Pembahasan terkait kesehatan kali ini tentang Stop Rokok, Sayangi Kekasih Anda, mungkin tak ada habisnya untuk dikulik. Namun, harus tetap optimis bahwa asap rokok dan perokok dapat berkurang.
Rokok maupun tembakau, menjadi bahasan yang seakan tidak pernah ada akhirnya. Dampak yang diberikan dari benda yang terbuat dari tembakau tersebut sangat besar mudharatnya ketimbang manfaatnya.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia
Ini terlihat dari upaya badan kesehatan dunia yaitu WHO yang mencetuskan tanggal 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan seminar media di Gedung IDAI, Jakarta, dengan tajuk Tobacco breaks heart : choose health, not tobacco, Rabu, 23 Mei 2018 lalu.
"Kita tahu bagaimana buruknya rokok terhadap kesehatan, tetapi kenapa sulit mengatasinya ini di Indonesia. Padahal di luar negeri rokok sulit didapatkan, tapi di sini mudah didapatkan," ujar Dr. Piprim B. Yanuarso, Sp.A(K) dari Ikatan Dokter Indonesia dalam sambutannya.
Sumber WHO |
Ia pun menyampaikan bahwa belum selesai rokok biasa diatasi, ternyata sekarang justru muncul model lainnya yaitu e-cigarette, hookah, shisha yang disinyalir ramah lingkungan, padahal sama berbahayanya.
First and Second Hand Smoke
Kenapa berbahaya? Karena asap yang dikeluarkan dari first-hand smoke (seorang perokok) maupun yang masuk ke dalam tubuh mengandung racun tidak hanya nikotin, tetapi terdapat pula benzene, amonia, karbon monoksida, dan formaldehida.
Dokumentasi Fenni Bungsu |
Untuk yang second-hand smoke (asap rokok yang sengaja maupun tidak terhirup oleh orang lain), dan third-hand smoke (partikel yang tidak terlihat oleh mata yang menempel pada rambut, kulit, pakaian perokok, dan benda lain di sekitarnya) yang terkena dampak kesehatan juga.
Dokumentasi slide Dr. Farina |
"Dampak dari third-hand smoke pada janin yang berada di dalam kandungan berisiko lahir prematur," terang Dr. Darmawan B. Setyanto, Sp.A(K) dari Ikatan Dokter Indonesia dalam presentasinya.
Dari bahasan di atas berarti janin dalam kandungan, bayi atau anak-anak memiliki dampak paling besar atas bahaya merokok. Padahal anak-anak memiliki hak untuk kesehatannya.
"Anak tidak bisa meminta haknya. Jadi harus orang dewasa atau orangtua yang sadar memberikan hak anak-anak salah satunya adalah kesehatan," ungkap Dra. Leny Nurhayati Rosalin, MSC dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Seperti Apa Penanggulangan Rokok?
Sejalan dengan hal itu dalam diskusi panel, Dr. Prijo Sidipratomo, Sp. Rad(K) dari Komisi Nasional Pengendalian Tembakau mengatakan, seharusnya penanggulangan bahaya rokok ini sama seperti penanggulangan bahaya narkoba, terorisme, yang mana semua kementerian, Presiden, DPR terlibat didalamnya. Sebab, ini berpengaruh kepada masa depan bangsa dan upaya mengentaskan kemiskinan.
Bapak Taufik Ismail saat membacakan puisinya tentang rokok - Dokumentasi Fenni Bungsu |
Hadir pula dalam seminar ini, Bapak Taufik Ismail yang membacakan karyanya mengenai rokok. Cuplikan puisi yang disampaikan oleh beliau ada dalam video berikut.
“Sebenarnya cara yang jitu adalah dengan kebijakan pemerintah untuk penanggulangan rokok. Sayangnya, pemerintah justru menjadikan pendapatan APBN itu dari rokok," kata Dr. Husniah R. Akib, Ms. M. Kes, Sp. Ak dari Ikatan Dokter Indonesia.
Oleh karena itu, hendaknya ada kesadaran dari semua pihak agar bahaya rokok bisa ditanggulangi misalnya dengan menghentikan kebiasaan merokok, atau membuat peraturan larangan merokok yang lebih kuat lagi.
Nuzulina Q dari Kementerian Komunikasi dan Informatika turut menyampaikan bahwa dari Kominfo bisa membantu dengan penyampaian sosialisasi dampak buruk merokok dalam bentuk video yang dipasang di tempat umum, misalnya di jalan-jalan protokol.
Para panelis, dari kiri ke kanan : Dr. Farina Andayani, Dra. Leny Nurhayati, Dr. Husniah, Nuzulina Q, Dr. Farrukh Qureshi, Dr. Prijo, Dr. Piprim, Dr. Darmawan - Dokumentasi Fenni Bungsu |
“Tobacco is not health. Rokok elektrik maupun rokok biasa, sama-sama berbahaya," ungkap Dr. Farrukh Qureshi dari WHO Indonesia.
Begitupula perwakilan dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Dr. Farina Andayani, MSc menuturkan bahwa ada kemudahan yang dicetuskan dari Kementrian Kesehatan untuk masyarakat yang ingin berhenti merokok, dengan adanya layanan konsultasi baik di fasilitas kesehatan atau melalui nomor telepon 0800-177-6565.
Dokumentasi Slide Dr. Farina |
Penutup
Meski saya belum menikah, saya nggak ingin Ponakan, anak maupun cucu saya kelak bergelimang dengan asap rokok. Anak-anak adalah bagian dari kehidupan orangtuanya, dan bagian dari sebuah bangsa. [baca juga : Ayo Bersama Kita Hapus Kekerasan Pada Anak ]
Saya pun menyimpulkan dengan Stop Rokok, Sayangi Kekasih Anda! Mengapa begitu? Saya pernah membaca dan melihat bahwa mereka yang sedang jatuh cinta, baik itu remaja atau pasangan muda mudi lebih mencintai pacarnya alias kekasihnya ketimbang keluarganya sendiri. Makanya saya nggak kasih judul Stop Rokok, Sayangi Keluarga Anda.
Jadi first-hand smoke, bila anak-anak atau keluarga adalah kekasih Anda, maka orang yang memiliki kasih sayang tidak akan tega membiarkan kekasihnya menderita karena ulahnya. Orang yang memiliki rasa welas asih tak kan mampu melihat yang dikasihinya tewas karena dirinya.
Dokumentasi Fenni Bungsu |
Semoga artikel ini bermanfaat. Dan kamu bisa banget nih berpartisipasi dalam "Lomba Meme dan Infografis" dalam rangka Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2018, sebagaimana foto terlampir. Hadiahnya menarik yang bisa lihat lebih lengkapnya di website IDAI. Terima kasih.
28 komentar
Duhhh
Padahal kalau lagi pas puasa bisa yah berhenti sejenak, hehehe.
Harusnya mah merokok sendirian aja yah, asapnya jangan dibagi-bagi.
Saya senang banget tuh ada kampanye rokok mahal mbak April, semoga terwujud yah.
Asap rokok bikin batuk.
Kalau memang orang terkasih tdk mampu menguatkan tekad berhenti merokok , ya kadar kecanduan sudah sangat tinggi hingga mengabaikan logika berpikir 😄
Sayang ya masih bnyak para bapak yang menganggap sepele bahanya asap rokok bahi dirinya sendiri dan keluarga.