Belajar Membaca Itu Menyenangkan, Let’s Read Now! -- Di suatu teras rumah yang tenang itu, angin berhembus lembut menerpa wajah keduanya. Walau sering kali terdengar suara saling bersahutan. Masing-masing dari mereka sedang konsentrasi dengan perannya.
“D-A-S-I,”
eja Kak Wati kepada Kia siswa privatnya.
“D-A-S-I
...” ulang Kia. “... lada,”
“Loh,
kok jadi lada?” Kak Wati menghela napas, ini bukan kali pertama Kia belajar
menggabungkan ejaan kata dengannya. “D-A-S-I .. Da,” ulang Kak Wati.
“Da..si!”
“Iya,
Dasi, kenapa jadi lada? Kia ada masalah?”
Kia
nyengir sambil tertunduk. “Kia, bingung hurufnya, aunty,”
“Di
rumah belajar tidak?”
“Belajar,”
jawabnya penuh semangat.
“Terus
mengapa jadi lupa huruf?”
“Mm..,”
gadis kecil yang duduk di bangku SD kelas 1 itu tertunduk lesu.
“Apa
bacaannya susah?”
“Nggak,”
“Kamu
lagi tidak fokus?”
Kia
menggeleng. “Nggak,”
“Di
rumah lagi ada masalah?”
Lagi-lagi
gadis kecil itu gelengkan kepalanya. “Nggak,”
“Hmm,
kalau nggak semua, berarti kenapa Kia jadi belum bisa membaca?”
“Belajar
sih sama kakak, tapi cuma sebentar karena banyakan becandanya. Nenek jaga
warung. Kalau sama mama, galak aunty,” jawab Kia disertai senyum malu.
***
Ilustrasi cerita di atas mungkin akan menimbulkan banyak pertanyaan dari pembaca blog Fenni Bungsu ini, misalnya:
- Mengapa si anak belum pandai membaca, padahal sudah masuk usia sekolah?
- Mengapa sampai harus les privat untuk bisa membaca, apakah di rumahnya tidak diajarkan orangtuanya membaca sejak kecil?
- Memang orangtuanya kemana saja sih, sampai anaknya belum mahir membaca?
- Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang masih berkeliaran untuk disampaikan.
Sekilas tentang Hak Anak Mendapatkan Pendidikan
Sejenak ditelaah, belajar membaca dan menulis adalah bagian dari hak anak mendapatkan pendidikan yang dapat ditempuh melalui pengajaran di bangku sekolah, lembaga pendidikan, dan terutama di rumahnya sendiri. Pembelajaran tersebut baiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bisa disesuaikan dengan keunikan masing-masing anak, hal ini diterangkan oleh Konsultan Pendidikan dan Karier, Mbak Ina Liem.
Pendidikan juga merupakan hak setiap insan yang diperoleh semenjak kanak-kanak. Ini dipertegas adanya Konvensi Hak-hak Anak yang disahkan tahun 1989 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah kitapun mengakuinya melalui Keputusan Presiden No.36/1990 tentang 10 hak anak sebagaimana dalam infografis berikut ini:
Pengamatan Saya agar Membaca Itu Menyenangkan
Kembali kepada cuplikan cerita di atas, apakah orangtua dari Kia tidak pernah mengajarkan baca-tulis sehingga Kia jadi kurang pandai membaca? Kalau menurut saya yang saat ini belum berumahtangga, banyak faktor yang memungkinkan si anak belum lancar membaca, karena biasanya orangtua telah mengajarkan dan mengenalkan huruf maupun angka.
Tentunya masih ingat saat kita kecil dulu, ayah maupun ibu kita mengenalkan satu persatu huruf, baik dalam bentuk huruf kecil maupun kapital. Kemudian dirangkai menjadi sebuah kata. Bahkan ada nyanyian dari huruf A sampai Z yang bisa memudahkan untuk menghapalnya. Ini berarti perlunya berlajar membaca menyenangkan kepada anak dengan teknik yang asik.
Teknik agar anak-anak bisa membaca pernah saya lihat dalam kisah Ijat di serial Upin dan Ipin. Ijat belum mahir saat diminta membaca oleh Cikgu Jasmin. Singkat cerita, akhirnya Cikgu Jasmin mengajarkan teknik membaca kepada Ijat, dan siapa sangka momen pertunjukkan di sekolah “Penggembala dan Biri-Biri” Ijat yang terpilih untuk membaca nyaring cerita tersebut. (Hehe jadi hapal serial ini, efek sering menemani ponakan nonton).
Dalam kehidupan nyata, saya pun kerap mengamati kakak kedua saya, Kak Emma, saat mengajarkan anaknya, David. Kebetulan kak Emma masih tinggal satu rumah bersama saya dan ayah, sehingga kesempatan untuk mengetahui bagaimana teknik asik Kak Emma mengajari David membaca sekaligus menjadi bekal saya saat nanti berada di fase tersebut.
7 Teknik Membaca Itu Menyenangkan
Kesimpulan hasil pengamatan saya yang masih jauh dari sempurna, menjurus pada satu hal, yaitu setiap anak memiliki keunikannya masing-masing. Belum tentu cara yang A bisa berlaku saat dipraktikkan kepada B, begitupun seterusnya. Oleh karena itu melalui media membacakan cerita bergambar bisa menjadi solusi untuk mengenal karakter anak, disertai 7 trik berikut ini agar membaca semakin menyenangkan, yaitu:
- Lihat suasana hati si anak, bila sedang ceria si anak akan lebih mudah menangkap pelajaran. Namun jika sedang bersedih atau sedang tidak mood, sebaiknya tidak dilanjutkan dulu hingga suasana hatinya senang. Dengan keceriaan, si anak sendiri yang malah ingin selalu belajar.
- Ajarkan anak dan contohkan belajar membaca nyaring, dan untuk mengenal huruf alfabet dengan nyanyian. Ini sama seperti waktu saya dulu kecil diajarkan oleh almarhumah mama dan juga waktu di sekolah.
- Biasakan untuk diulang setiap hari minimal 10 hingga 15 menit, agar tidak bosan. Lalu bila sudah terbiasa bisa ditambahkan waktunya, dan rutinkan setiap hari.
- Latihan membaca bisa dengan tahapan misalnya bacaan pagi paragraf pertama saja, lalu dilanjutkan bacaan sore paragraf kedua dan selanjutnya.
- Cari buku cerita bergambar yang hurufnya besar, spasi tidak rapat. Ini memudahkannya untuk membaca sekaligus memancing daya imajinasinya.
- Bila sudah bisa membaca, maka naikan levelnya dengan membaca buku cerita misal yang spasinya cukup rapat, sambil tetap dibimbing.
- Dukungan anggota keluarga lainnya (seperti kakak, tante, oom, nenek, kakek) juga diperlukan, sehingga si anak jadi mendapat motivasi untuk selalu meningkatkan bacaannya.
Acap kali saya terapkan semenjak David berusia 5 tahun, setiap selesai belajar dengan mamanya, saya turut mengetes ponakan saya itu sampai sejauh mana dia bisa membaca dan menanyakan apa inti dari cerita yang telah dia baca, siapa tokohnya, dan karakternya. Bila dia belum paham, maka saya bimbing dalam menyampaikan amanat dari cerita yang telah dibaca tersebut.
Antara Cerita Bergambar dan Menghidupkan Dongeng
Dari pengalaman saya di atas, dapat diambil kesimpulan ternyata anak-anak yang dibacakan buku secara nyaring disertai ilustrasi gambar akan lebih mudah menangkap bacaan. Ini sekaligus juga menghidupkan dongeng melalui cerita bergambar. Dongeng merupakan sajian cerita dengan beragam kisah dari berbagai tempat yang dapat ditarik amanatnya sebagai hikmah kehidupan.
Nah biasanya di dalam buku cerita bergambar akan terdapat ilustrasi bagaimana ekspresi si tokoh itu. Kita yang membacakannya nyaring, otomatis akan mengeluarkan ekspresi pula dan yang mendengarkan juga turut bereaksi. Kegiatan mendongeng inilah merupakan hal menyenangkan dan menarik karena memberikan manfaat luar biasa baik untuk yang membacakan cerita dan yang mendengarkan, karena kekuatan dongeng itu repetitif.
Sebagai aunty-nya David, saat itu gerak cepat saya lakukan mencari tambahan buku cerita anak bergambar di toko buku. Alhamdulillah-nya kalau sekarang jadi makin lengkap lagi koleksi bacaannya dengan kehadiran Let’s Read. Ya, aplikasi bacaan yang gratis ini digagas oleh Books for Asia dari The Asia Foundation dan sudah tersedia di Play Store, makanya yuk unduh Lets Read di gawai kesayangan.
Meski David sudah bisa membaca, tetapi aplikasi bacaan anak ini sangat bermanfaat untuk anak seusianya, karena Let’s Read dilengkapi menu dan fitur yang mudah dioperasikan seperti:
Buku Unggulan
Di sini terdapat daftar buku bacaan yang diunggulkan dan direkomendasi oleh aplikasi Let’s Read.
Semua Buku
Berisi semua jenis buku bacaan anak yang dapat menjadi pilihan kamu di aplikasi Lets Read.
Buku Unduhan
Kalau sudah diunduh bisa dibaca tanpa perlu koneksi internet, jadi dapat diulang kapan saja untuk membaca ulang.
Kolom Pencarian
Jika ingin mencari buku pilihan berdasarkan judul atau nama pengarang, bisa klik kolom pencarian atau lambang kaca lup. Nantinya terdapat fitur filter yang lebih memudahkan pencarian kita berdasarkan:
A. Level tingkat kesulitan bacaan, yang terdiri dari level dasar, tingkat 1 hingga tingkat 5, sehingga bisa disesuaikan berdasarkan kemampuan membaca si anak.
B. Label cerita yang disesuaikan dengan genrenya, yang terdiri dari 12 label pilihan yaitu: Superhero, Critical Thinking, Science, Adventure, Animals, Arts and Music, Problem Solving, Non-fiction, Nature, Mighty Girls, Health, Funny.
C. Fitur bahasa yang terdiri beragam bahasa, baik bahasa internasional maupun bahasa daerah. Jadi tidak hanya akan menambah wawasan dengan membacanya ceritanya, sekaligus bisa belajar ragam bahasa.
Let’s Read Now dengan Mendongeng
Menghidupkan dongeng adalah solusi agar anak-anak mudah belajar membaca. Tidak perlu lama atau berjam-jam, asalkan bisa rutin dilakukan setiap hari. Disitulah asiknya membacakan dongeng melalui cerita bergambar dengan teknik membaca nyaring, karena menjadi momen indah yang dapat menciptakan suasana hangat antara si pendengar dan si pembaca, dan si anak makin senang dengan kegiatan membaca.
Bukan itu saja, selain mendapat kosakata baru, anak-anak juga jadi lebih terbuka kepada keluarganya dalam menceritakan yang telah dilaluinya, seperti halnya ponakan saya, dia jadi mudah untuk bercerita misalnya apa yang telah dilakukan saat bermain dengan temannya, "Tadi sama A main tebak-tebakan aunty, eh B nggak bisa jawab, tapi David tahu jawabannya,"
Hadirnya aplikasi Let’s Read tersaji dengan ilustrasi gambar berkarakter dilengkapi warna menarik, fonts yang digunakan nyaman di mata, ragam bahasa dan pilihan cerita, akan memudahkan siapapun yang ingin menambah wawasan kebahasaan sekaligus kreatifitas dalam mendongeng. Dengan begitu kegiatan membaca nyaring melalui aplikasi ini semakin interaktif. Jadi bahagiakan jiwa dan keluarga dengan bacaan bermanfaat, karena membaca Itu Menyenangkan, Come On Let’s Read Now!
73 komentar
nggak akan kehabisan bahan bacaan deh
Bagus juga ini.
Ada masa tenggangnya nggak?
kaya di Ipusnas gitu kan maksimal 3 hari setelah di donlot akan hilang. Kalau ini gimana?
Tips-tips sepeerti harus mengetahui situasi mood anak memang harus dipikirkan juag :D
Aduh jadi keinget nih zaman saya dulu belajar baca modal buku (dulu belum ada aplikasi kayak itu), wkwkwk paling susah untuk mnegerti penggunaan kata :"ng" heheh. Alhamdulillah sekarang sudah bisa:v
Bagus banget sih aplikasi ini, bisa membantu dalam belajar . Dan pastinya menarik bagi anak-anak:)
Ternyata Let's Read menarik juga ya... Jadi pengen eksplor. Biar kalo anak pegang gawai gak cuma liat video juga
Dan semoga anak-anak zaman sekarang juga senang membaca. Biar tidak melulu main hp dan menjadi gak peka lingkungan
Sampai sekarang anak saya sebetulnya tidak suka membaca, tapi ternyata jika ada topik-topik tertentu dia tertarik banget. Nah, ini kesempatan saya untuk menarik minat bacanya. Jadi saya belikan saja buku dengan topik yang menarik bagi dia.
puas dibacain cerita bergambar lets read yg kece kece
Dia suka banget baca cerita bergambar soalnya :)
Let's Read terbaiiik memang ya :D
Mungkin karena dulu kesulitan menemukan buku bacaan, maka angka membaca rendah di negara kita ya?
Sekarang sudah ada aplikasi Let's Read, makin mempermudah orang tua untuk mencari cerita untuk di bacakan atau melatih anak-anak untuk membaca dengan cara yang menyenangkan.
Nanti akan saya kasih tau ponakan-ponakan saya aplikasi ini, karena mereka senang sekali membaca ❤️
jadi bisa gampang masuk ke otak si anak
Hahahaha... Pas nyimak wati ngajari kia, kok d-a-s-i bisa jadi l-a-d-a 😂
Jadi keinget waktu itu juga pernah denger ada temen ngajari adeknya. Dieja "banana" pas dibaca cepat jadi "pisang" 😁😁😁
Hahahaha... Pas nyimak wati ngajari kia, kok d-a-s-i bisa jadi l-a-d-a 😂
Jadi keinget waktu itu juga pernah denger ada temen ngajari adeknya. Dieja "banana" pas dibaca cepat jadi "pisang" 😁😁😁