Meski belum berusia satu dekade, Klinik Asiki yang dibangun oleh PT Korindo Group telah memberikan kontribusi untuk kesehatan masyarakat di sana. Perubahan yang signifikan terlihat jelas perkembangannya. Bila pada artikel sebelumnya yaitu Kita Bergandengan Tangan Bersama Membangun Daerah 3T, saya hanya sekilas membahas tentang Klinik Asiki yang dengan strategi jitunya dapat menangani kasus stunting. Maka kali ini saya ingin membahas lebih mendalam mengenai klinik yang berada di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua.
Sekilas tentang Kesehatan Hak Setiap Orang
Sudah awal bulan Oktober, tetapi keadaan saat ini
belum juga kondusif dari virus yang menyebar dengan cepat itu yaitu virus
covid-19. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diperpanjang di
berbagai kota di Indonesia. Tubuh, pikiran, dan ekonomi keluarga haruslah
senantiasa tenang dan kuat menghadapi pandemi ini, dengan berupaya menjaga kesehatan tubuh.
Kita semua tahu bahwa kesehatan merupakan hak semua
orang yang tertuang dalam pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar negara kita.
Bukan itu saja, tercantum juga dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB
tahun 1948, “setiap orang berhak atas standar kehidupan yang layak untuk
kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk makanan, pakaian,
perumahan, dan perawatan medis dan layanan sosial yang diperlukan”.
(Sumber: Wikipedia).
Oleh karena itu, menjaga kesehatan menjadi prioritas penting yang wajib dilakukan masing-masing diri pribadi. Datangnya penyakit tanpa mengetuk pintu lebih dulu, membuat tubuh harus memiliki daya tahan yang kuat. Mungkin bagi yang tinggal di perkotaan, memiliki akses yang mudah untuk mendapatkan informasi atau bertemu dengan tenaga kesehatan. Entah itu berupa penyuluhan atau melalui media internet. Namun negara kita yang terdiri dari pulau-pulau dengan banyaknya provinsi yang terdiri dari kotamadya dan kabupaten, memungkinkan kendala geografis sehingga informasi kesehatan belum diterima secara merata oleh seluruh masyarakat.
Tantangan yang dihadapi untuk Meningkatkan Kesehatan di Pedalaman
Ya, Indonesia memiliki 62 wilayah 3T yaitu
wilayah terdepan, terluar, tertinggal. Salah satunya yang akan dibahas di sini adalah wilayah Kabupaten Boven Digoel memerlukan perhatian dan pemerataan dalam segala bidang, khususnya kesehatan. Ini menjadi tantangan yang tidak mudah dalam
meningkatkan kesehatan yang baik untuk sesama, sebab banyak yang harus dihadapi, seperti:
- Topografi wilayah yang unik sehingga akses dan infrastruktur yang belum memadai.
- Layanan kesehatan belum merata, jadi hanya yang terjangkau dengan transportasi publik saja yang memungkinkan menuju ke tempat fasilitas kesehatan.
- Pola pikir masyarakat yang belum berubah, misalnya seorang ibu yang memilih menjalani proses persalinan di hutan atau tenda (barak) daripada melalui tenaga kesehatan di klinik/bidan/rumah sakit.
- Biaya pengobatan yang mahal.
Empat Upaya Ini Solusinya
Tantangan yang dihadapi agar jaminan kesehatan bisa diraih oleh semua masyarakat hingga ke pelosok daerah bukan hal yang mudah. Namun rintangan dalam kehidupan bukan menjadi batu sandungan sehingga dapat membuat menyerah, tetapi lebih bersemangat akan sesuatu yang bermanfaat untuk banyak orang. Maka menurut saya masih ada solusi untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain:
Bekerjasama dengan Pemerintah
Kolaborasi dengan Pemerintah pusat maupun Pemda misalnya:
- Pada bagian perhubungan/transportasi, dimana letak geografis dan insfrastruktur yang kurang memadai, perlu dukungan dari pihak yang berwenang, sehingga memudahkan akses ke lokasi.
- Bidang kesehatan, untuk menambah personil tenaga kesehatan dan pendirian fasilitas kesehatan.
Kesadaran Masyarakat Setempat
Ada macam penyakit dan penanganan khusus (misalnya melahirkan anak, atau operasi) yang memerlukan tindakan medis. Di sinilah perlunya kesedaran masyarakat setempat, bila memang penyakit yang diderita tak kunjung membaik, maka perlu untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain itu masyarakat di daerah pedalaman juga perlu untuk:
- Menerapkan gaya hidup sehat dengan tidak stres, tidak merokok, cukup waktu tidur malam 6-8 jam, dan minum air putih minimal 8 gelas sehari.
- Menerapkan sanitasi lingkungan, misalnya cuci tangan dengan sabun, istinja, dan tiap rumah memiliki tangki septik.
- Penuhi asupan gizi, misalnya dengan isi piringku yaitu karbohidrat 2/3 dari 1/2 piring, lauk pauk 1/3 dari 1/2 piring, sayur 2/3 dari 1/2 piring, dan buah 1/3 dari 1/2 piring.
- Terbuka dengan informasi kesehatan yang tepat dan akurat dari sumber yang terpercaya, misalnya seperti situs Kemenkes, P2PTMKemenkes, WHO.
Ikut Jaminan Kesehatan Nasional
Usaha lain untuk menjaga kesehatan, dapat
dilakukan dengan mengikut jaminan kesehatan dari negara, melalui JKN-KIS (Jaminan
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat). Hal ini sesuai dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
Kolaborasi dengan Pihak Swasta
Saling bergandengan tangan baik pihak Pemerintah, masyarakat setempat, dan swasta, pasti memudahkan pekerjaan menjadi lebih ringan. Hal tersebut dilakukan oleh Korindo untuk meningkatkan kesehatan di pedalaman dengan mendirikan Klinik Asiki di Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Dengan 5 pilar perusahaan salah satunya tentang kesehatan, upaya menurunkan tingginya kasus stunting dan tingkat kematian ibu hamil dan anak di Kabupaten Boven Digoel menjadi alasan penting berdirinya Klinik Asiki.
Sekilas tentang Klinik Asiki
Pada awalnya klinik Asiki berada di dalam area
perusahaan Korindo. Namun tepat tanggal 2 September 2017, menjadi sejarah
diresmikannya Klinik Asiki oleh Korindo yang memiliki luas gedung 1.100 m², lokasinya
pun sangat memudahkan bagi warga yang ingin memeriksakan kesehatan, karena
berada di luar lingkungan kantor Korindo.
Kini dalam usahanya meningkatkan kualitas kesehatan di daerah pedalaman, menjadikan klinik yang mendapatkan penghargaan dari BPJS Kesehatan pada tahun 2017-2018 predikat The Best Performance kategori Klinik Pratama di Kedeputian Wilayah Papua dan Papua Barat itu, berkembang cukup pesat. Klinik Asiki melayani penanganan medis, termasuk persalinan, ortopedi, dan pediatri. Klinik ini juga memiliki fasilitas kesehatan cukup memadai, beberapa diantaranya seperti rawat inap, rawat jalan, IGD, dan ruang bersalin.
Delapan Program Prioritas dari Klinik Asiki
Kemajuan peningkatan kesehatan masyarakat Kabupaten Boven Digoel atas peran klinik yang menjadi faskes pertama BPJS Kesehatan dengan kode Faskes 0391B003 itu, dapat dibilang berhasil. Banyak warga yang merasakan manfaat dari kehadiran klinik yang memiliki delapan program prioritasnya yaitu:
- Menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu hamil), ibu melahirkan dan bayi baru lahir melalui peningkatan pelayanan kesehatan ibu, balita dan Keluarga Berencana (KB).
- Perbaikan status gizi masyarakat.
- Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan.
- Pengembangan sistem JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),
- Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.
- Peningkatan pelayanan kesehatan primer.
- Peningkatan lingkungan kerja yang aman, dan nyaman.
- Fokus dalam meningkatkan sumber daya manusia yang profesional.
Tentang Mobile service Klinik Asiki
Klinik Asiki pun rutin mengadakan CSR Kesehatan, dua
kali dalam satu bulan kepada masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan
dengan program mobile services. Program
tersebut merupakan kerjasama antara Korindo Group melalui PT Tunas Sawa Erma
dengan KOICA (Korea International Cooperation Agency). Mobile
service dilakukan untuk meningkatkan kesehatan, menurunkan kasus gizi buruk, serta menurunkan angka
kematian ibu hamil dan bayi, dan balita.
Selain itu upaya terus dilakukan untuk mendekatkan dokter kepada masyarakat agar sosialisasi kesehatan lebih mudah, serta memberikan edukasi bahwasanya sebagian besar penyakit dapat dilakukan pencegahan misalnya Demam Berdarah Dengue (DBD), ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Akut), Diare dengan melakukan gaya hidup sehat dan bersih.
Tim solid yang kuat dibuktikan oleh klinik yang meraih penghargaan Juara Kedua tingkat Nasional dari BPJS Kesehatan pada tahun 2019 lalu itu, melalui para tim medisnya yang semangat untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan cara mengunjungi rumah warga, meski akses di perjalanan sulit untuk dilalui.
Dari hal di atas menjadi inspirasi kita bahwa menuju
pemerataan kesehatan yang baik untuk sesama perlu adanya kolaborasi dan ide
kreatif. Korindo telah membuktikannya melalui pendirian dan peresmian Klinik
Asiki yang bermanfaat besar untuk masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau. Sebab
kesehatan adalah hak setiap orang, dan terbuka bagi siapa saja yang ingin
mendapatkan jaminan tersebut. Yuk bersama kita dukung untuk kualitas hidup masyarakat
Indonesia yang lebih baik.
31 komentar
Ga terbayang kalau di Jawa saja masih ada yg kesulitan untuk berobat, gimana di daerah Papua sana, kalau tidak ada tim medis yg menjemput bola
Saya dengar, penyakit yang kerap menyerang Papua adalah sakit malaria ya?
Angka gizi buruknya juga tinggi
Semoga semakin banyak klinik seperti Asiki, perusahaan lain terpanggil untuk bikin klinik serupa
Btw, Saya jadi pengen gaubung dengan mereka,lho
Kerjasama dari berbagai pihak memang sangat diperlukan untuk memajukan sektor kesehatan yang belum merata. Pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Kontribusi Korindo lewat klinik Asiki patut diacungi jempol
Dengan adanya kerja sama ini, semoga masyarakat di papua bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang sama dengan di sini
Klinik Asiki ini harus di support total sih yaa, keberadaan nya ngebantu banyak. Program-program nya wajib di dukung semua pihak, termasuk Pemerintah daerah dan pusat.
tim medis semoga semangat terus :)