Salam Pancasila Wahai Generasi Milenial – Peringatan Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28
Oktober, selalu menjadi momentum hangat untuk memberikan kesadaran akan
pentingnya mengingat sejarah bangsa ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Presiden pertama Republik Indonesia, bahwa “bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghargai jasa pahlawannya.”
Semangat
tersebut selalu dipupuk tidak hanya saat kita duduk di bangku sekolah bahkan
hingga saat ini. Oleh karena itu, tepatlah bila sejarah bangsa untuk selalu
diingatkan kepada generasi milenial sebagai generasi penerus negeri ini.
Sekilas Seminar Peringatan
Sumpah Pemuda
Sebagaimana kita ketahui, sejarah bangsa Indonesia dari sebelum jaman kemerdekaan hingga diproklamirkannya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebenarnya adalah terkait dengan para pemuda. Seperti saat para pemuda berikrar pada 28 Oktober 1928 yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, lalu pendirian berbagai organisasi, persiapan kemerdekaan, pasca kemerdekaan tak lepas dari peran pemuda. Hal tersebut saya rangkum saat seminar Blogger bersama BPIP dalam rangka 91 Tahun Peringatan Sumpah Pemuda di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2019.
Sesi Talkshow: Moderator - Bpk Aris Heru - Mukhlis PaEni - Drs Imam Gunarto |
BPIP adalah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Berdiri semenjak tahun 2018 lalu, BPIP hadir untuk membantu Presiden yang salah satu fungsinya yaitu perumusan kebijakan pembinaan ideologi Pancasila.
Sedangkan Arsip Nasional adalah bagian dari pemerintah non kementerian yang tugasnya sangat penting bagi negeri ini yaitu memori kolektif. Sebab dengan terjaganya jejak sejarah dalam bentuk arsip, maka generasi yang akan datang maupun siapa saja yang ingin belajar tentu akan lebih mudah mempelajari dan mengetahui perjalanan sejarah tersebut.
Sedangkan Arsip Nasional adalah bagian dari pemerintah non kementerian yang tugasnya sangat penting bagi negeri ini yaitu memori kolektif. Sebab dengan terjaganya jejak sejarah dalam bentuk arsip, maka generasi yang akan datang maupun siapa saja yang ingin belajar tentu akan lebih mudah mempelajari dan mengetahui perjalanan sejarah tersebut.
Dalam kegiatan seminar yang berlangsung kurang lebih setengah hari, hadir pula Covids yang membantu kita untuk membuat video secara instan. Saat ini platform yang dibentuk oleh Faris selaku CEO, masih dalam versi beta. Semoga kedepannya bisa hadir dalam bentuk aplikasi yang dapat diinstal di smartphone sehingga kita yang akan membuat konten positif bisa memaksimalkannya sehingga menjadi jejak sejarah yang bermanfaat.
Kolase foto para pembicara. Dari atas kiri - kanan bawah: Faris, Mubarika Darmayanti, Dr. Lia Kian, Dr. M. Taufik
|
Nah kedatangan saya di acara seminar Sumpah Pemuda ini berkat Komunitas Blogger IVIBES yang digawangi oleh Mbak Mubarika Damayanti. Sebagai generasi milenial saya harus datang dong ke Seminar Sumpah Pemuda ini, karena selain wawasan sejarah bertambah sebagai pengingat juga bahwa pemuda memiliki andil untuk pembangunan negeri ini.
Milenial dan Gadget
Anak
judul tersebut dapat saya katakan adalah hal yang sering diungkapkan karena
memang milenial tidak lepas dari yang namanya gadget. Bahkan sih sebenarnya
sudah semua kalangan usia. Keunikan dari hadirnya ragam smartphone serta
stabilnya jaringan internet membuat siapapun akan nyaman dengan mengakses baik
media sosial, berita online dan sebagainya. Terlebih lagi dengan media sosial
yang boleh dikatakan para milenial gemar melakukannya.
Dari
hal di atas sebenarnya generasi milenial akan lebih mudah untuk mengetahui
sejarah bangsanya, karena dapat mengakses informasi melalui situs terpercaya.
Namun begitu, dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat-tempat bersejarah
juga akan lebih memberikan makna mendalam bagi mereka.
Milenial dan Sejarah Bangsa
Di
era masa kini pun atau era jaman now, para pemuda juga menampuk tanggung jawab
besar untuk bangsa ini. Para pemuda jaman now adalah mereka generasi milenial
yang cara pandang pun berkembang terutama dengan hadirnya industri 4.0. Cara mempelajari sejarah
pun berbeda dengan pemuda abad 19 dan 20. Mau tidak mau dibutuhkan andil dari
mereka yang memahami sejarah yang penyampaiannya disesuaikan dengan masa kini.
Ini dapat menjadi tantangan bagi tempat-tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah di era jaman now yang sebisa mungkin dapat
menarik perhatian generasi milenial misalnya dengan:
- Para pemandu (tour guide) yang tidak kaku/canggung saat memandu dengan tetap memerhatikan adab dan kesopanan, misalnya dengan sapaan hangat, “Hai kakak!”.
- Adakan spot-spot di beberapa tempat agar menjadi daya tarik milenial yang ingin melakukan swa foto lalu mengunggahnya ke media sosial karena ini bisa sebagai ajang promosi bagi tempat sejarah tersebut.
- Ruangan dengan banyaknya sumber cahaya lampu agar lebih terang seperti yang dihadirkan oleh Gedung Arsip Nasional yang berada di Ampera, Jakarta Selatan ini.
Saya Sebagai Generasi Milenial dan Peringatan Sumpah Pemuda
Dari perjalanan saya mengikuti serangkaian tur floating Diorama di gedung Arsip Nasional hingga ke Auditorium Nurhadi Magetsari guna mengikuti Seminar Sumpah Pemuda, memang sangat diharuskan sejarah bangsa diketahui dan dipahami bagi kita yang lahir, tumbuh dan berkembang di negeri ini, agar meningkatkan rasa cinta kepada tanah air sebagai tempat kita bernaung.Oleh karenanya sangat tepat sapaan dari Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, “Salam Pancasila” yang terinspirasi dari Salam Merdeka. Sebab negeri ini berpadu dari berbagai suku dan bahasa disatukan dengan Indonesia yang dasar negaranya adalah Pancasila.
[Baca Juga: Tanggal 1 Peringatan Hari Nasional dan Internasional]
Kuy generasi milenial, peringatan Sumpah Pemuda dapat menjadi semangat kita untuk meneruskan semangat para pemuda pada 91 tahun yang lalu dengan memberikan yang terbaik bagi negeri ini di era masa kini misalnya adalah, tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya (hoax), menelurkan karya positif yang bermanfaat untuk banyak orang, dan tetap berada di jalan yang lurus sebagaimana yang tertuang dalam sila pertama, Pancasila.
Maka, “Salam Pancasila Wahai Generasi Milenial, Mari Teruskan Perjuangan Bangsa ini agar tetap Adil dan Makmur”.
Maka, “Salam Pancasila Wahai Generasi Milenial, Mari Teruskan Perjuangan Bangsa ini agar tetap Adil dan Makmur”.
www.bpip.go.id
www.anri.go.id
www.covids.com
www.instagram.com/cerita.pancasila
105 komentar
Setuju banget, untuk menampilkan tempat yang menyimpan benda bersejarah agar ditampilkan lebih modern karena generasi milenial itu bergerak dinamis. Jangan sampai mereka tidak mau belajar sejarah karena merasa tempatnya itu 'nggak banget'.
Acara seperti ini perlu disebarkan agar anak milenial menjadi cinta negara, bangsa, dan tanah airnya :)
Moga bisa mampir
Semoga generasi sekarang memegang teguh nilai-nilai baik yang terkandung di dalam 5 sila tersebut.
Pancasila emang wajib selalu di ingat sampai skg dan sejarah juga jadi kmrn berkunjung ke arsip ilmunya bermanfaat banget jadi mengingatkan sejarah lagi
Dan memang sudah sepatutnya jika generasi milenial ttp tahu dan paham pancasila y
Kak Diani juga jangan lupa mampir ke Jakarta, dan berkunjung ke Arsip Nasional untuk mengenal lebih dalam lagi soal sejarah bangsa
Aamiin, silakan berkunjung kak 😊
Museum kalau dibenahi bikin betah anak muda nongkrong di sana ya. Sama kaya perpustakaan gitu...
Waaah... kuingin sekali kesana ^^