Waspadai THRmu! (Fenni Bungsu)
– Hai, hai teman semua. Sudah dua minggu yah kita menjalani ibadah di bulan
Ramadhan. Hawanya menyenangkan dong pastinya. Apalagi minggu depan sudah masuk
21 hari. Terlebih lagi kalau membicarakan tentang
THR pikiran pun berseliweran tentang berbagai hal.
Baju lebaran, tambahan
kuota lebih banyak, gaya rambut untuk Hari Raya, penganan maupun kuliner
lebaran, warna cat rumah, perabot rumah baru, angpau alias dompet kecil untuk
dibagikan kepada anak-anak, dan sebagainya. Namun kita tetap harus menahan
diri: Ingat, Waspadai THR Anda! Setidaknya
ada 3 alasannya agar kita selalu waspada, yaitu:
Habis Gelap, Jangan Silau
Bila kita kalap alias gelap mata Tentang THR, maka seketika dana Anda akan ludes seketika. THR
(Tunjangan Hari Raya) yang diberikan oleh perusahaan disesuaikan dengan masa
kerja. Semakin lama Anda awet di perusahaan tersebut, maka THR pun bisa
dikalikan berkali lipat dari gaji yang diterima setiap bulannya.
Pasalnya melihat
dana yang diterima dengan jumlah sangat besar alias melebihi dari yang biasa bulanan diterima, maka kalap melihat apa saja ingin dibeli.
Ini, itu, sana, sini, semua dijelajahi dan beli. Tak lagi sesuai kebutuhan
melainkan hanya berdasarkan keinginan hingga akhirnya lara hati pun tak
terelakkan. Maka dari itu tetap sabar saat menerima dana THR. Tenangkan diri dengan
berdoa, agar THR yang diterima bermanfaat dan tidak mubazir ketika
dibelanjakan.
Akankah Pelangi Selalu Datang Usai Hujan?
Setiap orang pasti memiliki kisah Tentang THR. Ragam cerita hadir dari mereka yang mungkin saja ada
menunggu datangnya masa itu demi mewujudkan harapan. Contohnya saja, setiap
hari dia selalu menghitung hari, bahkan bertanya kapankah cairnya? Hilal belum
terlihat sedikit pun. Rasa yang begitu semangatnya, berangsur pudar.
Tak
dinyana apa yang ditunggu ternyata belum kunjung datang, padahal sebentar lagi
Hari Raya kan datang. Murung pun terlihat, sendu pun tak mampu ditutupi ketika pagi
kumandang takbir terdengar. Hanya menguatkan dengan senyum saja, karena baru
disadarinya dia bukanlah seorang pegawai yang mendapatkan upah setiap bulannya melainkan seorang pemimpi yang
terus bermimpi tanpa melakukan usaha dan upaya.
[Baca Juga]:
Jangan Sungkan Untuk Pelit
Dalam artian pelit untuk tidak boros berbelanja hal-hal yang
sudah ada. Pelit untuk menahan diri menghabiskan uang tanpa berpikir lebih
dalam. Jadi pelit Tentang THR ini bukan
dalam hal berbagi untuk membantu orang yang membutuhkan ya (infaq / sedekah).
Namun bertujuan agar mampu mengelola keuangan lebih baik, sehingga ketika Hari
Raya usai, maka bukan usai pula uang THR Anda.
12 komentar
Kadang yg sedihnya kok malah suka kurang ya jatah THR nya itu.
Harus lebih memilah lagi nih mana kebutuhan prioritas, sm sekedar keinginan semata.
Salam,
Lovelyristin
Jangan sampai habis lebaran malah kita nelongso keuangan nya. Karena tidak bisa mengatur keuangan setelah dapat THR.
Biasanya khan ada tuh begitu teria THR langsung meluncur ke mall, belanja ini itu sampai lupa prioritas dan ngebedain kebutuhan primer sekunder
Udah saatnya memanage diri lebih disiplin dengan uang thr dan berfaedah