#AdaObatAdaJalan di Peringatan Hari AIDS Sedunia 2018 (Kesehatan) -- Hai..hai.. semua. Kabar apakah yang kamu
peroleh hingga pertengahan bulan
Desember ini? Semoga kabar baik selalu menaungi kita, sehat selalu ,dan
mendapat perlindungan dari Allah Subhanahu
Wata'ala. Pas nih membicarakan kabar, saya ada informasi baik terkait
dengan masalah kesehatan, terutama dalam rangka Peringatan Hari AIDS Sedunia
2018 ini.
Pastinya kamu sudah mengenal apa itu AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome), serta virusnya yaitu HIV (Human Immunodeficiency
virus.) Adanya
penurunan angka yang terinfeksi HIV/AIDS dari tahun 2017 hingga tahun ini,
menunjukkan upaya penanggulangan dan pencegahan yang baik dari berbagai pihak.
Bertempat di Lembaga Pemasyarakatan Narkotik Klas IIA, Cipinang,
Jakarta, acara peringatan tersebut dilangsungkan dengan dihadiri para
pembicara, dan Blogger Kesehatan. Dalam sambutannya, Bapak Asep Sutandar, A..Md
Ip, S.Sos., M.Si, selaku Kalapas menyampaikan bahwa Lapas Klas IIA Cipinang,
dihuni oleh warga binaan terkait narkotika.
“Jumlah warga binaan per hari ini (17 Desember 2018) ada 2453 orang, dari kapasitas 1084 orang”. Terangnya.
Atas hal tersebut tentunya terdapat kapasitas yang ada tidak
mencukupi. Namun begitu, Lapas Klas IIA Cipinang terus berupaya memberikan yang
terbaik dengan screening, pelayanan,
dan pengobatan agar warga binaan yang terinfeksi HIV dapat lekas ditangani
dengan cepat.
Lembaga Pemasyarakatan Narkotik Klas IIA berada di bawah naungan
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT).
“Kemenkumham mendapatkan apresiasi dari Kemenkes terkait pelayanan kesehatan di Lapas Narkotik Cipinang ini," ujar Bapak Lilik Sujandi BcIP, SIP, Msi, selaku Direktur Perawatan Kesehatan.
Adanya kematian akibat AIDS, maka upaya pencegahannya pun diupayakan
dengan ragam sosialisasi dan edukasi. Hanya saja kesadaran masyarakat untuk
menggali informasi lebih mendalam terkait HIV/AIDS masih belum dipahami dengan
baik, misalnya tidak untuk memakai jarum suntik bersamaan, menjauhi dari
narkoba dan pergaulan bebas, serta melakukan test and treat, agar ketika
teridentifikasi virus HIV dapat lekas ditangani.
Pak Wesley menuturkan pengalamannya mengapa dirinya terinfeksi virus
tersebut akibat pemakaian jarum suntik. Tekadnya yang ingin sembuh sempat tidak
didukung oleh keluarganya, karena ketidakpercayaan akan prilaku yang
memungkinkan akan kembali lagi. Namun begitu, kini ia telah mantap untuk
sembuh, dan pernah berumah tangga dimana istri dan anaknya tidak terinfeksi
HIV/AIDS.
"Sudah ada obatnya yaitu ARV," terang dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan.
Pemerintah pun terus melakukan upaya peningkatan kesehatan dan
mendukung global untuk "Target 3 Zero", yaitu : Zero new HIV infection, Zero AIDS related death, dan zero discrimination. Target tersebut
menurut dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes agar 90% ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS)
mengetahui status, 90% dari yang mengetahui status itu meminum obat, dan 90%
dari pengobatan itu harus tersekresi virusnya hingga tidak terdeteksi lagi.
Slide presentasi Ibu Wiendra W |
Pengobatan yang digunakan yaitu terapi ARV atau antiretroviral,
merupakan obat yang menjaga ODHA agar tetap produktif seperti orang lainnya
yang menjalani rutinitas harian dan mencegah virus berkembang lebih jauh.
Adapun reaksi akibat meminum ARV tergantung dari reaksi tubuh masing-masing.
Slide presentasi Ibu Wiendra W |
Efek sampingnya seperti yang saya rangkum dari laman HelloSehat
yaitu seperti diare, mual, muntah, ruam, kehilangan napsu makan.
Para narasumber acara |
Namun begitu, upaya kesembuhan tetap harus dilakukan, karena sehat
itu adalah yang utama. Bukankah Ada Obat Ada Jalan, berarti jalan untuk pulih
masih ada? Kuy, Saya Berani, Saya Sehat!
26 komentar
Dan semoga teman pengidap atau ODHA ..diberi kekuatan dengan selaluenjaga pola hidup sehat...
Hari Aids menjadikan kita selalu waspada dan jauhi faktor2 resikonya..
Semoga makin banyak yang lebih peduli tentang masalah AIDS. Karena tak hanya pemangku kebijakan yang harus mencari solusinya. Tapi kita semua hendaknya ikut berperan serta hingga tak bertambah jumlah penderitanya.
Dan semoga, penyebaran AIDS segera berkurang sekecil-kecilnya.