Bagaimana Membuat Martabak yang Mudah via Resep? - Kisah di Blog Fenni Bungsu

Bagaimana Membuat Martabak yang Mudah via Resep? Ya gampang susah sih. Sebuah keinginan untuk membuatnya karena kalau mendengar kata martabak, bawaannya ingin banyak memakannya. Pasalnya saya suka dengan kuliner istimewa tersebut. Namun adakah yang tahu bila saya hanya suka makannya tapi belum pernah membuatnya, hihi. Padahal di rumah sudah disengajakan untuk membeli loyangnya, walau dibelinya kapan, praktiknya pun entah kapan dilakukan.

Berbekal rasa #SemangatCiee dan keinginan yang kuat ingin membuat penganan tersebut, akhirnya saya coba browsing teknik membuat martabak yang mudah, cepat, dan anti gagal. Baca banyak resepnya, langsung saya bookmark. Meski selanjutnya, kok ya resep yang ini sepertinya sulit untuk saya terapkan. Atau resep martabak yang itu kok ya banyak banget bahannya. Padahal dalam benak saya cara membuat martabak adalah hal yang gampang untuk dilakukan. Apalagi kalau melihat abang-abang tukang martabak yang luwes banget membuatnya.

Sekilas Tentang Martabak Manis

Lumrahnya martabak yang kita ketahui ada dua jenis yaitu martabak manis dan martabak asin atau dikenal dengan nama martabak telur. Namun khusus yang diulas di sini hanya martabak manis.

Saya rangkum dari laman IDN Times (8/10/2017), bahwa martabak manis diciptakan warga keturunan Tionghoa yang berada di Bangka Belitung dengan nama Hok Lo Pan berarti kue orang Hok Lo. Bila masa kini toping pada martabak manis bisa beraneka ragam sesuai dengan selera kita, pada dahulunya Hok Lo Pan menggunakan gula dan wijen sangrai sebagai topingnya. 

Perkembangan martabak manis pun menjelajah hingga ke nusantara dengan ragam sebutan, misalnya:

• Martabak Manis untuk di Sumatera, Jakarta, dan Bandung.

• Apam Pinang untuk di Pontianak.

• Martabak Bangka untuk di Medan.

• Kue Bandung untuk di Semarang.

• Kue Terang Bulan untuk di Jawa Timur, Indonesia Tengah dan Timur.

Maka dari itu saya bertekad untuk belajar membuat martabak manis, karena suka dengan teksturnya yang kenyal dan empuk. Singkat kisah, saya pun berani membuatnya. Mau tahu hasilnya? Tenang 2 kali gagal kok, haha. Tidak bisa dimakan, karena percobaan pertama keras teksturnya mungkin karena saya kurang mengerti langkah-langkah pembuatannya. Sedangkan pas percobaan kedua, lebih baik dari yang pertama meski masih jauh dari mirip dengan martabak, hihi.

[Baca Juga: Masak Asik dengan House Kari ala Jepang bareng Chef Theo]

Akhirnya Martabak Saya Mulai Yummy

Lalu yang selanjutnya sih Alhamdulillah lumayan mirip dan bisa untuk dinikmati. Sebab bertemu dengan cara yang simple untuk saya praktikkan dengan teknik yang lebih dimengerti melalui Yummy App. Aplikasi masak ini berisi tentang segala hal terkait kuliner, sehingga dengan alasan berikut ini dapat membuat martabak saya menjadi yummy, karena:

Terdapatnya Durasi Pengerjaan

Saya jadi dapat bayangan berapa lama nih proses membuat martabak dari saat membuat adonan hingga matang. Dengan begitu bisa memperkirakan untuk menyiapkan perlengkapannya.

Estimasi Harga yang Diinginkan

Membuat kuliner enak yang disesuaikan dengan bujet, ini yang saya suka. Jadinya saya tenang mengolah resep martabaknya karena kantong aman, perut kenyang, hehe.

Langkah-langkah Cara Pembuatan Disertai Gambar

Bagian langkah-langkah pembuatan martabak di Yummy App sukanya karena disertai dengan gambar, sehingga saya jadi mengetahui bentuk adonannya seperti apa, dan bagaimana tingkat kematangannya.

Ada Penilaian Ulasan

Setiap yang ada bintang alias rate bintang dari pengunjung biasanya akan membuat kita tertarik untuk mengetahui lebih lanjut, dan hal tersebut ada di aplikasi buatan IDN Media ini.  

Dari alasan di atas, saya yang sebelumnya sama sekali tidak mengerti bagaimana cara membuat martabak, perlahan jadi berani belajar membuatnya. Ini baru saya loh, berarti kamu semua bisa juga karena memasak by Yummy App memudahkannya. Apalagi dilengkapi informasi seputar event memasak dan promosi kegiatan yang dapat kamu ikuti.

Yummy App dan Event Indonesia Memasak

Nah ini info yang saya lihat di fitur "Event dan Promosi" di aplikasi memasak ini yaitu event Indonesia Memasak by Yummy App 2020. Signature perdana ini diselenggarakan semenjak tanggal 1 hingga 31 Desember 2020, bertemakan Jelajah Masakan Nusantara yang dapat kita saksikan secara virtual sebagai berikut:

F&B workshop  

Workshop mengenai Food Styling Photography, dan How to become Culinary Content Creator yang penting banget untuk diketahui terutama kita-kita sebagai food blogger. Serta ada pula pembahasan tentang dessert nusantara, dan makanan sehat untuk anak.

Talkshow Cullinary

Talkshow tentang culinary online business, bermanfaat buat kamu yang memiliki atau ingin memulai bisnis kuliner dan informasi tentang kuliner Indonesia.

 

Online Cooking Class  

Kelas memasak secara online di sini membahas seputar Indonesian Street Food, Sambal Nusantara, serta minuman tradisional Indonesia. Jadi makin luas lagi wawasan kita tentang kuliner nusantara. Dan, yang paling menarik perhatian saya di Online cooking class ini adalah sesi Cooking with Legend yaitu bersama Chef Degan Septoadji.

Chef yang pernah menjadi Juri MasterChef Indonesia Musim Kedua ini, sangat saya suka karena cara memasaknya asik, dan menu kuliner nusantara yang dibawakan yaitu Soto Betawi. Eits, acara virtual Cooking with Legend tanggal 11 Desember 2020 ini ternyata banyak tips yang telah saya catat nih seperti:

• Daging sapi yang baik digunakan untuk Soto Betawi adalah bagian sengkel, karena lemaknya sedikit sehingga tetap juicy saat matang, ketimbang jeroan agar kolesterol tidak tinggi.

• Jika ingin menyimpan jeroan agar tidak bau, caranya dengan mencuci bersih, lalu keringkan sampai benar-benar kering, kemudian simpan ke lemari pendingin. Nantinya ketika ingin diolah, maka kembali dicuci lagi, dan keringkan baru dimasak.

• Sereh yang dimasukkan ke dalam kaldu, sebaiknya diikat dulu, agar tidak terlepas karena bentuknya yang seperti rambut.

• Bila ingin menghasilkan masakan dengan cita rasa nikmat, maka gunakanlah bahan-bahan yang berkualitas.

 

• Bila ingin cepat empuk dan matang, maka sebelum merebus daging, agar dagingnya di potong lebih dulu dan bisa juga menggunakan panci presto. Sedangkan untuk mengetahui sudah matang atau belumnya, bisa menggunakan pisau kecil atau garpu lalu tusuk bagian daging tersebut, bila daging menempel maka belum matang, sebaliknya bila daging terlepas berarti sudah matang.

• Kamu yang ingin berbisnis kuliner ini, pastikan agar konsisten terhadap rasa enaknya, serta gunakan bahan-bahan berkualitas.

Tak cukup sampai di situ, bertabur hadiah pula yang dihadirkan dari kontes memasak serta para pengguna Yummy App bisa ikut voting untuk Yummy Masak Awards. Penghargaan tersebut disiarkan langsung melalui aplikasi Yummy App dan akun Instagram @YummyIDN, dan berikut ini nama para pemenang yang terdiri dari 4 Kategori dengan 19 Sub Kategori:

Jadi Tidak Ada Kamus Ini, Tetapi…

Event Indonesia Memasak dari Yummy App menjadi input luar biasa, sehingga dapat memacu kepercayaan diri seseorang untuk membuat aneka masakan maupun minuman. Harapan saya, semoga event kontes memasak ini bisa berkelanjutan, agar banyak masyarakat yang berani mengkreasikan masakan, terutama generasi milenial dan Gen Z sehingga warisan leluhur kuliner nusantara terus berkembang turun temurun dan berkreasi tanpa menghilangkan cita rasa khasnya.

Tak masalah bila pada awal permulaan memasak mungkin rasanya, bentuknya belum sesuai ekspektasi, atau pernah gagal seperti cerita martabak yang saya buat. Namun dengan rajin berlatih dan mengikuti kegiatan memasak, ala bisa karena terbiasa menjadi kuncinya dong. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada kamus “Saya tidak bisa memasak”, karena kita telah memiliki akun dari aplikasi memasak ini.

 

Bukan itu saja, sapaan, “Selamat Siang Chef (nama kita)” pada aplikasi Yummy App, makin membakar semangat lagi untuk dapat menyajikan hidangan lezat bagi yang terkasih, menggali potensi dan keterampilan memasak melalui Event Indonesia Memasak dari Yummy App. Makanya pastikan sudah unduh aplikasinya dan memiliki akun Yummy App, agar tidak ketinggalan info tentang kuliner sekaligus membagikan resep favorit sehingga makin banyak lagi yang suka memasak dan mantap mengatakan “Ya, saya bisa memasak!”