Bedah Buku “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat” (Buku) – Sikap bodo amat atau
biasa dikenal dengan istilah cuek, kerap kali dianggap tidak mau peduli, tak
ingin memerhatikan, bahkan bisa saja enggan untuk bersepakat.
Adakalanya juga memiliki
rasa bodo amat diperlukan untuk lebih
menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, daripada berpikir
terlalu susah tentang masalah A, hadapi dengan berani atau lebih baik cuek dengan persoalan tersebut dan cari solusi lainnya.
Namun,
siapa sangka dengan bersikap bodo amat
malah mengantarkan kepada penjualan terbaik pada sebuah buku, hasil karya Mark Manson.
[Baca Juga: Review Novel Kalung Setengah Hati]
Tentang Buku “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat”
Judul
buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat: "Pendekatan yang Waras Demi
Menjalani Hidup yang Baik"
Judul
Asli : The Subtle Art of Not Giving a
F*ck: A Counterintuitive Approach to
Living a Good Life
Jumlah
halaman : 256 terdiri dari 9 bab
Pengarang:
Mark Manson
Cetakan:
Lebih dari 32 kali
Tahun
terbit: 2018
Penerbit:
Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia)
Harga
buku: Rp 67.000
Alih
Bahasa: F. Wicakso
Penyunting:
Adinto F. Susanto
Mungkin sudah banyak yang mengulas atau meresensi buku best seller Mark Manson ini. Oleh karenanya, saya akan mereview buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat secara garis besarnya saja.
Singkat
cerita mengenai buku ini berisi tentang bagaimana pengembangan diri kita untuk
bisa lebih apa adanya, tidak terlalu muluk-muluk, dan berbahagia. Mungkin untuk
dapat lebih menghargai diri dengan tidak perlu memusingkan hal-hal yang tidak
penting.
Bedah Buku “Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat”
Saya
berkesempatan untuk hadir di acara “Bedah Buku, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo
Amat” yang berlangsung di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada hari Jumat
lalu, tidak menyangka bahwa ternyata kupas tuntas buku ini cukup mendalam
dengan narasumber yaitu Bapak Indra Gunawan Masman, MBA.
Beliau
yang pernah menjabat sebagai editor di Kompas Daily selama 11 tahun itu
menyampaikan bahwa perkembangan dunia cetak ada penerbitan majalah, koran dan
buku. Menurut pengamatannya dunia buku sedang menggeliat. Dunia buku lebih
bagus daripada majalah dan koran. Sebab buku bisa bagus karena konten, multi
platform, multi konten, multimedia, dan tidak perlu menggunakan iklan. Oleh
karenanya bisa dikatakan tepat sasaran bagi Mark Mansion untuk menerbitkan
sebuah buku yang telah best seller ini.
Hmm, saya saja yang kelilingan di
Gramedia Matraman antusias melihat jajaran buku dimana karya Mark Mansion ini
dalam terjemahan bahasa Indonesia berada di “Buku Rekomendasi”, sedangkan dalam
versi bahasa aslinya berada di rak “Best
Seller Import Books”.
Buku dalam versi bahasa asli berada di rak nomor 2 buku best seller |
Dalam buku terjemahannya berada di nomor 5, rak buku rekomendasi |
“Ciri-ciri buku yang laku yaitu buku yang menentang pakem, atau bisa dikatakan buku yang melawan hal-hal yang mainstream. Buku ini membawa hal yang negatif menjadi positif, sehingga jangan melulu harus positif. Intinya jangan menuntut seseorang menjadi orang yang berbeda,” terang Pak Indra.
Pada
kesempatan yang sama, hadir pula Mas Adinto yang merupakan editor dari buku terjemahan
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Editor akuisisi dari penerbit Grasindo
ini menyampaikan kita harus lebih dewasa bahwa dalam pemilihan judul tidak
selalu diidentikkan dengan nyentrik. Buku
ini sangat spesial, baik pada saat serius menerangkan maupun humornya.
Hal
yang sependapat diungkapkan oleh Bapak Indra, bahwa dalam melihat judul buku
ini bisa dibaca dengan teliti. Jangan langsung mengartikan bahwa bodo amat berarti apatis. Padahal bodo amat dalam buku ini tidak
mengajarkan malas, tapi tetap semangat menjalani hidup. Jadi tetap fokus
terhadap hal-hal prinsipil sehingga tidak selalu menyalahkan orang lain bila
terjadi kegagalan.
Dari
hal di atas, saya pun menyimpulkan bahwa dalam melihat sebuah buku yang pertama
kali tampak biasanya adalah judulnya, kemudian kita bisa meneliti lebih jauh
kenapa judulnya seperti itu, latar belakang penulisnya, blurb belakang bukunya.
Lalu gali mendalam mengenai isinya, ambil yang dapat dijadikan pelajaran
bermanfaat sehingga tetap mendapat hikmah dari sebuah buku.
13 komentar
JAdi kepo deh sama bukunya, pas banget weekend nih, kayaknya jalan-jalan di Gramedia bakalan asyik banget :)
Tapi, ini bahasanya enak dan gampang dimengerti gak mbak? Soalnya kdng buku impor tu kalau terjemahan suka ada kaku2nya, kalau buku ini gmn ya?
aku kok jadi penasaran hahahaha, judulnya aja udah memikat gitu pasti isi dalamnya luar biasa. Kapan2 mau beli insyaAllah. Masalahnya toko buku jauh banget dari rumah.
Bersikap masa bodoh juga penting ya buat kita, belakangan sy gitu sih ama orang yg hmm, let me say, egois dan gak mau dengerin orang lain, heheh *upss jadi curhat
Dan dari buku ini pula sy tertarik untuk menulis beberapa artikel di blog pribadi sy tentang Cara bersikap bodo amat, keuntungan memiliki sikap bodo amat, 3 Seni bersikap bodo amat, dan yang terakhir bedah buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat.