Selamatkan Hutan dan Lahan Dengan Pengelolaan yang Tepat -- Sewaktu duduk di bangku sekolah, saya selalu ingat bahwa
hutan itu menyegarkan, karena di sana banyak tumbuhan hijau yang melepaskan
oksigennya kemudian diserap oleh manusia dan hewan. Udara pun jadi sejuk, maka
tak ayal hutan sering dijadikan pula area wisata yang mengundang para pelancong
untuk singgah. Hal itulah dapat saya simpulkan bahwa hutan harus selalu
dilindungi, agar senantiasa menjadi penyegar dalam kehidupan kita.
Kaitan Hutan dan Lahan
Hutan
pun terkait dengan lahan, sebab penamaannya membutuhkan lahan yang sangat
luas. Hanya saja permasalahan terjadi tatkala hutan ditebangi, lahan pun
diambil yang pengelolaannya untuk berbagai hal, bahkan terjadi kebakaran hutan. Tak
ada penghijauan, maka tak segar. Ini berakibat banyak hal yang ditimbulkan, contohnya:
- Tandus dan gersang, sehingga hawa sekitar menjadi panas.
- Habitat asli hewan terabaikan. Akibatnya penduduk sekitar kerap bertemu dengan hewan yang merasa terusik karena tempat hidup mereka tak seperti dulu lagi.
- Tidak ada lagi mata pencaharian penduduk sekitar, karena lahan mereka banyak berubah menjadi industri atau berpindah tangan.
- Memungkinkan terjadinya bencana seperti longsor, karena akar yang bertugas menyerap air dalam tanah tidak ada lagi.
- Suasana segar penghijauan pun berkurang.
Ilustrasi from pixabay |
Atas
hal tersebut, masyarakat tidak tinggal diam. Usaha pun dilakukan agar
deforestasi dan degradasi lahan dapat ditekan, misalnya seperti:
- Penanaman kembali pepohonan pada lahan gundul atau reboisasi.
- Adanya inisiasi program tebang pilih.
- Regulasi hukum diupayakan lebih mantap.
- Lahan dibuat dengan sistem sengkedan.
- Masyarakat tidak melakukan pembakaran ketika musim kemarau.
- Tidak membuang puntung rokok pada semak yang kering.
- Kehadiran program SETAPAK mampu membantu kesadaran banyak orang untuk lebih perhatian lagi kepada lahan dan hutan.
dok. fenni bungsu |
Mengenal SETAPAK
SETAPAK adalah
akronim dari Selamatkan Hutan dan Lahan Melalui Perbaikan Tata Kelola. Program
yang dikembangkan oleh The Asia
Foundation guna memberi perhatian untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan
memastikan bahwa manfaat sumber daya hutan dan lahan didistribusikan
berdasarkan pada keadilan dan kelestarian dengan cara:
- keterbukaan informasi publik,
- penegakan hukum
- pendekatan berbasis gender,
- kebijakan sumber daya alam,
- pemantauan perizinan,
- serta anggaran dan keuangan berkelanjutan
Beruntung sekali
saya beserta kawan bloger lainnya, dapat mengikuti acara bertajuk Forestival, Transformasi
Dalam Tata Kelola Hutan dan Lahan di Indonesia, yang diselenggarakan oleh
SETAPAK, Selasa 30 Oktober lalu di Ballroom Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta.
Acara tersebut merupakan kegiatan keempat, dimana ini adalah fase kedua dari
SETAPAK. Fase pertama dimulai tahun 2011.
Hadir pula 130
perwakilan dari 64 mitra program SETAPAK 2 seluruh Indonesia, seperti dari
wilayah Aceh, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jakarta-Bogor, Kalimantan
Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan
Papua.
Ibu Sandra Hamid - Dok. Fenni Bungsu |
“Bersama 64 mitra, program SETAPAK 2 selalu berupaya memperkuat kapasitas masyarakat mewujudkan tata kelola hutan dan lahan yang transparan, akuntabel dan partisipatif,” ujar Ibu Sandra Hamid selaku Country Representative The Asia Foundation.
dok. slide presentasi SETAPAK |
Di acara
Forestival ini, SETAPAK mempublikasikan hasil yang telah dicapai, diantaranya seperti
: adanya kebijakan moratorium sawit, kebijakan tata ruang, kebijakan
transparansi dan anggaran, serta yang paling berkesan adalah 4,36 juta hektar
SETAPAK berhasil mempertahankan dari deforestasi dan degradasi lahan.
Peter Rajadiston - Dok. Fenni Bungsu |
Peter Rajadiston
selaku Deputy Head of United Kingdom
Climate Change Unit (UKCCU) pun turut menyampaikan rasa terima kasihnya
kepada mitra program SETAPAK.
Bapak Prof. Ir. Rachmat Witoelar - Dok. Fenni Bungsu |
“Hutan itu sebagian dari masyarakat kita yang bila dikelola dengan baik maka akan menghasilkan yang baik,” ujar Bapak Prof. Ir. Rachmat Witoelar mantan Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet Indonesia Bersatu ketika menyampaikan sambutannya.
[Baca Juga: Kaitan Hari Hutan Indonesia dengan Adopsi Hutan]
dok. slide presentasi SETAPAK |
Semoga
capaian program SETAPAK 2 ini makin meningkat di tahun atau fase berikutnya,
dan menjadi inspirasi bagi semua kalangan. Yuk bareng-bareng kita Selamatkan
Hutan dan Lahan Dengan Pengelolaan yang Tepat.
26 komentar
Yuk kita jaga kelestarian hutan demi anak cucu kita.