Atasi Psoriasis dengan Secukinamb dari Novartis (Kesehatan). Adakah yang sudah mengenal penyakit Psoriasis? Atau mungkin baru saja mendengarnya. Oleh karenanya, yuk simak ulasan saya berikut ini. ** |
Dalam tayangan video, menampilkan drg. Rio Suwandi, pasien Psoriasis, yang menceritakan pengalamannya akan penyakit tersebut. Intinya adalah psoriasis adalah gangguan pada kulit yang harus cepat mendapatkan penanganan lebih lanjut sehingga perlu konsultasi dengan dokter. Psoriasis dapat menyerang laki – laki maupun perempuan.
“Gejala awal psoriasis adalah penebalan kulit berwarna kemerahan, ada sisiknya yang jika dikelupas akan keluar darah,” ujar dr. Danang Tri Wahyudi, SpKK.
Pria lulusan dari fakultas kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1999 ini, menerangkan bahwa penyakit tersebut berlaku seumur hidup. Artinya adalah, bahwa psoriasis merupakan penyakit kronis, yang urutannya secara mental berada di bawah penyakit paru kronis dan depresi.
“Faktor pencetusnya yaitu merokok, alkohol, obat-obatan, stress,” kata dr. Danang. “Penyakit ini bisa menimbulkan peradangan pada tubuh, kelainan sendi. Jika tidak diobati akan menimbulkan kecacatan.” Tambahnya.
Pepatah mengatakan, setiap penyakit ada obatnya. Artinya adalah harus berprasangka baik, bahwa kesembuhan bisa diraih. Kemauan dan tentu saja dorongan semangat dari banyak pihak, titik cerah bisa direngkuh.
[Baca Juga]:
[Baca Juga]:
Untuk itulah Novartis, yang merupakan perusahaan di bidang obat – obatan dan bermarkas di Basel, Swiss, menghadirkan cara pengobatan baru yaitu dengan Secukinamb, sebagaimana yang dipaparkan oleh Bapak Milan Paleja, yang merupakan General Manager Pharma, President Director, Novartis Group Indonesia, bahwa pengobatan baru ini diharapkan bisa memberikan kulit yang bersih hingga 90%.
“Sebuah kebanggaan untuk dapat bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia untuk memberikan harapan baru bagi pasien psoriasis.” Ujar Milan Pareja.
[Baca Juga: Awas Generasi Muda Penyakit Jantung Menyerangmu]
Psoriasis dimana belum semua masyarakat mengenalnya sehingga perlu sosialisasi agar penanganannya bisa lebih optimal. Oleh karena itu, diharapkan agar banyak orang memahami tindakan apa dan antisipasi apa yang mesti dilakukan.
“Cara antisipasinya dengan membuat buku pedoman dan panduan, promosi dan edukasi kepada masyarakat agar penangannya lebih cepat diketahui, minimal untuk di tingkat puskesmas.” Terang dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI.
Pola hidup sehat, berpikir positif dan tidak stress merupakan langkah terbaik agar insya Allah terhindar dari penyakit. Pasalnya, berprasangka baik membuat hidup lebih bermakna. Terima kasih, selalu #SemangatCiee. Wassalamualaikum.
27 komentar
Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit ini. Aamiin...
jadi manajemen stress perlu banget buat penyakit ini selain pengobatan
Nggak ada, mbak.