Kioson melalui IPO
Hemm, salam jumpa dulu nih. Kabar terbaik di bulan Oktober ini, bahwa Kioson resmi dicatat oleh BEI (Bursa Efek Indonesia). Dengan kode perdagangan KIOS di Papan Pengembangan, Kioson menjadi usaha rintisan (startup) pertama melalui penawaran pencatatan perusahaan atau Initial Public Offering (IPO) di bursa saham.
Startup Kioson berada di bawah naungan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. Usaha rintisan yang menjadi penghubung antara warung klontong atau eceran dengan konsumen ini, merupakan emiten (badan usaha yang mengeluarkan kertas berharga untuk diperjualbelikan ~ KBBI) dengan kode KIOS.
"Dengan dicatatkannya saham perdana ini, Kioson menawarkan para investor untuk bisa berinvestasi di startup teknologi," papar Jasin Halim, co-Founder Kioson.
Startup yang dipimpin oleh Jasin Halim ini, memiliki target dimana dalam dua tahun mendatang bisa meraih untung. Cara untuk meraih pencapaian dalam dua tahun itu adalah dengan menambah jumlah kios. Saat ini sekitar 15.000 kios dan akan ditambah menjadi 30.000. Jadi di tahun 2018, Jasin hendak pasang target dengan merangkul 50.000 kios.
[Baca Juga: Ini Pengaruh Laporan Keuangan bagi Perusahaan]
Sekitar 78,95% dari IPO Kioson hendak mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. Akuisisi tersebut, tentunya akan menambah portfolio perusahaan, memantapkan struktur, dan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan Perseroan.
Oke sekian dulu perjumpaan kita, semoga bermanfaat informasinya.
#SemangatCiee
Sumber artikel : tempo.co dan antaranews.com
Sumber gambar : pixabay.com dan Kioson.com
"Kioson membuktikan perusahaan yang mencatatkan saham di BEI bukan hanya perusahaan besar saja. Bursa mendukung dan menyediakan fasilitas bagi perusahaan startup,"kata Tito Sulistio, Direktur Utama BEI.
Tentang Pendanaan Kioson
Dilansir dari laman Tempo.co bahwa, pada penawaran perdana, saham KIOS dibuka pada posisi Rp 450 per saham atau naik 50 persen dari penawaran awal Rp 300. Total saham yang dilepas sebesar 150 juta lembar atau setara 23,07 persen dari total saham perusahaan. Dari IPO itu, KIOS mengantongi dana sebesar Rp 45 miliar."Aksi korporasi IPO memang telah lama menjadi salah satu sarana bagi perusahaan untuk menggalang dana. Diharapkan, Kioson dapat lebih profesional, transparan, dan akuntabel. Diharapkan juga menjadi salah satu saham yang terus menjadi pilihan bagi investor,"ungkapnya.
Startup Kioson berada di bawah naungan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. Usaha rintisan yang menjadi penghubung antara warung klontong atau eceran dengan konsumen ini, merupakan emiten (badan usaha yang mengeluarkan kertas berharga untuk diperjualbelikan ~ KBBI) dengan kode KIOS.
"Dengan dicatatkannya saham perdana ini, Kioson menawarkan para investor untuk bisa berinvestasi di startup teknologi," papar Jasin Halim, co-Founder Kioson.
Startup yang dipimpin oleh Jasin Halim ini, memiliki target dimana dalam dua tahun mendatang bisa meraih untung. Cara untuk meraih pencapaian dalam dua tahun itu adalah dengan menambah jumlah kios. Saat ini sekitar 15.000 kios dan akan ditambah menjadi 30.000. Jadi di tahun 2018, Jasin hendak pasang target dengan merangkul 50.000 kios.
"Saya percaya janji (dua tahun meraih untung) bisa ditepati karena ada manajemen yang kuat," ucap Tito.Masih ditulis dari laman Tempo.co, bahwa Direktur Utama Kioson Jasin Halim menerangkan punya alasan sendiri memilih melantai di bursa dibandingkan menerima suntikan dana dari modal ventura. Salah satu alasannya ialah karena tidak menemukan angka valuasi.
[Baca Juga: Ini Pengaruh Laporan Keuangan bagi Perusahaan]
Sekitar 78,95% dari IPO Kioson hendak mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi. Akuisisi tersebut, tentunya akan menambah portfolio perusahaan, memantapkan struktur, dan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan Perseroan.
Oke sekian dulu perjumpaan kita, semoga bermanfaat informasinya.
#SemangatCiee
Sumber artikel : tempo.co dan antaranews.com
Sumber gambar : pixabay.com dan Kioson.com
22 komentar
Aamiin, Pak Aan
Lain lagi itu, 😁