A. Hari Pertama, Workshop Kesehatan
Peringatan hari tersebut sebagai pengingat kita bahwa ada kaitan antara tembakau dengan gaya hidup sehat dan penyakit tidak menular (PTM). Pencegahan harus selalu dilakukan, karena dampak dari PTM ini tidak dapat dianggap enteng.
“PTM saat ini merupakan penyebab kematian tertinggi, pembiayaan termahal, penyakit yang dengan kondisi tidak dapat disembuhkan kecuali dengan minum obat secara teratur sepanjang usia,” ungkap Ibu Cut Putri Arianie, MHKes, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, saat memberikan sambutan acara Workshop Bersama Blogger Kesehatan Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun 2019, Selasa lalu.
Ibu Cut Putri Arianie, MHKes |
suasana workshop bersama Blogger Kesehatan dan P2PTMKemenkes RI, 18 Juni 2019 |
Cara Mencegah Penyakit Tidak Menular
Sebenarnya banyak cara yang
dapat kita lakukan guna mencegah terjangkitnya PTM dengan mengubah perilaku lebih
baik lagi untuk:
- Tidak merokok.
- Tidak mengonsumsi garam, gula dan lemak berlebih.
- Cukupi waktu untuk tidur (istirahat).
- Bebaskan pikiran dari stres, sehingga jauh dari perasaan cemas.
- Penuhi kebutuhan tubuh untuk mengonsumsi air putih, sayur, dan buah.
- Melakukan aktivitas fisik atau banyak bergerak.
- Bila ingin melakukan diet maka jangan hilangkan komponen zat gizi seperti karbohidrat, mineral, protein, lemak, air, dan vitamin.
Selain hal yang disebutkan di atas, risiko PTM ada yang tidak dapat dihindari bila adanya faktor genetiknya, sebut saja kanker, jantung dan diabetes melitus. Maka harus dengan rutin melakukan pencegahan. Hanya saja terkadang banyak
orang yang masih belum peduli dan memahami untuk menjaga kesehatan dengan cara
bergerak.
Maklum saja dengan praktisnya teknologi seperti saat ini, melalui smartphone segalanya jadi lebih mudah datang di depan mata maupun tiba di suatu tempat. Boleh dikatakan ini sangat miris di era jaman now, seharusnya justru menjadikan kita menjadi lebih aware menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit karena mudahnya mendapatkan informasi kesehatan dari portal kesehatan yang terpercaya.
Maklum saja dengan praktisnya teknologi seperti saat ini, melalui smartphone segalanya jadi lebih mudah datang di depan mata maupun tiba di suatu tempat. Boleh dikatakan ini sangat miris di era jaman now, seharusnya justru menjadikan kita menjadi lebih aware menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit karena mudahnya mendapatkan informasi kesehatan dari portal kesehatan yang terpercaya.
Baca Juga: Apa Kaitannya Air Alkali dengan Diet?
Lakukan Aktivitas Fisik
Maka jangan malas melakukan
aktivitas fisik dengan cara pilihlah yang paling digemari agar mudah untuk
dilakukan dengan tetap memerhatikan frekuensi, intensitas dan tempo sehingga
memberikan hasil baik untuk tubuh.
“Manfaat latihan aktivitas fisik adalah berat badan terkendali, tidak mudah merasa cemas karena stresnya terkendali, kolesterol dan kadar gula darah stabil, serta imunitasnya meningkat,” terang dr Rita Ramayulis, DCN, M. Kes, pada kesempatan yang sama.
Nah, apakah sudah mulai
menjadi kesadaran untuk diri kita dalam mencegah PTM? Kuy, jangan pernah
menyerah untuk melakukannya, sebab bila melihat data dari Riskesdas dari Kementerian
Kesehatan RI tahun 2013 hingga 2018 risiko penyakit tidak menular di Indonesia terus
meningkat, seperti penyakit hipertensi, stroke, diabetes melitus, ginjal, dan
kanker.
[Baca Juga: Di Jaman Now Masih belum Aware juga sama Hipertensi?]
Upaya dalam mengendalikan
tembakau juga masih terus dilakukan, hanya saja perlu adanya perubahan dalam
pelarangan merokok. Sebab terlihat dari pengiklanan rokok yang sangat ceria
dan ada orangnya, sedangkan pelarangan rokok hanya gambar tanpa orangnya. Oleh6 karena itu, kesadaran untuk pengendalian tembakau perlu dilakukan semua pihak
serta yang pastinya adalah diri sendiri, karena bila PTM telah mengetuk tubuh Anda maka yang paling merasakan kerugian pertama kali tentulah diri sendiri dan
keluarga.
kuy yang ingin berhenti merokok bisa menghubunii kontak layanan di atas .. bebas pulsa ya |
Mau tahu lebih lanjut juga bisa pantau media sosial P2PTM yaitu :
- Twitter : https://twitter.com/p2ptmkemenkesRI
- Instagram: https://www.instagram.com/p2ptmkemenkesri/
Strategi pengendalian tembakau - sumber gambar slide presentasi P2PTM |
[Baca juga: Strategi Jitu Mengurangi Konsumsi Rokok]
Di hari pertama workshop, saya pun jadi tersentil bahwa terkadang belum menjalani gaya hidup sehat, terutama jam tidur yang belum teratur. Ini mengakibatkan kepala saya tidak hanya pusing, tapi pernah migrain yang rasanya nggak enak pastinya. Maka dari itu, ketika pembagian tim untuk hari kedua kunjungan ke rumah sakit, saya pun sangat ingin datang ke rumah sakit itu, dimanakah itu? Lanjutkan perjalanan saya yak.
B. Hari Kedua Blogger Kesehatan, Kunjungan ke Rumah Sakit
Sebagaimana pada informasi
sebelumnya yang sudah saya ceritakan, agar kita tetap menjaga gaya hidup sehat,
jangan stress, tidur yang cukup dan menjauhi rokok menjadi kunci dari menjaga
kesehatan. Ini terlihat dari hari kedua acara bersama P2PTMKemenkes dan Blogger
Kesehatan yang berkunjung ke 5 Rumah Sakit yang terbagi menjadi 5 kelompok.
Saya berada di tim yang mengunjungi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
(RSPON).
Foto bersama Blogger Kesehatan bersama tim RSPON dan perwakilan Kemenkes |
Sekilas Tentang RSPON
Berada di lokasi strategis mudah dijangkau dengan Trans Jakarta halte BNN maupun kereta Commutter Line stasiun Cawang, RSPON merupakan rumah sakit tipe A yang 80%-nya menerima
pasien BPJS Kesehatan dimana tetap mengikuti peraturan yaitu membawa surat
rujukan dari fasilitas kesehatan (faskes 1 dan 2). Kecuali bila terjadi kondisi darurat maka
dapat langsung dibawa ke IGD. Dengan layanan dari RSPON yaitu umum/reguler,
BPJS Kesehatan, dan Eksekutif, keluhan pasien yang diterima di rumah sakit ini
seperti masalah penyakit otak dan saraf termasuk stroke.
“Stroke itu sifatnya akut yang sebelumnya normal, adanya kelemahan tubuh karena adanya gangguan pembuluh darah,” terang dr. Ita Muharram Sari, Sp.S.
Oleh karena itu, prinsip dalam
menangani pasien stroke adalah Time Is Brain. Bila ada yang menderita stroke
maka sebelum 4 jam agar cepat dibawa ke IGD, karena kerusakan otak sangat
cepat atau ini kerap disebut dengan Golden
Periode. Jika lebih dari 4 jam, memungkinkan lama proses penyembuhannya.
Masih inget kan waktu sekolah
belajar IPA kalau pembuluh darah ada vena dan arteri? Nah yang pembuluh darah
yang tersumbat itu adalah arteri, karena ini adalah pembuluh darah dari jantung
menuju otak, sedangkan vena adalah pembuluh darah balik.
Sumber materi : presentasi dr. Ita Muharram, sumber gambar kepala: pixabay. Infografis by Fenni Bungsu |
Kami pun berkesempatan mengunjungi beberapa tempat di rumah sakit yang telah berdiri semenjak tahun 2013 lalu ini. Tak dinyana saya melihat brosur informasi mengenai migrain. Ini benar-benar yang saya butuhkan karena saya pun jadi memahami bahwa kurang tidur tidak baik untuk tubuh. Ini bukan gaya hidup sehat dong. Saya harus mengubah kebiasaan tersebut, karena migrain ada kaitannya dengan pembuluh darah. Hmm, jangan ditiru yak temans.
Lanjut lagi cerita saya berkeliling di RSPON bahwa di sini dilengkapi alat bantu diagnostik yang tidak memiliki radiasi beberapa diantaranya yaitu CT Scan 256 slices, Electroencephalograph (EEG), EMG, dan TCD (Trans Cranial Doppler). Selanjutnya perjalanan kami di rumah sakit yang menerima juga layanan suntik meningitis ini, berkesempatan pula untuk bertemu langsung dengan pasien yang menderita stroke dan juga keluarga pasien stroke.
Lanjut lagi cerita saya berkeliling di RSPON bahwa di sini dilengkapi alat bantu diagnostik yang tidak memiliki radiasi beberapa diantaranya yaitu CT Scan 256 slices, Electroencephalograph (EEG), EMG, dan TCD (Trans Cranial Doppler). Selanjutnya perjalanan kami di rumah sakit yang menerima juga layanan suntik meningitis ini, berkesempatan pula untuk bertemu langsung dengan pasien yang menderita stroke dan juga keluarga pasien stroke.
Nasihat dari Pasien Stroke
Pasien pertama, yaitu Bapak Z
(60 tahun) yang menceritakan awal terkena stroke bermula dari pola hidup
sewaktu muda yang pernah merokok dan memiliki riwayat penyakit gula. Meski
sudah 5 tahun telah berhenti merokok, ternyata menyisakan sesuatu hal yaitu
datangnya gejala stroke dimulai dari perubahan di bagian wajah dan berbicara
pelo. Syukur Alhamdulillah, beliau langsung menuju IGD rumah sakit PON dengan menggunakan
asuransi dari BPJS Kesehatan dan mendapat penanganan yang baik, sehingga cepat mendapatkan pertolongan (Ingat: Golden Periode)
Pada pasien kedua, kami
berkesempatan untuk berbincang dengan keluarga pasien Ibu U (69 tahun).
Keluarga Ibu U menceritakan bahwa pasien ada riwayat hipertensi dan
hiperkolesterol, dan sempat normal karena masih menjalani pengobatan. Saat
berlibur ke Bandung, beliau kurang lelap tidur hingga pada saat bangun tidur,
sisi tubuh bagian kirinya melemah, lalu pelan-pelan suara hilang.
Keluarga pasien Ibu U pun
berinisiatif untuk memindahkan ke RSPON. Namun ketika sampai di Jakarta dengan
menempuh jarak perjalanan yang diceritakan oleh keluarga pasien sekitar 3,5
jam, sisi tubuh bagian kanan pasien pun ikut melemah. Dengan perawatan yang maksimal alhamdulillah kini Ibu U
sudah tampak perubahan yang baik. Di akhir obrolan kami, keluarga pasien Ibu U
memberikan pesan bagi keluarga yang merawat pasien stroke agar tetap sabar
menjaga pasien dan turutilah apa yang diinginkannya.
Kesabaran bukan hanya untuk keluarga pasien penderita PTM, tapi juga untuk pasiennya sendiri agar tetap menjalani pengobatan. Selain itu untuk pencegahan tetap harus dilakukan sebab penyakit tidak menular seperti stroke tidak dapat diduga kedatangannya seperti halnya penyakit menular.
C. Kesimpulan
Sudah tahukan beda penyakit tidak menular dengan menular? Dari informasi kesehatan yang dapat saya rangkul, penyakit menular disebabkan oleh bakteri atau virus, sedangkan PTM disebabkan oleh gaya hidup. Maka bila kita kerap kali lebih peduli dengan penampilan, justru peduli dengan kesehatan harus menjadi yang utama, agar hidup menjadi seimbang.
Dari rangkaian acara yang saya ikuti semenjak hari pertama hingga kunjungan ke RSPON, menjadi pecut untuk diri saya juga agar menjaga kesehatan dengan baik yaitu tidur dengan teratur. Dari kualitas tidur yang tidak baik bisa membuka celah penyakit tidak menular merayap masuk. Harus berubah!
Selain itu bisa disimpulkan bahwa mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat sangat penting, karena tidak hanya berguna untuk diri sendiri di masa tua nanti sekaligus berguna bagi keluarga kita juga. PTM memang tidak dapat dianggap enteng tapi masih bisa dicegah. Pahami gejala PTM (Penyakit Tidak Menular), sebab bila mulai menyerang tubuh jangan sungkan untuk segera mendatangi rumah sakit (IGD). Semoga kita bisa menjalankan gaya hidup sehat dan terhindar dari PTM, aamiin.
Selain itu bisa disimpulkan bahwa mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat sangat penting, karena tidak hanya berguna untuk diri sendiri di masa tua nanti sekaligus berguna bagi keluarga kita juga. PTM memang tidak dapat dianggap enteng tapi masih bisa dicegah. Pahami gejala PTM (Penyakit Tidak Menular), sebab bila mulai menyerang tubuh jangan sungkan untuk segera mendatangi rumah sakit (IGD). Semoga kita bisa menjalankan gaya hidup sehat dan terhindar dari PTM, aamiin.
31 komentar
Karena saya ada turunan diabetes saya harus bisa kontrol diri
salam,
Lovelyristin
Pokoknya lifestylenya harus bagus yaaa biar jauh2 dr PTM