegawai bank entah itu statusnya pegawai kontrak maupun tetap, pasti menyenangkan karena memiliki pengalamannya. Alhamdulillah pernah menjadi back office di salah satu bank swasta di bilangan Kuningan. Kemudian merasakan menjadi Teller sebagai karyawan front office di kantor cabang pada bank yang khusus menangani pensiunan. Lalu hijrah ke salah satu bank syariah (saat itu belum gabung menjadi BSI ya) yang kantor pusatnya di bilangan Thamrin sebagai karyawan belakang layar lagi.
Dari secuil pencapaian saya di atas, kalau ditelaah lebih lanjut ternyata memang tidak ada saling terkaitnya hahah (geleng-geleng deh). Malah saat ini pekerjaan yang saya lakoni pun tidak ada hubungannya dengan hal di atas, yaitu sebagai pengajar di Bimbingan Belajar dan menjadi Konten Kreator. Namun begitu, saya senang dengan kehidupan penuh warna ini. Sebab menjadi pengalaman indah yang bisa saya ungkapkan di blog ini, dan mungkin saja pembaca Kisah di Blog Fenni Bungsu juga ada yang sama memiliki pengalaman penuh warna, bisa sharing di kolom komentar ya. Jadi pencapaian tertinggi di hidup saya adalah masih ada lagi yang mau diraih.
25 komentar
Daripada membuat target rendah dan berhasil
Saya dulu sejurusan Mulu.
Dari STM bangunan lanjut ke teknik sipil.
Teman-teman saya dari SMU aja pada menyerah pas masuk mata kuliah mendalam tentang sipil hehehe.
Jalan hidup yg penuh warna pastinya ya
semogaa makin sukses dan berkah!
Untuk saya yang sudah lewat 1/2 abad dengan masa kerja 17tahun (pensiun di 2007), banyak pengalaman yang bisa jadi cerita. Tapi tetap aja gak pede buat nyeritain karena masih banyak orang di luar sana yang jauh lebih berpengalaman dengan banyak pencapaian dibandingkan saya.
Tapi yang pasti. Dengan usia sekarang, doa dan harapan saya adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Ibadahnya juga lebih baik. Dan tetap beraktivitas dengan baik dan sesuai usia di sisa-sisa hidup sekarang.
pencapaian tertinggi itu, menurutku waktu bang Dio ( waktu itu 8 atau 9 tahun) menang lomba gambar di Japan Foundation!
Kalo aku, kurasa pencapaian sementara waktu itu berhasil juara pertama Doodle di Eat Travel Doodle, padahal yang kuhadapi doodler Malaysia "beneran" yang kariernya udah internesyenel.
Thanks, udah remind me dan bersyukur untuk itu!
Kalau saya, dari sekian banyak pencapaian tertinggi, yang menduduki peringkat teratas adalah: bisa mempertahankan rumah tangga sampai kini sudah tahun ke-15 bulan Juli nanti.
apapun warnanya, pastikan tetap selalu bersyukur dalam menjalaninya ya mbak