Apa Kaitan Hari Hutan Indonesia dengan Adopsi Hutan? -- Peringatan Hari Hutan, menjadi penyadaran untuk kita bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendirian di dunia. Segala sesuatunya perlu bersosialiasi.
Makhluk hidup yang terdiri manusia, hewan, dan tumbuhan saling berinteraksi sehingga terjadi keseimbangan lingkungan. Manusia membutuhkan hewan sebagai sumber protein untuk nutrisi bagi tubuh, sebaliknya hewan memerlukan manusia untuk membantu misalnya dalam hal pengobatan (dokter hewan).
Begitupula manusia membutuhkan tumbuhan sebagai asupan oksigen, sedangkan tumbuhan memerlukan manusia untuk membantu dalam proses penyerbukan. Dari sedikit contoh tersebut, menunjukkan kehidupan makhluk hidup di dunia ini saling membutuhkan, dan perlunya kerjasama agar kelangsungan hidup dapat berjalan dengan baik.
Alasan Mengapa Hutan Harus Dijaga Kelestariannya
Manusia dapat memimpin kerjasama tersebut
sebagai khalifah di bumi ini, sebab kita merupakan makhluk ciptaan Allah Swt yang
memiliki kesempurnaan, yaitu akal dan pikiran. Kita dapat berusaha untuk selalu
menjaga bumi tempat tinggal kita ini agar tetap lestari. Sebaliknya bila kita
abai, tentunya kerusakan yang akan diperoleh. Maka dari itu, Hari Hutan Indonesia
yang diperingati setiap tanggal 7 Agustus dan Hari Hutan Internasional pada
tanggal 21 Maret, menjadi momentum agar kita lebih peduli menjaga kelestarian hutan.
Hutan memiliki manfaat besar untuk kehidupan
kita. Bila hutan diibaratkan seperti orangtua kita, tentunya tidak ingin ada
hal apapun yang terjadi dengannya, entah itu sakit, atau sampai kehilangan
sosok yang disayangi dan menopang kehidupan kita dalam segala bidang. Atas
dasar itulah, menjaga hutan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup, sangat
perlu dilakukan, terutama dari hal-hal yang dapat merusak ekosistem hutan.
Penyebab kerusakannya bisa karena faktor alam misalnya gunung meletus, tsunami.
Namun dapat pula terjadi karena ulah manusianya sendiri, beberapa diantaranya seperti:
- Pembalakan liar / illegal loging
- Tidak menggunakan sistem tebang pilih
- Kebakaran hutan yang disengaja karena ingin membuat lahan baru
- Tidak mengindahkan ketentuan Undang-undang tentang Kehutanan Nomor 41 Tahun 1999 Pasal 50.
- Tidak menanam kembali hutan yang telah ditebang (reboisasi)
Kapan Saat yang Tepat untuk Jaga Hutan?
Pembiaran yang terus menerus dilakukan maka
kerusakan hutan dapat berdampak pada banjir, longsor, deforestasi hutan, kualitas
air bersih berkurang, kondisi udara yang tidak lagi sehat, hingga pertumbuhan
ekonomi berangsur-angsur akan hilang. Terlebih lagi kondisi hutan khususnya di
Indonesia yang mengkhawatirkan. Berikut adalah data deforestasi di Indonesia
yang bersumber dari Katadata, disampaikan bahwa tahun 2018 Indonesia masuk
dalam 10 negara yang kehilangan hutan hujan tropis tertinggi.
Ini berarti sudah harus gerak sangat cepat untuk
melindungi hutan kita, mulai saat ini juga. Banyak yang dapat kita lakukan untuk
menjaga hutan, bisa disesuaikan dengan peran kita masing-masing, seperti:
Pemerintah
Dengan kebijakan dan payung hukum yang tegas,
beberapa diantaranya seperti menindak pelaku perusakan hutan, penerapan Inpres
Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer
dan Lahan Gambut.
Masyarakat
Baik yang tinggal tidak jauh maupun jauh dari
hutan, untuk menjadi pengawasnya serta mensosialisasikan akan pentingnya
melestarikan hutan yang banyak memberikan manfaat kehidupan.
[Baca Juga: 5 Rahasia AH si Makanan dari Hutan]
[Baca Juga: 5 Rahasia AH si Makanan dari Hutan]
Organisasi Lingkungan
Hadirnya pemerhati lingkungan yang memiliki visi
dan misi agar lingkungan, khususnya hutan, dapat tetap terjaga kelestariannya terbentuk
menjadi organisasi yang kredibel, seperti:
- KKI (Komunitas Konservasi Indonesia) WARSI, adalah lembaga non profit yang wilayah kegiatannya di Sumatera, Kalimantan, dan Papua untuk melakukan pendampingan masyarakat baik di dalam maupun di sekitar hutan.
- WWF Indonesia, yang sudah berdiri di Indonesia semenjak tahun 1962 untuk mewujudkan ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia yang berkelanjutan, dan lestari.
- Hutan Itu Indonesia ialah gerakan terbuka dari para generasi muda hadir dengan pesan positif guna menumbuhkan rasa cinta kepada hutan Indonesia.
Ketiga organisasi lingkungan tersebut bekerjasama
untuk menyuarakan menjaga hutan kita, melalui Adopsi Hutan.
Baca Juga: ANDESPIN: dari Mangrove lalu Terumbu Karang
Peran Serta dari Non Lingkungan
Peran serta dari non lingkungan, seperti saya
sebagai blogger dapat turut membantu menjaga hutan melalui artikel ini dengan pendekatan
persuasif saling mengingatkan akan pentingnya menjaga kelestarian hutan, serta mensosialisasikan
jaga hutan dengan Adopsi Hutan.
Apa Itu Gotong Royong Jaga Hutan dengan Adopsi Hutan?
Adopsi hutan dilakukan dengan mengadopsi pohon
agar dapat berdiri tegak di hutan sehingga terjaga fungsi ekologisnya. Adopsi
hutan ini menjadikan adopter (pengadopsi) turut menjaga pohon yang ditanami di
hutan. Kegiatan tersebut setidaknya sudah ada 1.039 pohon adopsi hutan yang dilakukan
di:
- Hutan Adat Rantau Kermas, Jambi
- Hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat
- Taman Nasional Rinjani
Cara Gotong Royong Jaga Hutan dengan Adopsi Hutan
Cara kita untuk bisa bergotong royong adopsi
pohon langkahnya mudah sekali dengan langsung menuju ke tautan ini kitabisa.com/harihutanid
Donasi yang terkumpul, nantinya akan digunakan oleh
masyarakat setempat guna patroli di hutan desa maupun adat, klinik kesehatan warga, dan modal wirausaha produksi hasil hutan
non-kayu. Untuk saat ini akan membantu wilayah di:
- Forum Konservasi Leuser dan Yayasan HAkA, Aceh.
- KKI WARSI di Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu.
- ASRI (Yayasan Alam Sehat Lestari), Kalimantan Barat.
- PROFAUNA Indonesia, Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
Kita
semua pasti tahu akan banyaknya manfaat dari hutan sebagai sumber air, makanan,
simpanan karbon, budaya, dan sumber inspirasi. Selain itu di dalam hutan tidak
hanya kaya akan macam tumbuh-tumbuhan, juga ragam fauna yang hidup di sana.
Semua makhluk hidup bergantung kepada hutan, begitupun kita, bukan?
Momen peringatan Hari Hutan Indonesia, memberikan kesadaran untuk kita semua agar bisa turut andil menjaga
hutan yang dapat dilakukan melalui bergotong rotong dengan adopsi
hutan. Yuk mantemans fennibungsu.com
37 komentar
Aku juga sudah ikutan adopsi hutan lho mbak
Alhamdulillah, sudah ada program Adopsi Hutan bersama Kitabisa. Tentunya ini menjadi berita baik bagi kita yang ingin berperan tapi nggak tahu mau melakukan apa dan kabar baik untuk hutan kita pula tentunya.
jadi sudah menjadi kewajiban untuk menjaga dan melestarikan
makanya kita hrs peduli dengan gerakan cinta alam
karena kalo kita acuh, bisa membahayakan kelangsungan hidup manusia juga lo