Ada yang suka nulis?
Ada! ... Nggak!.....Hmm, yang jawab nggak itu sepertinya aneh deh. Kamu yakin, nggak suka nulis update status di medsos, jawab atau tulis pesan di medsos maupun sms, nulis daftar hadir, kasih notes di kalender, nulis waktu jaman sekolah, nulis di buku, nulis berapa hutang kamu (eh., 😁).
Tulisan yang sudah terukir indah di media apapun, akan melahirkan #SemangatCiee untuk membaca atau sekadar mengenang kembali apa yang telah terjadi. Hal itu pula yang mendasari saya untuk berbagi kisah tentang "tinggal tulis, kan? Kok pada keblinger?"
Maksudnya apa ini?
Siapapun yang mengenal dunia literasi, pasti akrab sama yang namanya event atau lomba menulis. Baik yang mengadakan itu penerbit (mayor atau indie), lembaga/perusahaan maupun organisasi. Entah itu berhadiah besar atau kecil. Apatah juga media tulisannya yang nantinya karya pemenang dijadikan buku ataupun ditulis di blog.
Nah, apa sih yang pertama kali dilihat? Ada yang melihat temanya apa yang dilombakan, deadlinenya kapan dan tentu saja apa hadiahnya. Lomba nulis yang saya sampaikan di sini adalah menulis fiksi yang nantinya karya para pemenang (nominator/kontributor) akan diterbitkan menjadi buku antologi.
Dalam informasi tersebut, sudah disampaikan aturan-aturannya. Baik itu berapa jumlah halaman, ukuran kertas, spasi, rata kanan-kiri-atas-bawah, tema, genre, kapan deadline, kapan diumumkan pemenang, hadiahnya apa, kirim kemana dan lain-lain. Namun, seringkali #efekkeblinger melanda sedemikian cepat bahkan refleknya sangat dahsyat melebihi kencangnya balapan Moto GP. Percaya nggak?
Sebelum kenalan sama perbloggingan, saya menceburkan diri untuk lomba menulis fiksi. Oleh karenanya, semenjak tahun 2014, pernah menempatkan saya sebagai PJ (penanggung jawab) event di beberapa penerbit indie. Di sana saya ditugaskan untuk memosting event, edit naskah peserta sebelum dikirim ke penerbit untuk diterbitkan, dan salah satunya adalah menjawab pertanyaan dari calon peserta. Inilah pengalaman saya yang pertanyaan #efekkeblinger ini langsung naik ke permukaan ketika beberapa hari event menulis saya terbitkan/posting di grup facebook :
A. Ukuran kertasnya apa?
B. Saya sudah nulis nih sampai halaman sekian dan sulit untuk diedit, bisa kan yah halamannya berlebih?
C. Deadlinenya kapan?
D. Ada perpanjangan deadline? Soalnya saya bibiw…bibiw ...
(bibiw sama artinya dengan bla-bla-bla...)
E. Temanya apa?
F. Genrenya bisa yang lain?
G. Pengumumannya kapan, Min?
H. Pakai gelas nggak? (Eh...ini saya yang ngarang, hehe😁)
I. Bisa kirim berapa naskah?
J. Aku nggak punya medsos itu, bisa pakai yang lain nggak admin?
K. Tulisanku udah jadi, tinggal kirim. Tapi modemnya lemot / tapi mati lampu, bisa bibiw… bibiw......
L. Ada batas umurnya nggak, min?
M. Kuotaku hampir habis, bisa tolong belikan? (hehe.., ini saya yang ngarep😜)
N. Hadiahnya apa?
O. Naskahnya dikirim kemana?
P. Spasinya berapa?
Q. Pemenangnya nanti dihubungi via apa?
R. Berapa halaman, min?
S. Deadlinenya bisa diperpanjang?
T. Gaji saya bisa naik? (Cieea, pada ngarep ini nih buat para pekerja😂)
U. Maksud dari tema itu apa? Apa boleh dijadikan judul?
V. Kok gak bisa ke kirim yah naskahnya ke email itu?
W. Aku ingin ikut nulis, tapi nggak punya laptop..trus gimana, min?
X. Update pesertanya dimana, min?
Y. Format naskahnya apa?
Z. Bisa ikut semua eventnya?
FW. Pakai garam nggak? (Eh.. Lagi-lagi saya yang ngarang..hehe..)
[Baca juga: Yeay, Fenni Jadi Kontributor Menulis Lagi]
Memang saya pun yang menjadi calon peserta lomba menulis, pernah menanyakan hal di atas, karena informasi di lomba memang tidak ada. Namun, jika sudah tertulis sangat jelas, buat apa kita pertanyakan lagi. Apa biar terkesan ramai komentar? Kan kalau di fb jadinya keren.. likenya 2009 komentarnya 2500, padahal sih yah nggak mesti kayak gitu juga dong.
[Baca juga: Mengapa Harus Menulis dengan #SemangatCiee?]
Lantas ada yang saya tanggapi nggak? Ada dan tidak.. Kalau pertanyaannya memang tidak ada jawaban di informasi itu, yah saya tanggapi. Kalau tidak ada yah ketahuan nih si calon peserta, memang tanda kutip belum serius untuk ikutan eventnya dan budaya membaca informasi sebelum bertanya sangat kurang.
Di lain hal, ada lagi nih boleh dikatakan #lombangasal. Nah ini patut dipertanyakan memang. Kok sudah batas waktu diumumkan, belum ada juga nama pemenang. Jika bertemu yang seperti ini, hendaklah diwaspadai. Usahakan ikut lomba/event yang sudah familiar atau banyak event yang sudah diselenggarakan pihak tersebut.
Tulisan ini bukan bermaksud sotoy. Sok pinter. Belagu. Sok paling tahu. Kayak yang sering menang aja. Justru karena jarang menang makanya saya nggak mau teman-teman kalah juga kayak saya, hehe😁.
[Kuy Baca Juga: 5 Kanal Blog yang Asik untuk Dibaca]
Ini sebagai pengetahuan saja. Sebenarnya, niat nulis nggak sih? Kalau niat kan, ya udah tinggal ikuti peraturan yang ada. Daripada buang-buang energi, lebih baik #SemangatCiee cepat menulis, cepat hasilkan karya biar cepat menang. Kalau nggak menang, ya udah rapikan lagi naskahnya buat dikirim ke tempat lain yang memungkinkan. Kalau menang dapat hadiah banyak atau royalti besar, kan bisa hubungin saya cepet-cepet buat traktir makan. Dan kamu yang sudah baca point per point pada curcolan ini antara engeh dan nggak engeh, kenapa habis abjad Z kok FW?
Bingung? Ya udah, #SemangatCiee. Kelar kan? ^•^
44 komentar
Apalagi bila diketahui pemenangnya adalah blog baru dengan satu tulisan. Waaaah itu mesti digeruduk dan akhirnya meralat para pemenang
Tapi ya gitu, karena belum pinter atur waktu, akhire ya mengendap di folder draft. Alias mogok 🤪
Jaman dahulu kala, waktu masih sekolah, aku suka banget ikutan lomba nulis loh, tapi ga pernah menang hahahha.
Skrg, sukanya ikutan lomba nulis blog, tp aku sortir banget, kalau aturannya njlimet aku ogah, aku ga ngoyo maunya yg sante aja hahhaa
*eeehhh gimana wkwkwk
Tinggal menulis untuk apa dan berapa panjang. Gitu ya kak.
Tapi nanti dijulidin, ampun deh
banyak hal juga yg harus dipertimbangkan
Semanagat terus kak sharing infonya
coba itu dikumpulin statusnnya dari pertama sampai sekarang bisa dibukukan juga kali ya :D
suka ngeselin emang kalo yang ditanyakan hal-hal yang sudah ditulis di atas, emang sih kebiasaan membaca masih rendah, hihihi
Trus emang wajib banget dahhh dg teliti pahami syatun lomba menulis. Udah jelas tertera, Masih ditanya pula. - _-
tinggal nulis aja sebenernya kalau ngak mau susah, daripada banyak yang ditanyain
aku ikutan lomba nulis yang sampe dibukukan sepertinya hanya sekali
next time mau asah kemampuan lagi