Resensi Buku Tiga Macan Safari : Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen (Buku) -- Pada tulisan saya sebelumnya, telah diterangkan mengenai peluncuran Buku Tiga Macan Safari - Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen yang berlangsung di Jakarta Aquarium, Central Park, Jakarta Barat. Seperti apa ulasan saya terhadap buku ini, simak selengkapnya ya.
Identitas Buku Tiga Macan Safari
Judul: Tiga Macan Safari Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Pertama, November 2019
Jenis Buku: Non Fiksi (Biografi)
Tebal: xviii + 213 halaman
ISBN: 978-602-06-3647-4
Penulis:
- (Alm) Rudy Badil,
- Anastasia Merie,
- Arena Dhamawaty,
- Citra Sari,
- Tito A H Panggabean,
- Haswinar Arifin,
- Syaiful Anwar,
- M Prawira,
- Stefens Saune,
- Hendra K Zebua,
- Patar Prabowo,
- Agus Nuryanto,
- Rudisofyan,
- Asrul Sani,
- Ade Sarbini,
- Djony Noor, dan
- Johnny TG
Harga: Rp 120.000
Sinopsis Buku Tiga Macan Safari
Buku dengan judul Tiga Macan Safari Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen menceritakan tentang pergulatan hidup keluarga Bapak Hadi Manansang dengan ketiga anaknya yaitu Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau.
Bermula dari sirkus ngamen sembari jual obat lalu menjadi pemain sirkus dengan membentuk Oriental Circus Indonesia pada tahun 1972, siapa sangka bahwa dari situlah cikal bakal berdirinya Taman Safari Indonesia, yang kini telah berkembang pesat seperti berdirinya Taman Safari Indonesia II di Jawa Timur, Bali Safari and Marine Park di Bali, Batang Dolphin Center, dan Jakarta Aquarium.
Review Buku Tiga Macan Safari
Pertama saya akan membahas bagian cover-nya yang eye-catching dengan huruf timbul pada bagian tulisan TAMAN SAFARI INDONESIA dan bagian judul. Selain itu, gambar sirkus pun menjadi suasana tersendiri sebagaimana yang tercantum pada anak judul buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini.
Pada bagian menonjol di sini adalah gambar macan-nya, seakan tampak hidup yang diam-diam menghanyutkan. Meski macan-nya berjumlah satu bukan tiga (seperti judul bukunya, Tiga Macan Safari), tidak mengurangi rasa yang ada, justru tampil elegan dan terkesan misterius sehingga penasaran untuk dibaca.
Kolase foto by fennibungsu. (Atas): sumber buku Tiga Macan Safari. (Bawah): sumber fennibungsu |
Menelisik lebih dalam mengenai isi buku Tiga Macan Safari Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen, saya mendapat motivasi akan semangat tokoh utamanya, Tiga Macan yaitu Jansen Manansang (M1), Frans Manansang (M2), Tony Sumampau (M3).
Bukan itu saja, sosok kedua orangtua mereka yaitu Tuti Manansang, dan terutama Hadi Manansang ternyata menggembleng mereka sehingga menemukan passion yang sebenarnya yaitu akrobat/sirkus.
"Menjadi penyayang satwa bukan hal yang mudah. Harus punya feel. Melibatkan segenap hati dan jiwa. Hadi percaya bahwa dengan merawat binatang akan mendatangkan berkat. Semakin banyak merawat satwa, semakin besar berkatnya". Hlm -37.
Perjalanan Tiga Macan Safari semenjak menjalani sirkus ngamen, tidak akan terpikirkan oleh kita bahwa ternyata akan melahirkan Taman Safari Indonesia sebagai tempat konservasi hebat dan terkenal seperti sekarang ini.
[Baca Juga: Review Buku Bankir Sesa[a]t]
Liku-likunya dihadapi oleh masing-masing tokoh, terutama yang cukup membuat hati meringis yaitu kisah Tony Sumampau yang justru malah mengantarkan kepada cikal bakal pendirian Taman Safari Indonesia.
Saya di Jakarta Aquarium saat meliput Peluncuran Buku Tiga Macan Safari |
Pada buku setebal 213 halaman ini, gaya bahasanya mudah untuk dimengerti. Boleh dikatakan juga sebenarnya buku ini bisa menjadi bacaan sekali duduk hanya saja terdapat sesuatu yang kurang mengasyikkan sehingga bagi saya kurang nyaman membacanya, yaitu terdapat kata-kata yang terpotong sehingga menggunakan tanda setrip (-), beberapa contohnya adalah pada halaman 158:
Tahun 2017 Frans menjalani ope-
rasi kaki. Lantas urusan panda dise-
rahkan kepada Jansen. Maka untukmenyambut kedatangan kedua panda,Jansen mencari lokasi yang tepat sam-bil membangun infrastruktur dan sis-tem pengelolaan yang terbaik.
Sumber: tamansafari.com |
Lepas dari kekurangan di atas, tenang saja ada yang menambah tampilan hangat pada buku yang diluncurkan di Jakarta Aquarium ini yaitu foto dokumentasi kisah perjalanan Macan Safari. Ada foto masa kecil, saat akrobat, para keeper, dan sebagainya.
Dengan begitu kita sebagai pembaca dapat merasakan kisah perjalanan yang dilalui oleh Tiga Macan Safari dimana banyak batu sandungan dihadapi. Selamat membaca karya yang menginspirasi ini, karena melalui biografi kita dapat diambil hikmah positif sebagai pelajaran hidup.
14 komentar
Btw memang sih, kalau sudah naik cetak dan ada problem di bagian penulisan secara teknis rasanya sedikit mengganggu
Asyik ya dengan baca buku ini jadi tahu sejarah Taman Safari.
Aku selalu salut sama orang-orang yang sangat menyayangi satwa. Tahu sendiri kan ya, di luar sana banyak orang nggak berhati nurani yang memanfaatkan satwa untuk komersial. Profesi apapun, memang butuh tekad kuat.
Pak Hadi Manansang dan Ibu Tuti Manansang pasti sudah melihat nih bakat terpendam putranya sejak kecil sehingga diarahkan ke dunia akrobatik. Biarpun suka, terkadang semangat kita suka naik turun gitu, makanya penggemblengan itu memang jadi modal kuat banget.
Taman Safari yang di Bogor itu apa masih satu perushaan sama yang ada di Pasuruan ya?