Peluncuran Buku 3 Macan Safari (Buku) – Taman Safari Indonesia, mungkin kamu
sangat akrab mendengarnya bahkan seringkali ke sana baik karena acara sekolah
maupun rekreasi bersama keluarga.
Sekilas tentang Taman Safari
Lokasinya yang sejuk berada di kawasan Puncak
atau tepatnya di Desa Cibeureum, Cisarua, Jawa Barat. Kesejukan inilah yang
sangat hapal oleh kita ketika belajar IPA dimana Taman Safari sebagai tempat
Pelestarian Ex Situ, yaitu pelestarian hewan dan tumbuhan di luar habitat
aslinya.
Pada tahun 1990, Taman Safari Indonesia pun ditetapkan sebagai Pusat
Penangkaran Satwa Langka di Indonesia yang kala itu diresmikan oleh Menteri
Kehutanan, Bapak Hasyrul Harahap.
Taman Safari Indonesia yang tumbuh pesat, menarik perhatian
pengunjung baik sebagai tempat rekreasi maupun wisata edukasi untk lebih
mengenal satwa dan tumbuhan, bukan hanya berkembang dengan luasnya yang
mencapai 168 hektare saja, melainkan hadirnya Taman Safari yang lain seperti
di:
- Lereng Gunung Arjuno, Prigen,
Jawa Timur atau Taman Safari Indonesia 2.
- Desa Serongga, Gianyar, Bali
atau Taman Safari Indonesia 3.
- Pantai Sigandu, Batang, Jawa
Tengah atau Batang Dolphins Center.
Dari hal di atas apakah pernah terpikir bagaimana ceritanya
kok bisa didirikan Taman Safari? Siapa sih sebenarnya pendirinya Taman Safari?
Apa dan bagaimananya pertanyaan tersebut ternyata dapat dijawab melalui sebuah
buku. Ya buku berjudul, “Tiga Macan Safari – Kisah Sirkus Ngamen Sebelum
Permanen”, dapat menjawabnya.
Momen Peluncuran Buku "3 Macan Safari" |
Momen Peluncuran Buku 3 Macan di Jakarta Aquarium
Resmi diluncurkan pada hari ini, Sabtu 14 Desember 2019, di
Jakarta Aquarium, New Soho, Jakarta, buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka
Utama. Sebagai tambahan informasi, Jakarta Aquarium meraih penghargaan bergengsi dari Pemerintah Kota DKI Jakarta yaitu Anugerah Adikarya Wisata 2019 kategori Sarana Rekreasi Keluarga.
Pada acara peluncuran buku ini, tiga narasumber utama pun dihadirkan yaitu Bapak Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau yang merupakan M1-M2-M3 atau Tiga Macan.
Pada acara peluncuran buku ini, tiga narasumber utama pun dihadirkan yaitu Bapak Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau yang merupakan M1-M2-M3 atau Tiga Macan.
Syukur pun dipanjatkan oleh Bapak Jansen kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena menjadi anak dari mendiang pasangan Hadi Manansang dan Tuti
Manansang.
“Orangtua kami telah memberikan contoh yang baik sehingga kami bisa menjadi seperti ini,”
Hal senada pun disampaikan oleh Bapak Frans bahwa hadirnya
buku ini untuk memberikan motivasi kepada generasi selanjutnya untuk tetap
memiliki kejujuran, passion, dan
kerjasama yang baik sehingga apa yang dijalankan berjalan lancar.
Sesi Talkshow bersama Bapak Jansen, Bapak Frans, dan Bapak Tony |
Jumlah 234 halaman, buku ini ternyata disusun oleh 17 orang
penulis, yang salah satunya adalah Ibu Anastasia Merie. Beliau pun menceritakan
sekilas proses penulisan ini yang dimulai di awal tahun 2017 lalu.
Bersama
dengan mendiang Budi Badil dan penulis lainnya bekerjasama mengumpulkan data
dan narasumber, sehingga dapat diterbitkan pada tanggal 25 November 2019 dan
resmi diluncurkan tanggal 14 Desember 2019, hari ini.
Nah seperti apa isi dan ulasan lengkap buku Tiga Macan Safari ini, akan saya bahas
terpisah di artikel selanjutnya yaitu Resensi Buku Tiga Macan Safari. Jadi tetap pantengin blog saya.
Bapak Jansen, Bapak Frans, dan Bapak Tony berfoto bersama dengan tim penulis buku Tiga Macan Safari |
Selanjutnya, pada kesempatan yang sama Bapak Tony pun turut
menyampaikan bahwa bahasa dalam buku ini mudah untuk dicerna.
“Meskipun ada rasa kecewa karena tidak mudah melihat anak-anak orang lain sepulang sekolah sibuk dengan bermain basket, sedangkan kami berlatih akrobat.
Namun orangtua tetap mendidik kami untuk menekuni satu bidang dan inilah menjadi Taman Safari. Jadi tidak perlu ragu, lakukan dengan tekun, pasti akan memberikan hasil yang besar.”
foto bersama dengan rekan-rekan BloMil - dok Mbak Kiki |
Penutup
Dengan Peluncuran Buku
Biografi 3 Macan Safari ini dan mengikuti sesi talkshow, banyak masukan
positif untuk kita sebagai generasi milenial untuk tidak mudah pantang
menyerah, tekun dengan yang menjadi passion
kita, serta tentunya yang utama adalah pastikan mendapat doa dan restu dari
kedua orangtua. Oleh karenanya, siap-siap melanjutkan kisah dari tulisan ini
ya. Sampai jumpa dan tetap #SemangatCiee.
27 komentar
Tidak ada yang sia-sia, apalagi jika dimulai sejak kecil, bakal lebih terlatih lagi dan hasilnya pun jadi lebih baik :)
Ayooo Kak Fen, segera diupdate yaaa. Penasaran juga nih pengen tahu sejarah Taman Safari itu :)