Bebaskan Diri dari Penyakit Tidak Menular dengan #JalanHijau (Lifestyle) -- Jalan kaki mudah untuk dilakukan setiap waktu, kapan dan dimanapun. Dapat menjadi gaya hidup sehat bila kegiatan yang tidak menguras ngantong ini diterapkan setiap hari dan disiplin, karena dengan berjalan kaki maka akan menggerakkan tubuh bagian anggota gerak.
Namun istilah "Mager" alias males gerak menjadi tak dapat terelakkan. Alasan pun diungkapkan, misalnya lelah karena habis melakukan kegiatan, jauh bila harus berjalan sekian langkah, dan sebagainya.
Pilihan pun kembali ditangan kita seperti manakah yang akan dipilih untuk melangkah dari titik kamu berada menuju tempat tujuan sepanjang 1 hingga 2 kilo meter, apakah dengan berjalan kaki selama 15 hingga 30 menit atau menggunakan kendaraan bermotor?
Dari jajak pendapat yang saya lakukan di Instagram story dengan akun @fenni_bungsu, tampak jelas bahwa masih ada yang nyaman dengan menggunakan kendaraan. Jujur pun saya bila diberi pertanyaan tersebut memang memilih berkendaraan saat situasi dan kondisinya seperti cuaca panas, dan sepi. Ya, kan serem juga jalan kaki sendirian di tempat sepi, kan..
Bukankah cepatnya waktu tempuh menjadi andalan kita karena kesibukan yang mendera alias waktu adalah uang?
Bila berpikir waktu adalah uang, maka coba ditelaah kembali, uang pun sayang jika harus dikeluarkan hanya karena terburu waktu dengan mengabaikan kesehatan. Sebab bila sudah membicarakan kesehatan, maka akan langsung terngiang, SEHAT ITU MAHAL, hanya menurut saya seharusnya sih ditambahkan, SEHAT ITU MAHAL SAAT PENYAKIT MERESAP DI TUBUH ANDA.
[Baca Juga:
- Lima Hal Perlu Kamu Ketahui tentang Radang Sendi
- Kuy Jalani Gaya Hidup Sehat karena PTM dapat Dicegah
- Di Jaman Now Masih Belum Aware dengan Hipertensi?
Dari berbagai sumber yang saya rangkum, penyakit non infeksi atau penyakit tidak menular (PTM), merupakan penyakit yang ditularkan bukan melalui infeksi bakteri, bukan dari virus maupun jamur, melainkan disebabkan berkurangnya fungsi sel yang ada di dalam tubuh (degeneratif) atau adanya pertumbuhan sel yang berlebihan (tumor). Namun di sini yang akan saya ulas adalah mengenai penyakit degeneratif karena ada kaitannya dengan mager.
Mager dapat dikatakan gaya hidup yang kurang baik, karena kurangnya gerakan atau kurang berolahraga. Risiko munculnya stres, stroke, hipertensi, penyakit jantung, dan osteoporosis selain karena faktor riwayat keluarga pun tidak dapat terelakkan karena gaya hidup yang kurang sehat. Sebagaimana data dari Kementerian Kesehatan risiko terkena penyakit non infeksi di Indonesia karena kurang gerak fisik sebagai berikut:
Kaitan Penyakit Degeneratif dengan MAGER
Dikutip dari laman Alodokter, penyakit degenaratif timbul karena turunnya kinerja sel dalam tubuh secara bertahap yang akan berakibat pada fungsi organ. Selain muncul karena pertambahan usia, gaya hidup yang kurang baik menjadi faktor penyebabnya. Bila membicarakan gaya hidup tidak sehat, pasti semua tahu, misalnya kebiasaan merokok, tidak cukup tidur, meminum alkohol, dan kurang bergerak. Nah kurang gerak inilah alias mager seharusnya tidak terjadi di era Jaman Now. Sebab justru pada era inilah menjadi kesempatan kita agar lebih waspada terhadap penyakit karena bisa mengakses informasi secara cepat baik penanganannya maupun yang utama adalah pencegahannya.
Bebaskan Diri dari Penyakit Tidak Menular dengan #JalanHijau
Oleh karena itu, muncullah kampanye #JalanHijau yang merupakan inisiasi BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) dengan tujuan untuk mendorong masyarakat agar berpindah dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan bermotor ke angkutan umum massal dan berjalan kaki. Sebab dengan berjalan kaki akan memudahkan kita untuk menemukan transportasi missal bahkan kemudahan menuju lokasi tujuan.
Kampanye tersebut berlangsung dari tanggal 19 Agustus hingga 22 Agustus 2019, dengan lokasinya berada di pusat keramaian seperti Stasiun Juanda, MRT Dukuh Atas, Bekasi Cyber Park dan ruas tol Cisalak di Depok. Berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, BPTJ turut pula menggandeng taruna/ni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) untuk mensosialisasikan kampanye #JalanHijau dengan cara mengajak para pejalan kaki untuk ikut mengisi kuisioner tentang berjalan kaki.
Tidak mau melewatkan kesempatan tersebut, saya pun turut serta mengisi kuisioner, bukan hanya sebagai dukungan terhadap kampanye #JalanHijau sekaligus juga ada harapan yang ingin saya sampaikan sebagai pejalan kaki, yaitu masih terdapatnya trotoar yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki tapi masih saja ada motor yang lalu lalang sehingga membuat tidak nyaman.
Dengan kampanye #JalanHijau ini dapat menyadarkan kita untuk mendisiplinkan gaya hidup sehat dengan bergerak, dapat pula mengurangi sumbangan tingkat polusi udara karena gas emisi kendaraan, serta mencegah pula datangnya penyakit tidak menular (PTM). Kuy kita #SemangatCiee untuk berjalan kaki sambil menyelamatkan bumi untuk tetap hijau. Sampai jumpa.
Sumber tambahan materi: pmijawatimur, kemenkes, alodokter
19 komentar
((lumayan, hahahaa...)) karena suka lihat mau kemana siih...
Kalau nyaman, aku mau...tapi kalau sekiranya berbahaya, kan malas banget yaa...lagi enak-enak jalan, di klaksonin kendaraan.
Huhuu~
Indonesia niih...mesti punya pedestrian yang nyaman dan aman untuk pejalan kaki.